Sukses

Video Pesepak Bola Mesir Mohamed Salah Komentari Konflik Israel-Palestina Disensor Youtube

Beberapa hari lalu, pesepak bola Mesir yang bermain di klub Inggris, Liverpool FC, Mohamed Salah membuat video seputar konflik Palestina dan Israel. Tapi belakangan videonya tersebut disensor oleh Youtube.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari lalu, pesepak bola Mesir yang bermain di klub Inggris, Liverpool FC, Mohamed Salah membuat video seputar konflik Palestina dan Israel. Belakangan, video itu disensor di Youtube.

Dalam video tersebut, Mohamed Salah memohon agar bantuan kemanusiaan diizinkan memasuki Gaza, serta meminta dihentikannya pembantaian dalam konflik antara Israel dan militan Palestina Hamas. Warga Gaza menghadapi situasi serba kekurangan ketika wilayah itu ditutup oleh Israel, sebagai imbas serangan Hamas kepada komunitas Israel dan pos-pos militer pada 7 Oktober 2023.

Pada Selasa, 17 Oktober 2023, sebuah serangan roket yang diduga berasal dari kubu Israel menghantam sebuah rumah sakit di Gaza. Meski demikian, Israel menolak bertanggung jawab, dan mengklaim bahwa roket itu ditembakkan oleh kubu Palestina.

"Tidak mudah untuk berbicara pada masa seperti ini. Ada banyak kekerasan dan terlalu banyak kesedihan dan brutalitas," kata Salah dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, @mosalah, pada 19 Oktober 2023.

"Situasi dalam beberapa pekan terakhir sudah tidak tertahankan untuk disaksikan. Semua kehidupan penting dan harus dilindungi. Pembantaian-pembantaian ini harus dihentikan, banyak keluarga telah terpecah-belah," tambahnya.

Pada 17 Oktober 2023, sebuah serangan roket yang diduga berasal dari kubu Israel menghantam sebuah rumah sakit di Gaza. Meski demikian, Israel menolak bertanggung jawab dan mengklaim bahwa roket itu ditembakkan oleh kubu Palestina. Setelah kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Tel Aviv pada Rabu, 18 Oktober 2023, Israel mengaku menyetujui permintaan Biden untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza melalui Mesir.

"Apa yang sudah jelas sekarang adalah bantuan kemanusiaan ke Gaza secepatnya harus diizinkan. Banyak orang berada dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk," tutur Salah.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Youtube Sensor Video Salah Tentang Konflik Israel-Palestina

"Situasi di rumah sakit semalam sangat menyeramkan. Orang-orang di Gaza memerlukan makanan, air, dan obat-obatan secepatnya,” ucapnya lagi.  "Saya meminta para pemimpin dunia untuk datang bersama-sama, agar dapat mengakhiri pembantaian jiwa-jiwa yang tidak bersalah. Kemanusiaan harus diutamakan," pungkasnya.

Unggahan itu sudah disukai ebih dari 5,5 juta kali dan mendapatkan lebih dari 669 ribu komentar. Kapten tim nasional Mesir ini sebelumya dikritik karena tidak bersuara untuk membela warga Palestina, dan beberapa kritikus telah memulai kampanye online untuk berhenti mengikutinya di media sosial.

Unggahannya tentang konflik di Gaza itu menuai beragam reaksi. Banyak yang mendukung Salah tapi ada juga yang menilai pemain berusia 30 tahun itu dinilai terlalu netral dan tidak memprotes keras aksi Israel. Meski begitu, Salah tetap mendapat banyak pujian karena berani menyuarakan pendapatnya, sedangkan pesepak bola muslim lainnya yang bermain di Eropa belum ada yang berani bersuara.

Namun, video Mohamed Salah tentang konflik di Gaza yang dibagikan ulang di sejumlah akun media sosial ternyata disensor di Youtube. Dalam video tersebut terdapat tulisan ‘Konten berikut mungkin berisi gambar kekerasan atau vulgar’.

3 dari 4 halaman

Sensor Terhadap Video Mohamed Salah Banyak Dikecam

Hal itu mengundang banyak pertanyaan warganet, karena video Salah tentang konflik Israel-Palestina dianggap sesuatu yang manusiawi dan tidak mengecam pihak-pihak tertentu. Sampai saat ini, belum ada penjelasan resmi mengenai alasan sensor tersebut.

Sementara itu, sekitar 100.000 orang bergabung dalam aksi demonstrasi pro-Palestina di pusat kota London pada Sabtu, 21 Oktober 2023. Para pengunjuk rasa memenuhi jalanan ibu kota Inggris untuk menuntut gencatan senjata segera di Gaza setelah serangan Hamas terhadap Israel dua minggu lalu, dikutip dari Channel News Asia, Minggu (22/10/2023), melansir dari kanal Global Liputan6.com.

Sambil meneriakkan "Bebaskan Palestina", memegang spanduk dan mengibarkan bendera Palestina, para pengunjuk rasa bergerak melalui London sebelum berkumpul di Downing Street, kediaman resmi dan kantor Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.Polisi memperkirakan 100.000 orang ikut serta dalam demonstrasi yang diberi nama "Pawai Nasional untuk Palestina", yang diselenggarakan oleh Kampanye Solidaritas Palestina.

"Sebagai warga Palestina yang ingin kembali ke kampung halamannya suatu hari nanti dan sebagai warga Palestina yang memiliki saudara laki-laki serta perempuan di Gaza, saya berharap kita bisa berbuat lebih banyak, namun protes adalah hal yang bisa kita lakukan saat ini,” kata seorang wanita yang menolak menyebutkan namanya.

 

4 dari 4 halaman

Protes Aksi Israel di Inggris

Banyak dari nyanyian dan spanduk berisi slogan-slogan anti-Israel dan seorang pengunjuk rasa memegang spanduk bergambar Sunak, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan pesan "Dicari karena Kejahatan Perang".

Polisi telah memperingatkan sebelum pawai bahwa siapa pun yang menunjukkan dukungan untuk Hamas, yang dilarang sebagai organisasi teroris di Inggris, akan ditangkap, dan setiap insiden kejahatan rasial tidak akan ditoleransi. Protes tersebut tampak damai dan tidak ada laporan penangkapan.

Israel memborbardir sebuah masjid di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang telah mereka duduki, dan petugas medis Palestina melaporkan setidaknya satu orang tewas. Militer Israel mengatakan, serangan terhadap Masjid Al-Ansar pada Minggu (22/10/2023) pagi menewaskan beberapa anggota Hamas yang diklaim telah menggunakan bangunan itu sebagai pusat komando untuk merencanakan serangan.

Para pejabat militer Israel mengatakan, mereka yang tewas mengorganisir serangan dan telah terlibat dalam beberapa serangan dalam beberapa bulan terakhir, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (22/10/2023). Rekaman di media sosial menunjukkan kerusakan parah pada bagian luar masjid dan petugas medis bergegas ke tempat kejadian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini