Sukses

Heboh WNI Pakai Kostum Makhluk Mitologi Bali Rangda Saat Rayakan Halloween di Jepang

Kostum makhluk mitologi Bali, Rangda, yang dipakai selama perayaan Halloween di Jepang ini disebut berharga Rp10 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Ide out of the box direalisasikan seorang warga negara Indonesia (WNI) ketika ikut merayakan Halloween di Jepang. Ia memilih cosplay jadi makhluk mitologi Bali, Rangda, dan sukses menarik perhatian publik di Negeri Sakura.

Momen ini jadi viral setelah dibagikan melalui serangkaian unggahan di akun TikTok @young_monkey00, baru-baru ini, yang mana video terpopuler mencatat lebih dari empat juta penayangan. Klip pertama, yang diunggah pada 22 Oktober 2023, memuat keterangan, "Siap meramaikan Halloween😁✌🏼."

Rekaman berdurasi 15 detik itu memperlihatkan kostum Rangda yang telah ia siapkan. Ada juga beberapa video lanjutan memperlihatkan "Rangda" bergerak atraktif, mengundang orang di sekitarnya berhenti untuk melihat. Tidak ketinggalan, ia juga merekam reaksi orang Jepang melihat kostum Halloween-nya.

Beberapa tampak tersenyum takjub dan dengan sigap merekam momen itu di ponsel mereka. Ada juga yang lari sambil berteriak ketika hendak dihampiri orang berkostum Rangda tersebut. Warganet pun tidak mau kalah, berbondong-bondong memenuhi kolom komentar. Salah satunya bertanya bujet yang dihabiskan untuk membuat kostum Rangda.

Si pengunggah video menjawab, "Yang tak (saya) bawa hampir (Rp)10 juta-an." Ia juga menambahkan, "Standar itu kalo gak salah sekitar (Rp)5 jutaan udah dapet 1 set." Sebagian pengguna adu pendapat kesakralan Rangda. "Kalau kata orang Bali, itu sakral, tapi kembali kepercayaan masing-masing 🙏☺️."

Menjawab itu, seorang pengguna berkomentar, "Sakralnya tergantung kalo yang dijual di pinggir jalan mah enggak, yang sakral proses dari awal sampe akhir itu diupacarakan." "Iya kalau di upacarai sakral kalau untuk dijual aja mah bebas. Yang dijual juga penataannya enggak sama, pasti ada kurangnya," sahut yang lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa Itu Rangda?

Dalam legenda, Rangda tidak bisa dipisahkan dengan Barong. Melansir laman Bali Safari Marine Park, Kamis, 2 November 2023, Barong adalah makhluk mitologi Bali yang digambarkan sebagai raja para roh, pemimpin pasukan kebaikan. Sementara, Rangda adalah ratu iblis dan ibu dari seluruh roh penjaga dalam kisah legenda Bali.

Pertarungan antara Barong dan Rangda ditampilkan dalam tari Barong untuk mewakili pertarungan abadi antara kebaikan dan kejahatan yang melambangkan Simbol Rwa Bhineda. Dijelaskan bahwa simbol Rwa Bhineda digunakan masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-hari.

Biasanya warga lokal akan menggunakan metafora hitam dan putih. Hitam melambangkan kejahatan, sedangkan putih merupakan simbol kebaikan. Anda mungkin pernah melihat sebagian besar atribut di Bali, terutama perlengkapan upacara, memiliki pola seperti papan catur berwarna hitam dan putih.

Ansambel ini sering kali dililitkan di sekitar pohon besar maupun tempat suci, dan itulah cara orang Bali menggambarkan Rwa Bhineda. Masyarakat Bali percaya bahwa segala sesuatu yang ada bersifat dualitas, artinya jika ada kebaikan, pasti ada kejahatan untuk membawa keseimbangan. Demikian pula kelahiran diimbangi kematian, muda diimbangi tua, kesehatan diimbangi sakit, dan lain sebagainya.

 

3 dari 4 halaman

Kewaspadaan Selama Perayaan Halloween di Jepang

Sementara itu, peringatan Halloween di Jepang, terlepas dari imbauan Wali Kota Daerah Shibuya agar orang-orang tidak merayakannya di daerah tersebut, tetap berjalan pada Selasa malam, 31 Oktober 2023, lapor Japan Times.

Acara itu berlalu tanpa keributan di tengah ketatnya kepolisian dan keamanan yang memastikan situasi terkendali. Meski pameran kostumnya sangat sedikit, distrik Tokyo ini tetap menarik perhatian banyak orang, dengan polisi menggunakan pita kuning dan peluit untuk memandu pejalan kaki melintasi Shibuya Crossing yang terkenal.

Ketika kerumunan bertambah, orang yang mengambil foto dengan orang-orang berkostum mulai dari Wolverine, sampai Kim Jong Un, memperlambat arus pergerakan di dekat Stasiun Shibuya, terutama di Center Street. Petugas keamanan mendesak orang-orang untuk terus berjalan.

Wali Kota Shibuya Ken Hasebe, yang mengirimkan pesan kontroversial "jangan datang" untuk acara tersebut, menyatakan kepuasannya dengan Halloween yang relatif tenang dan damai di distrik tersebut. "Saya lega, tapi saya tidak melihat masalah ini (sepenuhnya) terselesaikan," kata Hasebe saat konferensi pers, Rabu, 1 November 2023.

Halloween kali ini, Shibuya mencatat jumlah pengunjung tertinggi sekitar pukul 10  dan 11 malam, dengan sekitar 16 ribu orang berkumpul, terutama di sekitar Center Street. Jumlah tersebut sebenarnya turun signifikan dibandingkan 25 ribu peserta yang terlihat pada tahun sebelumnya.

 

4 dari 4 halaman

Pembatasan Minuman Beralkohol

Pada 2019, puncak pengunjung mencapai lebih dari 40 ribu orang, menandai rekor tertinggi sejak Shibuya mendapat pengakuan atas perayaan Halloweennya lebih dari satu dekade lalu. Hasebe mengatakan, jika ia tidak mengirim pesan "jangan datang," Shibuya bisa dengan mudah menarik sekitar 60 ribu orang tahun ini.

Kewaspadaan ini merupakan buntut tragedi pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan, tahun lalu. Otoritas mencatat bahwa pembatasan penjualan alkohol dan pengurangan konsumsi minuman beralkohol di tempat umum secara signifikan meningkatkan keselamatan masyarakat, dan mengatasi kekhawatiran yang sudah lama ada.

"Orang-orang akan segera berhenti minum ketika didekati petugas keamanan, meski beberapa orang menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui peraturan tersebut,"kata Hasebe. "Minum di tempat umum, secara umum, sangat dibatasi."

Shibuya berhasil membuat 39 toko secara sukarela menangguhkan penjualan alkohol di area yang melarang minuman keras di jalan, dengan mengatakan bahwa hal ini membantu mencegah insiden atau penangkapan orang. Petugas keamanan juga terlihat mendekati orang-orang yang sedang minum, menyita minuman beralkohol mereka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini