Sukses

Tantangan Makan Keripik Super Pedas Memakan Korban Jiwa, Sempat Dipulangkan ke Rumah Sebelum Meninggal di Rumah Sakit

Tantangan makan keripik super pedas dikenal sebagai One Chip Challenge.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah tantangan viral berjudul One Chip Challenge memakan korban jiwa. Seorang anak berusia 14 tahun asal Worcester, Massachusetts, Amerika Serikat, meninggal pada Jumat, 1 September 2023, setelah memakan keripik yang sangat pedas dari sebuah tantangan viral.

Dilansir dari NBC10 Boston, Rabu, 7 September 2023, anak bernama Harris Wolobah tersebut meninggal karena disebabkan oleh komplikasi yang diakibatkan oleh keripik pedas yang dimakannya. Ibu Harris meyakini bahwa remaja tersebut meninggal karena komplikasi dari tantangan One Chip Challenge, meskipun hasil otopsi masih tertunda.

Pihak sekolah berduka atas kematian Harris, yang merupakan siswa kelas dua di Doherty Memorial High School. Pengawas sekolah umum Worcester Rachel Monárrez dalam sebuah pernyataan pada Minggu, 3 September 2023, menyebutnya sebagai "bintang yang sedang naik daun". Penyebab kematian Harris belum dikonfirmasi,dan para pejabat tidak menginformasikan lebih lanjut tentang keadaan yang terjadi.

One Chip Challenge adalah tantangan viral di media sosial yang mengharuskan seseorang untuk memakan keripik tortilla yang konon paling pedas di dunia. Mereka lalu menunggu selama mungkin sebelum makan atau minum sesuatu untuk meredakan rasa pedas yang dirasakan.

Keripik pedas buatan Paqui ini dikemas dalam peti mati dan diberi peringatan agar dijauhkan dari jangkauan anak-anak, hanya boleh dimakan oleh orang dewasa, dan tidak boleh dimakan oleh siapa pun yang sensitif terhadap makanan pedas atau yang memiliki alergi. Siapa pun yang kesulitan bernapas, pingsan, atau mual yang berkepanjangan dianjurkan untuk mencari bantuan medis, menurut halaman web Paqui untuk One Chip Challenge.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dilarikan ke Rumah Sakit

Ibu Harris, Lois Walobah, mengatakan kepada NBC10 Boston bahwa dia dipanggil ke sekolah oleh seorang perawat pada Jumat, 1 September 2023, setelah putranya sakit. Saat itu, Harris mengaku kepadanya bahwa ia mendapat keripik tersebut dari teman sekelasnya, yang  menyebabkan sakit perut yang parah.

Dia merasa lebih baik setelah mereka pulang. Tapi pada pukul 16.30 waktu setempat, ketika hendak berangkat untuk uji coba bola basket, saudaranya berteriak bahwa Harris pingsan. Remaja itu lalu dibawa ke rumah sakit terdekat tempat dia dinyatakan meninggal. Juru bicara kepolisian Worcester membenarkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kematian remaja tersebut, namun tidak mengatakan apakah penyelidikan tersebut terfokus pada potensi aktivitas kriminal.

Lois mengatakan putranya seharusnya dikirim ke rumah sakit daripada ke rumah setelah pergi ke ruang perawat. Ia ingin orang lain mengetahui bahaya memakan keripik tersebut untuk mencegah tragedi lebih lanjut.

Juru bicara SMP Worcester mengonfirmasi pada Senin, 4 September 2023, bahwa korban merasa sakit dan pergi ke ruang perawat. Ia kemudian pulang ke rumah bersama keluarganya setelah orangtuanya dipanggil sebelum Harris dinyatakan meninggal pada hari yang sama.

3 dari 4 halaman

Sudah Ada Beberapa Tahun

Tantangan ‘One Chip Challenge’ telah ada selama beberapa tahun. Tahun lalu, beberapa kepala sekolah di Bay Area California mengeluarkan peringatan mengenai keripik tersebut, dengan mengatakan bahwa siswa harus dipulangkan.

Tahun lalu, perwakilan dari Paqui mengatakan kepada acara TODAY dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan tersebut memperhatikan "keselamatan dengan sangat serius dan telah bekerja keras untuk memastikan produk kami diberi label yang benar dan jelas dengan informasi alergen dan keselamatan".

Ia juga menambahkan, "Itu adalah niat kami bahwa konsumen menghadapi tantangan ini dengan pemahaman penuh tentang tantangan ini dan apakah hal ini sesuai untuk mereka."

Sementara, pihak sekolah menawarkan konseling duka dan dukungan sosial emosional untuk siswa dan staf.  Harris dikenang sebagai anak hebat yang mencintai keluarga dan bola basketnya. Salah satu pelatihnya, Douglas Hill, mengaku terkejut mengetahui salah satu pemain bintangnya meninggal dunia.

"Hal pertama yang mengejutkan, seperti ketika mereka menyebut nama itu, saya harus bertanya ratusan kali, seolah-olah ini dia," kata Hill. "Anak yang sangat pendiam saat pertama kali bertemu dengannya, bukan anak yang banyak bicara, tersenyum, sangat positif. Dalam sejuta tahun, Anda tidak akan pernah membayangkan ada anak selain Harris, jadi itu pasti sulit."

4 dari 4 halaman

Pecinta Basket

Klub basket tempat korban berlatih juga akan mengadakan latihan basket untuk menghormati Harris. Latihan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 9 September 2023, di St. Bernard's di Lincoln Street di Worcester, Massachusetts, Amerika Serikat .

Douglas Hill yang merupakan seorang pelatih basket sekolah berbela sungkawa atas kematian Harris. "Ke mana pun dia pergi, dia memastikan dia bermain bola basket," kata Hill. "Saya hanya berharap ini akan membawa kesadaran dan mudah-mudahan kita menghentikan semua ini," tambahnya.

Meskipun hasil otopsi Harris masih tertunda, pelatih, teman, dan keluarganya memperingatkan orang lain mengenai tantangan yang viral media sosial. "Ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas. Saya pikir hal ini dapat menyebabkan masalah pada kerongkongan," kata Dr. Lauren Rice, dari Tufts Medical Center.

Mengutip Fimela, dilansir dari Sehat Natural, makanan yang terlalu pedas bisa melukai lambung. Selain itu juga bisa menimbulkan penyakit maag akut.  Di samping, makanan pedas juga akan memicu diare yang berdampak buruk untuk usus besar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.