Sukses

Kemlu RI: Belum Ada WNI Dilaporkan Jadi Korban Banjir di Dubai

Kemlu RI mengimbau agar WNI di Dubai terus meningkatkan kewaspadaan terhadap situasi terkini pasca banjir.

Liputan6.com, Dubai - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memastikan bahwa sejauh ini belum ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang tercatat menjadi korban atau membutuhkan bantuan pasca banjir di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

"KJRI terus melakukan pemantauan WNI di Dubai dan Emirat Utara yang mungkin terdampak cuaca ekstrem ini, khususnya melalui simpul-simpul masyarakat," kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, Rabu (17/4/2024).

Sementara itu, Judha menyebut bahwa KJRI setempat terdampak akibat banjir karena aliran listrik yang terhenti.

"KJRI beroperasi secara terbatas dan tetap menerima pengaduan jika ada WNI yang membutuhkan," lanjut Judha, seraya menambahkan bahwa kondisi terkini pasca banjir sudah membaik meski masih ada genangan di beberapa tempat, sehingga sekolah hingga kantor akan beroperasi dari rumah.

Lebih lanjut, KJRI Dubai juga mengimbau agar WNI yang berada di sana untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus memantau perkembangan situasi.

"Bagi Anda yang terjadwal melakukan penerbangan dari atau menuju ke Dubai agar segera menghubungi maskapai atau agen perjalanan Anda untuk mendapatkan update penerbangan Anda," bunyi pernyataan melalui Safe Travel Kemlu.

WNI juga diimbau untuk menghubungi KJRI Dubai melalui nomor hotline +971 56 3322611 atau +971 56 4170333 atau melalui tombol darurat pada aplikasi Safe Travel.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banjir Sejak Kemarin

Curah hujan selama setahun yang mengguyur menyebabkan banjir bandang besar di Dubai pada Selasa (16/4). Jalan-jalan berubah menjadi sungai dan derasnya air menggenangi rumah-rumah serta tempat usaha.

Video yang mengejutkan bahkan beredar, menunjukkan landasan Bandara Internasional Dubai – yang baru-baru ini dinobatkan sebagai bandara tersibuk kedua di dunia – terendam air saat pesawat besar berupaya melewati banjir.

Jet-jet besar lebih terlihat seperti perahu yang bergerak melalui bandara yang banjir ketika air menyembur di belakangnya dan gelombang berdesir menembus perairan dalam.

3 dari 4 halaman

Bandara Sempat Berhenti Beroperasi

Banjir Dubai ini juga sempat mengakibatkan bandara berhenti beroperasi selama hampir setengah jam pada Selasa (16/4).

"Operasi terus terganggu secara signifikan," pihak bandara mengkonfirmasi dalam sebuah peringatan.

Ada banjir besar di jalan akses sekitar Dubai menuju bandara," jelas pihak bandara Dubai.

Menurut pengamatan cuaca di bandara, curah hujan sebesar hampir 4 inci (100 mm) mengguyur hanya dalam kurun waktu 12 jam pada hari Selasa (16/4). Data PBB menyebut ini setara dengan curah hujan yang diukur Dubai sepanjang tahun.

Hujan turun dengan deras dan sebentar sehingga sebagian pengendara terpaksa meninggalkan kendaraannya karena air banjir naik dan jalan berubah menjadi sungai.

Video dari media sosial bahkan menunjukkan air mengalir melalui area mal dan menggenangi lantai dasar rumah akibat Dubai banjir.

4 dari 4 halaman

Hujan Jarang Terjadi di Dubai

Dubai – seperti wilayah Uni Emirat Arab lainnya – memiliki iklim yang panas dan kering. Oleh karena itu, curah hujan jarang terjadi dan infrastruktur tidak tersedia untuk menangani kejadian ekstrem.

Saat hujan pada hari Selasa (16/4), hujan turun deras.

Curah hujan deras seperti ini akan semakin sering terjadi akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Saat atmosfer terus menghangat, ia mampu menyerap lebih banyak kelembaban seperti handuk dan kemudian mengeluarkannya dalam bentuk semburan air hujan yang lebih ekstrem.

Hujan yang membuat Dubai banjir dikaitkan dengan sistem badai yang lebih besar yang melintasi Semenanjung Arab dan bergerak melintasi Teluk Oman. Sistem yang sama juga menyebabkan cuaca basah yang luar biasa di wilayah sekitar Oman dan Iran tenggara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini