Sukses

Buntut Kebakaran Lahan di Gunung Bromo, Catat Objek Wisata Mana Saja yang Boleh Diakses Pengunjung

Sejak pertengahan bulan kemarin, disambung pekan lalu, beberapa area di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) jadi lokasi kebakaran lahan.

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Gunung Bromo sedang tidak baik-baik saja. Sejak pertengahan bulan kemarin, disambung pekan lalu, beberapa area di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) jadi lokasi kebakaran lahan. Upaya pemadaman titik api, sekaligus memastikan keselamatan pengunjung terus dilakukan Balai Besar (BB) TNBTS.

Kabar terbaru kembali dibagikan pihaknya melalui unggahan Instagram, Senin, 4 September 2023. Tertulis di sana, "#sahabatmentaritengger, belum genap 24 jam para petugas beristirahat, kebakaran kembali melanda. Kali ini, kebakaran terjadi di kawasan Perum Perhutani sebelah selatan View Point Penanjakan."

"Untuk kelancaran upaya pemadaman, serta memperhatikan keamanan pengunjung, kunjungan Wisata Bromo melalui pintu masuk Wonokitri ditutup untuk sementara waktu ya, sahabat. Mohon doanya untuk petugas, semoga diberi kekuatan dan kesehatan agar dapat segera memadamkan api ya, sahabat. Salam lestari, tandasnya."

Dengan ditutupnya akses dari Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, pengunjung yang tetap ingin berkunjung ke Bromo dipersilakan masuk melalui pintu Cemoro Lawang, Kabupaten Probolinggo; Coban Trisula, Kabupaten Malang; dan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Penting juga dicatat bahwa objek wisata di Bromo yang bisa dikunjungi selama penanganan kebakaran lahan, yakni:

  • Lautan Pasir,
  • Savana Lembah Watangan (Bukit Teletubbies), dan
  • Mentingan

"Sedangkan Gunung Penanjakan, Bukit Kedaluh, dan Bukit Cinta ditutup untuk kunjungan wisata," sambung Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, menambahkan bahwa penutupan ini efektif sejak 3 September 2023 sampai batas waktu yang belum ditentukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Akses Wisata Sebelumnya

Sebelumnya, mengutip laporan kanal Surabaya Liputan6.com per 4 September 2023, Balai Besar TNBTS juga menutup akses wisata dari wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang pada 1 September 2023 akibat kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran tersebut sudah padam dan pengelola sudah membuka akses pintu masuk pada Minggu, 3 September 2023.

Peristiwa kebakaran tersebut pertama kali diketahui terjadi di wilayah bantengan di sekitar perbatasan resort Pengelola Taman Nasional (PTN) wilayah Coban Trisula dan resort PTN wilayah Ranupani pada 29 Agustus 2023 pukul 23.30 WIB.

Petugas Balai Besar TNBTS melakukan tindak lanjut dengan memeriksa lokasi yang disampaikan masyarakat. Petugas mengonfirmasi adanya sumber api di lereng sebelah utara akses jalan Malang-Lumajang dan menjalar ke wilayah savana dan blok Jemplang.

Upaya pemadaman api tersebut dilakukan tim gabungan yang berasal dari sejumlah unsur, yakni Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Ranupani, Desa Ngadas dan Desa Argosari, TNI, serta Polri. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo juga sempat memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Savana Gunung Bromo, Sabtu, 2 September 2023, lapor kanal Surabaya Liputan6.com per 3 September 2023.

3 dari 4 halaman

Pemadaman Api dengan Beberapa Metode

Mengutip Antara, petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo Silvia Verdiana berkata, "Berdasarkan informasi petugas, terpantau Sabtu siang (2 September 2023) pukul 12.19 WIB, terdapat titik api baru di wilayah Selo Kutho, Lautan Pasir Taman Nasional Bromo Tengger Semeru."

Menurutnya, petugas gabungan melaksanakan pemadaman dengan beberapa metode, seperti penyemprotan, pembuatan sekat bakar, dan menggunakan gepyok agar titik api padam. Balai Besar TNBTS menyebutkan bahwa penyebab dan luasan dampak kebakaran hutan di kawasan tersebut masih dalam proses identifikasi.

Pihaknya mengimbau semua pihak untuk berhati-hati dan tidak membuat api di sekitar kawasan TNBTS, mengingat "cuaca saat ini sangat kering dampak dari musim kemarau panjang dan sebagian savana mengering karena embun upas."

Mengutip situs webnya, 31 Agustus 2023, peristiwa serupa sudah lebih terjadi pada 18 Agustus 2023. Berdasarkan Sistem Pengawasan Kebakaran Hutan dan Lahan, terpantau beberapa titik api di kawasan TNBTS di blok Oro-Oro Ombo di bawah puncak Gunung Semeru, yang masuk dalam Resort PTN Wilayah Ranupani Kabupaten Lumajang.

4 dari 4 halaman

Lokasi Dekat dengan Akses Wisata

Petugas gabungan berhasil memadamkan sebagian titik api. "Saat ini, terpantau hanya tinggal satu titik api saja," kata Septi pada 19 Agustus 2023.

Ia menyambung, "Petugas TN TS melakukan pemantauan dan pengecekan langsung di lapangan dan ditemukan kebakaran di areal tersebut dengan vegetasi yang terbakar berupa alang-alang, semak, serasah, dan sebagian pohon cemara gunung."

Petugas TN BTS, sebut dia, dibantu komunitas MPA Desa Ranupani, Desa Ngadas, dan Desa Argosari, TNI, dan polri telah berada di lokasi untuk memadamkan api. "Penyebab kebakaran dan luas area terbakar masih dalam proses identifikasi," imbuhnya.

"Kami mengimbau semua pihak untuk berhati-hati dan tidak membuat api di sekitar kawasan TNBTS karena saat ini kondisi cuaca sangat kering dampak musim kemarau," katanya lagi, serupa dengan pernyataan terbaru.

Di peristiwa pekan lalu, mengutip kanal Surabaya Liputan6.com per 30 Agustus 2023, Septi menjelaskan bahwa kebakaran lahan terjadi dekat dengan akses wisata, khususnya dari wilayah Kabupaten Malang menuju Gunung Bromo. Namun saat itu, belum ada dampak terhadap akses dan kunjungan wisatawan akibat kebakaran tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini