Sukses

Turis Jepang Lapor Polisi karena Merasa Tertipu Membayar Rp14 Jutaan untuk Seekor Kepiting

Seorang turis Jepang melapor ke polisi setelah mendapat tagihan membayar hidangan kepiting cabai sebesar Rp14,4 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis Jepang, Junko Shinba, merasa kecewa setelah membayar dalam jumlah besar untuk hidangan kepiting cabai selama kunjungannya ke Singapura. Ia meluapkan unek-uneknya kepada media pada 15 September 2023.

Junko menjelaskan bahwa dia bersama keluarga dan teman-temannya berkunjung ke Seafood Paradise di Clarke Quay, Singapura, pada 19 Agustus 2023. Setelah berkeliling kota, mereka secara tidak sengaja menemukan restoran tersebut dan memutuskan untuk makan di sana.

Saat memesan, seorang pelayan menyarankan jenis kepiting tertentu dengan harga 30 dolar (sekitar Rp461 ribu). Namun, Shinba terkejut mengetahui bahwa harga tersebut adalah per 100 gram, bukan untuk keseluruhan dari kepiting tersebut.

Dilansir dari AsiaOne pada 19 September 2023, dari kuitansi yang mereka terima, terlihat bahwa mereka telah memesan Kepiting Raja Alaska untuk hidangan kepiting cabai mereka. Menurut perwakilan Paradise Group, pemilik Seafood Paradise, harga kepiting jenis ini adalah Rp412 ribu per 100 gram.

Diketahui, Kepiting Raja Alaska merupakan salah satu jenis kepiting terbesar yang bisa dikonsumsi, dengan berat antara dua hingga lima kilogram. Akibatnya, total tagihan yang harus mereka bayar mencapai Rp20 juta, di mana Rp14.4 juta berasal dari hidangan kepiting cabai.

Dengan demikian, 72 persen dari total tagihan tersebut berasal dari hidangan kepiting cabai. Sementara hidangan lain yang dipesan, seperti Nasi Goreng Daging Sapi Lada Hitam dan Yam Ring Goreng, masing-masing hanya berharga kurang dari Rp307 ribu.

"Kami semua terkejut saat menyadari bahwa makan malam untuk empat orang bisa mengeluarkan biaya sebegitu besarnya," ujar wanita berusia 50 tahun yang bekerja sebagai pekerja lepas itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lapor ke Polisi

Ia mengungkapkan bahwa mereka tidak diinformasikan mengenai berat keseluruhan kepiting yang akan disajikan. "Tidak ada di antara kami yang diberi tahu bahwa sebuah kepiting dalam keadaan utuh akan disiapkan khusus untuk kami, padahal beberapa restoran yang kami tahu hanya menyajikan bagian tertentu dari kepiting," ungkap si turis.

"Dengan tiga piring yang berisi kepiting serta berbagai hidangan tambahan, kami tidak mampu mengonsumsi semua," katanya saat berbicara dengan AsiaOne.

Terkejut melihat jumlah tagihan, Shinba pun melibatkan polisi untuk menangani permasalahan tersebut. Shinba menambahkan bahwa setelah dilaporkan, aparat kepolisian datang ke tempat itu untuk memediasi situasi.

Sebagai upaya klarifikasi, staf restoran menunjukkan kepada Shinba bukti pembayaran dari konsumen lain yang memesan makanan serupa, untuk menegaskan bahwa mereka tidak memberikan harga yang tidak wajar. Sebagai bentuk penyelesaian, manajer restoran memberikan potongan harga sebesar Rp1,6 juta untuk pesanan mereka, yang akhirnya dibayar oleh salah satu teman Shinba menggunakan kartu kredit.

Shinba menambahkan, ia telah menghubungi Dewan Pariwisata Singapura mengenai insiden tersebut, yang selanjutnya meneruskan keluhan ini ke Asosiasi Konsumen Singapura.

3 dari 4 halaman

Klarifikasi Pihak Restoran

Merespons pertanyaan yang diajukan oleh AsiaOne, perwakilan dari Paradise Group menegaskan bahwa mereka telah berupaya menyampaikan informasi dengan jelas kepada pengunjung. Menurut perwakilan tersebut, staf restoran telah menginformasikan dengan detail mengenai harga dan berat dari Kepiting Raja Alaska saat pemesanan dilakukan.

Restoran ini menjelaskan bahwa kepiting yang dipesan oleh Shinba dan rombongannya memiliki berat kira-kira sekitar 3,5 kilogram. Sebagai bentuk transparansi, staf restoran bahkan mengambil langkah ekstra dengan membawa kepiting dalam keadaan utuh ke meja pengunjung sebelum memasaknya.

"Namun setelah makanan disajikan dan saatnya untuk membayar, terjadi ketidaksesuaian. Pelanggan merasa kaget dengan jumlah tagihan yang mesti dibayar dan bahkan mempertimbangkan untuk melibatkan kepolisian," ungkap perwakilan Paradise Group.

Dalam upaya menjernihkan situasi dan menunjukkan niat baik, manajer restoran memutuskan untuk segera turun tangan. Selain membantu dalam proses pelaporan polisi atas permintaan pelanggan, manajer juga memberikan solusi dengan memberikan diskon sebesar Rp1,6 juta. Diskon tersebut diberikan dengan mengurangi biaya 400 gram kepiting dari total tagihan.

Paradise Group menambahkan, "Kami selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan kami dan berharap insiden ini bisa menjadi pembelajaran bagi kami untuk lebih meningkatkan kualitas layanan di masa depan."

4 dari 4 halaman

Harga Tak Masuk Akal Lainnya

Di sisi lain, kejadian tidak enak terjadi di sebuah restoran di Palermo, Sisilia, Italia, saat sebuah keluarga ditagih sebesar 20 euro atau yang setara dengan Rp334 ribu hanya untuk memotong kue ulang tahun yang mereka bawa sendiri.

Menurut laporan dari Daily Mail pada 14 Agustus 2023, restoran tersebut menagih 1 euro (Rp16 ribu) untuk setiap tamu di pesta ulang tahun tersebut sebagai biaya pemotongan kue, meskipun keluarga tersebut sudah menghabiskan total Rp2 juta untuk makan malam mereka. Tagihan tersebut dengan detail mencantumkan sebagai '20 X Servizio Torta' atau 'Layanan Kue 20 X'.

Apa yang mengejutkan adalah bahwa ini bukanlah insiden pertama dari negara tersebut. Baru-baru ini, sebuah restoran lain di Italia menjadi bahan perbincangan hangat ketika menagih pelanggan Rp33 ribu untuk menyediakan piring kosong. Tujuannya adalah agar anak perempuan dari salah satu pelanggan dapat mencicipi pasta yang dipesan oleh ibunya.

Reaksi terhadap biaya tambahan tersebut sangatlah negatif, dengan banyak warga Italia yang menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk eksploitasi terhadap turis dan pelanggan setia. Kritik tajam bahkan datang dari pejabat pemerintah setempat yang merasa biaya tambahan tersebut tidak masuk akal.

Sementara, pemilik restoran yang menagih biaya piring, Ida Germano, berpendapat sebaliknya. Menurutnya, penambahan piring berarti ada tambahan pekerjaan dalam hal pencucian dan persiapan, sehingga biaya tambahan itu dibenarkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini