Sukses

Tegur Penumpang karena Biarkan Anaknya Berdiri di Kursi Pesawat, Cara Pramugari Tuai Pro Kontra

Pramugari itu menegur penumpang yang membiarkan anaknya berdiri di kursi pesawat saat pesawat berjalan di landasan pacu.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi seorang pramugari menegur seorang penumpang pesawat menuai pro kontra warganet. Insidennya terjadi pada 31 Oktober 2023 ketika pesawat sedang bergerak di landasan pacu, menurut informasi dalam video TikTok yang dibagikan pemilik akun Little_jap pada Rabu, 1 November 2023.

Video itu merekam aksi pramugari maskapai Scoot menegur seorang ibu yang anak lelakinya berdiri di kursi pesawat. Awak kabin itu berbicara dalam bahasa Mandarin, "Tidakkah Anda tahu itu sangat berbahaya? Aku harus menuliskan laporan bila sesuatu terjadi padanya. Dan itu akan sangat panjang."

Tegurannya masih berlanjut. Ia menuntut penumpang itu bertanggung jawab dengan menghentikan perilaku anak lelakinya. "Aku sangat ketakutan ketika melihat apa yang terjadi dari sana," ia menambahkan sembari berlalu.

Penumpang yang ditegur belakangan meminta maaf pada pramugari. Tidak disebutkan dalam video rute pesawat yang ditumpangi maupun kapan insiden itu terjadi.

Namun, video yang ditonton lebih dari 50.000 kali menuai perbincangan di media sosial. Banyak warganet yang menilai respons pramugari itu tidak profesional.

"Dia lebih mengkhawatirkan tentang menulis laporan, bukan anaknya," komentar seorang warganet. Lainnya menanggapinya dengan menyebut awak kabin bersangkutan bersikap tidak sopan.

Namun, sebagian warganet membela si awak kabin dengan mengatakan bahwa tindakannya adalah reaksi yang wajar. "Semua orang semestinya memahami kesulitan yang dihadapi oleh para pramugari. Ini bukan pekerjaan mudah untuk berhadapan dengan semua jenis orang," kata warganet yang berbeda.

"Keselamatan yang utama. Jangan menunggu sesuatu terjadi kemudian menyesalinya," kata yang lain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aturan Keselamatan Penerbangan Sipil Singapura

Berdasarkan aturan Otoritas Penerbangan Sipil Singapura, para penumpang harus tetap duduk di kursi mereka dengan sabuk dikencangkan selama pesawat di runway, lepas landas, dan mendarat. Mereka juga dapat meminimalkan risiko keselamatan selama penerbangan dengan mengamati prosedur keselamatan kabin dan memerhatikan instruksi para pramugari.

Berbicara soal keselamatan, kasus berbeda terjadi di maskapai Korea Selatan, Asiana. Dikutip dari Yonhap, Senin, 29 Mei 2023, seorang penumpang spontan membuka pintu darurat pesawat A321-200 saat pesawat terbang menuju Daegu, sekitar 237 kilometer sebelah tenggara Seoul. 

Penumpang pria yang duduk di kursi darurat membuka pintu darurat di sebelahnya ketika pesawat itu masih berada di ketinggian 213 meter di atas tanah sebelum mendarat di Bandara Internasional Daegu pada Jumat, 26 Mei 2023. Sebanyak 194 orang yang berada di dalam pesawat tidak terluka sedikit pun, namun 12 penumpang di antaranya menunjukkan gejala kesulitan bernapas sehingga beberapa dari mereka harus dibawa ke rumah sakit.

Polisi dengan segera mengeluarkan perintah penangkapan untuk tersangka bermarga Lee dengan tuduhan melanggar hukum keamanan penerbangan mempertimbangkan betapa serius kasusnya dan risiko penerbangan yang diakibatkan tindakannya. Berdasarkan undang-undang tersebut, seorang penumpang yang mengoperasikan pintu, pintu keluar darurat, atau perangkat pesawat terbang dapat menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun.

3 dari 4 halaman

Menyetop Penjualan Kursi Dekat Pintu Darurat

Maskapai Asiana Airlines memutuskan menyetop penjualan sejumlah tiket kursi darurat di pesawat A321-200 menyusul insiden tersebut. Mulai Minggu, 28 Mei 2023, maskapai Korea Selatan terbesar kedua itu menangguhkan penjualan kursi 26A di 11 pesawat A321-200 yang bisa mengangkut 174 penumpang, dan kursi 31A di tiga pesawat A321-200s yang bisa mengakomodasi hingga 195 penumpang.

Dalam pernyataan perusahaan, kursi penumpang yang tepat berada di samping pintu darurat A321-200s akan dikecualikan dalam sistem reservasi meski semua kursi di pesawat itu telah penuh. Namun, mereka tak menyebutkan secara spesifik batas waktu penangguhan penjualan tersebut.

Semua kursi darurat di jet penumpang lain yang dioperasikan oleh Asiana masih bisa dipesan. Sementara, maskapai bujet Grup Asiana, Air Seoul Inc. juga memutuskan untuk menghentikan penjualan kursi 22A dari pesawat A321-200 berkapasitas 195 kursi dan kursi 27A dari A321-200 berkapasitas 220 kursi mulai Senin, 29 Mei 2023.

Polisi juga menahan Lee, pria berusia 33 tahun, pada Minggu, 28 Mei 2023. Penangkapan itu disertai pertimbangan bahwa tersangka bisa kabur atau menghancurkan barang bukti. 

4 dari 4 halaman

Alasan Si Penumpang

Menurut pejabat polisi, awak kabin yang bertugas tidak bisa menghentikan Lee dari membuka pintu darurat mengingat mereka sedang mengenakan sabuk pengaman karena pesawat hendak mendarat. Dalam proses interogasi, Lee mengaku dia sedang stres berat setelah kehilangan pekerjaan baru-baru ini. Polisi menambahkan, dia ingin segera keluar dari pesawat setelah merasa tercekik. 

Di sisi lain, pakar penerbangan Geoffrey Thomas dari Airline Ratings menggambarkan insiden itu "sangat aneh". "Secara teknis, tidak mungkin membuka pintu itu dalam penerbangan," katanya kepada CNN.

Thomas mencatat bahwa kecepatan pendaratan A321 adalah sekitar 150 knot (172 mph), yang berarti angin dengan kecepatan tersebut melewati pesawat. Pintu di belakang sayap pesawat terbuka ke aliran udara itu, katanya.

"Tampaknya tidak masuk akal bahwa pintu dapat dibuka sejak awal dan kemudian melawan aliran udara secara teknis tidak mungkin, tetapi entah bagaimana hal itu telah terjadi," kata Thomas.

Tapi, Asiana Airlines menjelaskan kepada CNN, "Pesawat secara otomatis diatur untuk menyesuaikan tekanan kabin sesuai dengan ketinggian pesawat. Saat pesawat terbang tinggi di udara, pintu tidak mungkin dibuka, tetapi saat ketinggian rendah dan dekat dengan pendaratan, pintu bisa dibuka."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini