Sukses

Jembatan Kaca Bromo Segera Dibuka, Diklaim Sudah Teruji Kekuatannya dan Bisa Menampung 100 Orang

Jembatan kaca yang diberi nama Seruni Point ini terletak di kawasan wisata Gunung Bromo. dan kabarnya akan resmi dibuka untuk umum pada Desember 2023 mendatang. Lalu, bagaimana faktor keselamatan dan keamanannya?

Liputan6.com, Jakarta - Tempat wisata jembatan kaca sedang menjadi sorotan belakangan ini terutama setelah kejadian di jembatan kaca The Geong, Banyunas, Jawa Tengah. Untuk itu faktor keselamatan harus jadi perhatian utama bagi tempat wisata sejenis. Hal itu pun menjadi perhatian pengelola destinasi liburan keluarga jembatan kaca di Bromo, Jawa Timur yang akan segera diresmikan.

Jembatan kaca yang diberi nama Seruni Point ini terletak di kawasan wisata Gunung Bromo. Dilansir dari akun Instagram @mountnesia, wahana jembatan kaca Bromo ini kabarnya akan resmi dibuka untuk umum pada Desember 2023 mendatang.

Dalam keterangan di unggahan tersebut, jembatan kaca ini memiliki daya tampung mencapai 100 orang. Ketebalan dari kaca itu disebut sekitar 25 mm dan sudah dipertimbangkan sebagai bentuk menjaga keamanan setiap pengunjung.

Selain itu, jembatan kaca ini juga disebut memiliki kekuatan lebih dari yang ada di Banyumas, Jawa Tengah. Lantai kaca di Jembatan Kaca Seruni Point Bromo ini termasuk tebal. Jenisnya kaca laminasi dengan perkuatan Sentry Glas Plus (SGP), yaitu, perpaduan dua kaca lebih yang direkatkan dengan lapisan interlayer berupa SGP.

Keamanan jembatan kaca Seruni Point ini juga didukung dengan adanya struktur dilengkapi double protection steel baja galvanis. Pihak pemerintahan Kabupaten Probolinggo berharap nantinya tak ada kekhawatiran dari para pengunjung.

Pihak Seruni Point ini juga akan memberlakukan batasan usia bagi para pengunjung yang ingin menikmati wisata tersebut. Kondisi jembatan kaca itu juga sudah diuji oleh Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur (BGTS) dari Kementerian PUPR. Informasi itu diketahui dari unggahan di akun Instagram Kementerian PUPR, 16 November 2023..

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengujian pada Lantai Kaca

 

"Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur @pupr_bm_bgts sudah melakukan uji keandalan material kaca yang terpasang pada Jembatan Kaca Seruni Point Bromo,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut. Diketahui bahwa lantai Jembatan Kaca Seruni Point Bromo terdiri dari dua lapis dan lapis kedua mampu menahan beban hingga hampir empat ton.

"Kaca yang digunakan memiliki ketebalan 25,52 mm, yaitu kaca struktural jenis temperred glass + interlayer sentryglass plus (12 mm + 1,52 mm SGP + 12 mm) berukuran 1,8 m x 1,5 m. Bobot satu segmen lantai mencapai 180 kg," tulis unggahan itu lagi.

Saat pengujian, pembebanan secara drastis dilakukan pada lantai kaca hingga pecah kemudian dilihat seberapa besar kekuatan kaca dalam menahan beban tersebut. "Kaca pada lapisan pertama pecah terlebih dahulu dengan kekuatan 6.290 kg, lalu pembebanan masih dilanjutkan sampai kaca kedua pecah pada kekuatan 3.980 kg," terang unggahan tersebut.

"Uji beban ini membuktikan bahwa kaca lima kali lebih kuat dari beban rencana. Setelah kedua lapisan kaca pecah, jembatan masih dapat dilalui dengan aman," sambungnya.

 

3 dari 4 halaman

Insiden Jembatan Kaca Banyumas

 

Sementara itu, insiden pecahnya Jembatan Kaca The Geong Banyumas terjadi pada Rabu, 25 Oktober 2023 sekitar pukul 10.00 WIB. Konstruksi jembatan kaca ini dinilai tak layak hingga menggunakan kaca bekas.

Insiden di destinasi wisata yang berlokasi di Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini menyebabkan satu orang meninggal dunia dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka. Pengelola Jembatan Kaca The Geong berinisial ES (69) pun telah ditetapkan sebagai tersangka.

Jadi tersangka sebagai pengelola itu menggunakan tempered glass second yang tidak standar, tidak ada uji kelayakan dan informasi imbauan peringatan keselamatan di sekitar lokasi. Itu tidak ada SOP dan ES sebagai pengelola sudah tersangka," kata Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu, dikutip Merdeka.com, Selasa, 31 Oktober 2023.

Kombes Edy menjelaskan bahwa penetapan tersangka setelah melalui pemeriksaan terhadap 16 saksi. Ia menyebut hasil pemeriksaan Bidlabfor Polda Jateng bahwa penyebab pecahnya kaca pada Jembatan Kaca The Geong dikarenakan pembagian beban pada struktur pilar penyangga tidak berfungsi secara optimal.

"Sehingga pada saat dilalui menimbulkan lendutan (lekukan ke bawah), keretakan dan pecahnya kaca disertai suara ledakan," tambahnya. 

 

4 dari 4 halaman

Menparekraf Tentang Jembatan Kaca The Geong j

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga merespons dan menyoroti insiden pecahnya Jembatan Kaca The Geong. Ia mengatakan sektor pariwisata adalah industri jasa yang sangat sensitif terhadap isu keselamatan. Menparekraf menyebut wisatawan ingin berwisata dan dapat pengalaman yang menyenangkan, bukan kekhawatiran.

Ia menyampaikan duka cita mendalam dan belasungkawa para korban insiden Jembatan Kaca The Geong di sekitar hutan pinus Limpakuwus. Selain itu, Sandi, begitu ia akrab disapa, menggarisbawahi soal safety first merujuk pada pedoman CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) yang harus tetap diterapkan dan dijunjung tinggi, bukan slogan semata.

"Keselamatan harus menjadi yang utama. Saat kita melakukan sertifikasi kepada 12 ribu pelaku usaha, ini sertifikatnya berlangsung selama satu tahun masa berlakunya dan dapat diperpanjang dengan kemampuan yang mandiri," kata Sandiaga Uno dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar secara hybrid pada Senin, 30 Oktober 2023.\

Sandi mengatakan bahwa wisata alam hutan pinus Limpakuwus telah tersertifikasi CHSE pada 2021 dengan kategori daya tarik wisata. "Sangat disayangkan pihak wisata alam hutan pinus Limpakuwus belum melakukan resertifikasi. Ternyata wahana Jembatan Kaca The Geong juga belum mengantongi izin usaha," lanjutnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.