Sukses

Pengalaman Ahli Gizi Bisa Sembuh dari Kista dan Endometriosis dengan Konsumsi Buah-buahan

Seorang ahli gizi mengungkap pengalaman dirinya yang sempat terkena kista dan endometriosis. Melalui platform TikTok, Rachel yang merupakan lulusan S2 Master of Food, Nutrition & Health UCD Dublin berbagi sebagai survivor PCOS dan kista hingga bisa sembuh.

Liputan6.com, Jakarta Sudah jadi rahasia umum, bahwa berbagai macam penyakit seperti tumor maupun kista diawali dengan pola hidup yang tidak sehat. Terutama faktor makanan yang dikonsumsi sehari-hari, bisa berdampak buruk jika terus-menerus menjadi kebiasaan.

Seorang ahli gizi mengungkap pengalaman dirinya yang sempat terkena kista dan endometriosis. Melalui platform TikTok, Rachel yang merupakan lulusan S2 Master of Food, Nutrition & Health UCD Dublin berbagi sebagai survivor PCOS dan kista hingga bisa sembuh.

"Aku ahli gizi yang sembuh dari kista dan endometriosis dan ini habit yang aku terus lakukan sampai sekarang," ungkapnya di akun TikTok @rachelahligizi yang diunggah Senin, 4 September 2023.

Kiatnya yang pertama adalah setiap hari makan buah. Pigmen dalam buah-buahan kaya antiokdidan, oleh karena itu semakin banyak warna buah yang kita konsumsi maka akan semakin banyak manfaat kesehatan yang didapatkan.

Kedua adalah makan serat yang cukup dari sayur, protein nabati. "Kalau misalnya aku mau makan nasi goreng, aku masih makan, tapi aku tambahin protein dan sayurannya," sambungnya.

Ia mengingatkan untuk tidak lupa dengan prinsip pola makan gizi seimbang seperti konsep isi piringku sebagai standar baru dalam menetapkan porsi makan. Jika sedang ingin makan makanan manis, menurutnya tetap boleh.

"Aku juga tetap enjoy makanan yang membuat aku happy, yang penting jangan berlebih," katanya.

Ia menyarankan agar mendengarkan tubuh, ketika sudah kenyang sebaiknya berhenti. "Sebagai pejuang PCOS dan endometriosis aku percaya kamu juga bisa sembuh, jangan menyerah ya mencoba untuk makan lebih bergizi. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berbagi Pengalaman Survivor Kista

Konten yang disukai oleh 192 ribu lebih pengguna itu, mendapat banyak komentar. Bahkan ada pengguna yang juga berbagi tentang cara sembuh dari kista.

"Aku sebelum nikah ada kista, tapi aku minum rebusan daun sirsak. USG seminggu kemudian, kistanya udah nggak ada," seorang warganet berbagi.

"Aku gerd anxiety, boleh nyerah nggak sih? Capek," curhat yang lain.

"Bener banget, rutin minum jus buah atau sayur. Kurangi olahan tepung dan rajin olahraga, Alhamdulilah kista saya mengecil, haid nggak begitu sakit seperti sebelumnya," kata yang lainnya.

"Aku punya miom, belum sembuh tapi dalam seminggu bisa turun 5 cm gara-gara makan sehat yang direbus," cerita warganet.

"Hikmahnya aku nggak bisa masak. Suka makan buah dan real food karena tinggal rebus aja. Sayur pun biasa yang bening. Kekuranganku = keberuntungan," yang lain menimpali.

"Ka tapi kista banyak pantangan makanannya, aku pusing," warganet lainnya curhat.

"Aku lagi ngalamin ini, kayak berat banget ya," keluh yang lain.

3 dari 4 halaman

Penyebab Kista

Mengutip dari kanal Hot Liputan6.com, Selasa, 5 September 2023, penyebab kista ovarium yang umum dialami wanita berhubungan dengan hal-hal sepele. Masalah yang terbentuk di indung telur ini dapat terjadi karena faktor usia, siklus menstruasi, hormon, kehamilan, hingga makanan serta minuman yang dikonsumsi sehari-hari.

Mengetahui penyebab kista ovarium dan cara mengobatinya yang efektif sangat penting. Menurut ahli, hampir semua wanita pasti pernah memiliki kista ovarium. Hanya saat ukurannya kecil gejala kista tak terasa dan hanya ketahuan saat ukurannya besar.

Cara mengobati kista atau benjolan yang berisi cairan di dalam dan permukaan ovarium ini juga susah-susah gampang. Jika belum parah, masalah kesehatan rahim ini bisa hilang sendiri dengan pola hidup sehat. Untuk kasus parah dan kista sudah membesar, pengobatan hormonal dan tindak operasi bisa dilakukan.

1. Usia

Usia adalah penyebab kista ovarium. Wanita dalam usia reproduksi aktif mulai dari pubertas hingga menopause memiliki resiko tinggi mengalami kista rahim. Penyebab terjadinya kista ovarium ini terjadi karena wanita masih mengalami periode menstruasi. Kista ovarium lebih jarang terjadi setelah menopause. Wanita pascamenopause dengan kista ovarium memiliki risiko cukup tinggi untuk kanker ovarium. 

 

4 dari 4 halaman

2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS merupakan penyebab kista ovarium. Wanita dengan penyebab kista ovarium ini mungkin memiliki periode menstruasi berkepanjangan atau kelebihan kadar hormon pria (androgen). Ovarium bisa mengembangkan banyak kumpulan kecil cairan (folikel) dan gagal melepaskan telur secara teratur.

3. Endometriosis

Endometriosis jadi penyebab kista ovarium. Wanita dengan endometriosis dapat mengembangkan jenis kista ovarium yang disebut endometrioma. Jaringan endometriosis bisa menempel pada ovarium.

Alih-alih meninggalkan tubuh, sebab kista ovarium seperti jaringan ini jadi terperangkap menjadi kista. Penyebab kista ovarium ini dapat menghasilkan peradangan dan mengganggu indung telur. Kista ini bisa terasa sakit saat berhubungan seks dan selama haid.

4. Obat Kemoterapi

Obat kemoterapi merupakan penyebab kista ovarium. Wanita yang menjalani kemoterapi dengan tamoxifen memiliki risiko adanya benjolan di ovarium yang lebih tinggi. Tamoxifen bisa menyebabkan benjolan di ovarium dan menjadi penyebab kista ovarium. Tapi benjolan ini bisa saja hilang setelah kemoterapi selesai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.