Sukses

Sampah Berserakan dan Bau Menyengat di Kamar Kos Sampai Ganggu Tetangga, Penghuni Diduga Mengidap Hoarding Disorder

Kamar kos di daerah Yogyakarta kedapatan tidak terurus dan dalam kondisi yang sangat kotor. Tetangga kamar tersebut berinisiatif untuk melihat kondisi kamar yang penuh dengan sampah menjijikan.

Liputan6.com, Jakarta - Kebersihan adalah hal penting yang mempengaruhi kenyamanan, tapi sepertinya hal tersebut tidak berlaku bagi semua orang. Seorang penghuni kamar kos yang diketahui berada di wilayah Yogyakarta membiarkan kamarnya dipenuhi oleh sampah sampai membuat tetangga kamarnya terganggu.

Tetangga kamar tersebut kemudian membuat video TikTok mengenai kondisi kamar tidak terawat itu, yang diunggah di akun dengan nama pengguna @selamat_anda_menang_ipon pada Jumat, 10 November 2023. Pemilik akun bersama seorang temannya mengintip melalui jendela kamar.

Pria yang mengenakan baju berwarna merah dalam video itu terlihat menutupi hidungnya dengan baju yang ia pakai untuk menghindari bau tidak mengenakan dari dalam kamar tersebut. Video tersebut menunjukan kamar dengan kondisi yang sangat berantakan dan dipenuhi sampah bekas makanan. Terlihat pula botol-botol yang berserakan berisikan air kencing.

"Kondisi Kamar Kos sebelah kamar gue setelah orangnya sebulan ga pernah keluar, dulu orangnya ga pernah keluar kamar, keluar dua minggu sekali beli shopefood, ke kamar mandi aja ga pernah sama sekali , itu botol isinya air pipisnya .......🤮," tulis keterangan unggahan tersebut.

Video berdurasi 25 detik itu menjadi viral dan telah ditonton sebanyak 10,2 juta kali dan disukai 323.000 kali dengan 3.635 komentar saat berita ini ditulis. Warganet  yang berkomentar pada unggahan tersebut berasumsi bahwa penghuni kamar menderita gangguan mental hoarding disorder.

"hoarding disorder tu penyakit nya," tulis seorang warganet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pemilik Kamar Diduga Mengidap Hoarding Disorder

Pengguna lain juga berkomentar mengenai kondisi serupa yang ia pernah alami, "pas waktu kost d JKT pernah bersebelahan sama penderita hoarding disorder udah suami istri posisi toilet luar gitu selama kost gak pernah liat," tulisnya.

"sama bang teman kos ku kamarnya kyk gitu jugaaa sampe kaget aku pas masuk knp coba gak di bersihin yaa," tulis pengguna lainya.

Beberapa pengguna yang berkomentar justru menjadi khawatir akan dirinya atau orang sekitar yang mengidap penyakit yang sama karena situasi mirip yang juga ia rasakan.

"apakah suami aku hoarding disorder soalnya gak pernah mandi sampe sebulan😳 kadang lebih," tulis seorang pengguna.

"Aku trmasuk hoarding disorder gak? Soalnya sering ngumpulin kotak salad buah 😂," tulis seorang pengguna.

"Kalo sering ngumpulin botol parfum masuk hoarding disorder ga?" tulis warganet lainnya.

"kalo suka nyimpan kotak2 parfum, skincare, kotak jam tangan termasuk hoarding disolder ga??" tulis pengguna lain. Sebetulnya apa yang dimaksud dengan Hoarding Disorder? 

3 dari 4 halaman

Apa Itu Hoarding Disorder?

Dilansir dari kanal Health, Liputan6.com, Jumat, 6 Oktober 2023, hoarding disorder adalah gangguan yang ditandai dengan kesulitan membuang atau berpisah dengan barang kepunyaan, tanpa melihat nilai dari barang tersebut.

"Hal ini berbeda dengan mengumpulkan barang pada umumnya. Pada hoarding disorder, terjadi akumulasi dari sejumlah besar barang-barang yang memadati dan mengacaukan ruang tamu sehingga ruang tamu tersebut tidak bisa digunakan lagi," kata dokter spesialis kedokteran jiwa William Surya Atmadja mengutip laman EMC Healthcare.

Menurut psikolog Craig Sawchuk Ph.D, ada dua penyebab seseorang mengalami hoarding disorder. Pertama karena depresi yang berat.

"Faktanya seorang hoarding disorder mengalami gangguan depresi komorbiditas dibandingkan dengan gangguan kecemasan lainnya," jelasnya.

Penyebab kedua karena sejak kecil mereka telah ditanamkan untuk tidak boros dan membuang barang. "Bisa juga dari pengasuhan, itu terjadi dalam keluarganya yang mengajarkan segala sesuatu memiliki nilai dan dapat digunakan suatu saat nanti," tambah Sawchuk di YouTube Mayo Clinic dikutip pada Jumat, 6 Oktober 2023.

4 dari 4 halaman

Penyebab Hoarding Disorder

Selain hal di atas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, yaitu:

  • Mengalami gangguan mental, seperti depresi, skizofrenia, dan gangguan obsesif kompulsif (OCD).
  • Dibesarkan dalam keluarga yang tidak mengajari cara memilah barang.
  • Memiliki keluarga yang juga menderita hoarding disorder.
  • Pernah ditinggalkan oleh orang yang dicintai.
  • Pernah mengalami kesulitan ekonomi.
  • Pernah mengalami kehilangan harta benda akibat kebakaran atau bencana alam. 

Sawchuk menyinggung soal kesehatan mental penderita hoarding disorder lebih berat dibanding yang mengalami obsessive compulsive disorder (OCD). Mengutip dari Verrywell Health, beberapa peneliti mendefinisikan seorang hoarding disorder memiliki sifat adiktif dalam hal benda. Hal ini yang membuat mereka berkeinginan kuat untuk memperoleh barang dan menyimpannya.

Berikut adalah tanda seseorang yang mengalami hoarding disorder meliputi enam gejala menurut Mayo Clinic, yakni:

  • Menyimpan terlalu banyak barang yang tidak diperlukan.
  • Kesulitan dalam membuang atau memisahkan barang-barang terlepas dari nilai sebenarnya.
  • Merasa merasa perlu menyimpan barang-barang tersebut dan kesal ketika berpikir untuk membuangnya.
  • Mengumpulkan barang-barang hingga ruangan tidak dapat digunakan.
  • Mereka menghindari atau menunda suatu keputusan.
  • Biasanya mempunyai masalah dengan perencanaan dan pengorganisasian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.