Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Slamet, Gunung Tertinggi Kedua di Pulau Jawa Setelah Semeru

Gunung Slamet merupakan sebuah gunung berapi kerucut tipe A yang berlokasi di Jawa Tengah dan merupakan gunung tunggal yang terpisah dari pegunungan. Gunung Slamet mempunyai ketinggian 3.432 mdpl.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Slamet merupakan sebuah gunung berapi kerucut tipe A yang berlokasi di Jawa Tengah dan merupakan gunung tunggal yang terpisah dari pegunungan. Gunung Slamet mempunyai ketinggian 3.432 mdpl.

Gunung Slamet terletak di antara 5 kabupaten, yakni Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes. Gunung Slamet merupakan gunung dengan suhu rata-rata paling dingin di pulau Jawa serta salah satu daerah dengan curah hujan tahunan paling tinggi di Indonesia yaitu 8.134,00 milimeter (mm) per tahun.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Rabu, 4 Oktober 2023 Slamet adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Jawa dan hampir selalu terdapat banyak gas di sekitar kawahnya. Gunung Slamet yang sangat besar dan puncak ladang lava yang luas merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat pantai utara dan selatan Jawa. 

Francis Drake, seorang penjelajah asal Inggris mengarahkan perahunya untuk berlabuh di Cilacap di pantai selatan Jawa ketika mengunjungi Gunung Slamet. Masih banyak hal mengenai Gunung Slamet selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Slamet yang dirangkum Liputan6.com pada Rabu, 4 Oktober 2023. 

1. Gunung Tertinggi di Jawa Tengah

Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa, setelah Gunung Semeru. Gunung Slamet pun adalah salah satu "gunung tunggal" terbesar atau terluas di Indonesia seperti halnya Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat, sebab memiliki diameter tunggal gunung. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Gunung Populer Bagi Pendaki

Gunung Slamet cukup populer sebagai tujuan pendakian lantaran statusnya sebagai gunung tertinggi di Jawa Tengah, meskipun medannya dikenal sulit dan memiliki suhu yang begitu dingin serta basah. Kawah IV adalah kawah terakhir yang masih aktif sampai sekarang, dan terakhir aktif hingga pada level siaga medio-2009.

3. Wisata Batu Raden dan Pemandian Air Panas di Kaki Gunungnya

Saat ini, Gunung Slamet menjadi simbol serta kebanggaan bagi masyarakat di Tatar Banyumasan yang mendiami bagian barat Jawa Tengah atau dikenal wilayah Banyumas Raya. Di kaki gunung ini terletak kawasan wisata Baturraden yang menjadi tujuan wisata di Kabupaten Banyumas, dengan jarak sekitar 15 km dari Kota Purwokerto.

Selain itu terdapat wisata alam berupa pemandian air panas Guci yang berada di sisi utara Gunung Slamet, tepatnya di Kabupaten Tegal. Biasanya wisatawan yang tidak mendaki hanya berkunjung ke kaki Gunung Slamet untuk berendam di air panas yang tak jarang sangat ramai pada waktu libur tanggal merah maupun hari raya. .

3 dari 4 halaman

4. Legenda Nama Slamet Bagi Masyarakat Jawa

Gunung Slamet punya cerita legenda yang turun-temurun. Nama slamet diambil dari bahasa Jawa yang artinya selamat memiliki makna doa untuk masyarakat setempat.

Penggunaan nama ini diberikan agar gunung ini tidak pernah meletus besar serta memberi rasa aman bagi warga sekitar. Menurut kepercayaan warga sekitar di dekat gunung, bila Gunung Slamet sampai meletus besar maka Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian. Meski begitu Gunung Slamet pernah beberapa kali aktif dan membuat fenomena menarik.

5. Pendakian Cukup Panjang dan Sulit

Ada banyak sekali rute pendakian dan semuanya panjang dan sulit untuk memperkirakan dengan tepat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap rute karena akan sangat bervariasi dari orang ke orang. Cukuplah untuk mengatakan bahwa pendaki setidaknya memerlukan satu malam di gunung kecuali mendaki pada malam hari yang biasanya tidak disarankan.

Perhatikan bahwa jalur dapat ditutup dalam waktu singkat karena pekerjaan perbaikan, aktivitas gunung berapi, cuaca buruk, kebakaran hutan, atau seseorang baru saja hilang atau terluka. Pendakian Gunung Slamet dikenal cukup sulit karena hampir di sepanjang rute pendakian tidak ditemukan air. 

Pendaki disarankan untuk membawa persediaan air yang cukup dari bawah. Faktor lain yang membuat gunung ini sulit ditaklukan adalah kabut. Kabut di Gunung Slamet sangat mudah berubah-ubah dan pekat.

4 dari 4 halaman

6. Jalur Pendakian Gunung Slamet

Sementara itu, jalur pendakian tradisional Gunung Slamet adalah dari Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Jalur populer lain menuju puncak Gunung Slamet yang relatif lebih baru dibuka dari arah selatan lewat Kabupaten Banyumas dan arah utara serta timur laut adalah dari Baturraden dan dari Desa Gambuhan, Desa Jurangmangu dan Desa Gunungsari di Kabupaten Pemalang.

Selain itu ada pula jalur yang baru saja diresmikan tahun 2013 lalu, yaitu jalur Dhipajaya yang terletak di Desa Clekatakan. Jalur pendakian lainnya adalah melalui objek wisata pemandian air panas Guci, Kabupaten Tegal. Meskipun terjal, rute ini menyajikan pemandangan yang paling baik.

Kawasan Guci dapat ditempuh dari Slawi menuju daerah Tuwel melewati Lebaksiu, sementara untuk jalur pendakian yang populer saat ini adalah jalur Permadi Guci dimana terdapat fasilitas Mushola Jabalussalam yang masuk dalam daftar Mushola tertinggi ke tiga di Indonesia, tersedianya air bersih yang melimpah disepanjang tahun serta tersedianya toilet umum yang berada di pos 4 amreta jalur pendakian tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.