Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Semeru, Gunung Api Tertinggi di Pulau Jawa yang Dianggap Suci

Gunung Semeru merupakan sebuah gunung berapi berbentuk kerucut di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Semeru termasuk gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Semeru merupakan sebuah gunung berapi berbentuk kerucut di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Semeru termasuk gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).

Gunung Semeru secara administratif masuk ke dalam wilayah dua kabupaten, taitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 

Mengutip dari laman Britannica, Rabu (23/8/2023), gunung ini terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia kebawah Lempeng Eurasia. Gunung Semeru pun termasuk gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatra dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.

Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Tempat yang bagus untuk berkemah, mendaki, dan melihat matahari terbit, Semeru juga menuntut kehati-hatian dari para pendaki terkait aktivitas vulkaniknya.

Gunung Semeru telah memesona para pendaki dari seluruh dunia. Berikut adalah enam fakta menarik Gunung Semeru yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (23/8/2023).

1. Gunung Semeru Masih Aktif

Gunung Semeru merupakan gunung berapi aktif hingga sekarang. Letusan pertama yang tercatat terjadi pada 1818, dan terus berlangsung selama abad ke-19 dan ke-20.

Gunung berapi ini menghasilkan ledakan abu dengan interval 10 hingga 30 menit, yang menjadi gambaran ikonik Semeru. Letusan Semeru biasanya kecil hingga sedang, sesekali disertai bom pijar, aliran lava, awan piroklastik, dan abu. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Memiliki Tiga Danau

Diketahui Gunung Semeru memiliki tiga danau. Meski terlihat mengesankan, Gunung Semeru memiliki tiga danau pegunungan yang indah.

Dua danaunya diketahui berada di dekat desa terakhir dan satu danau lainnya berada di jalur trekking. Yang paling terkenal adalah Ranu Kumbolo, merupakan basecamp populer bagi para pendaki Semeru, Anda bisa mendapatkan foto matahari terbit yang indah di sini.

Dua lainnya adalah Ranu Regulo dan Ranu Pani. Jarak antar danau sekitar 20 menit berjalan kaki. Pendaki dapat mendirikan kemah maksimal 15 m dari danau.

Anda tidak bisa berenang di danau ini karena suhu dingin dapat menyebabkan hipotermia. Di Ranu Kumbolo selain karena suhu airnya, juga untuk menjaga kebersihan danau karena juga merupakan sumber air untuk pejalan kaki, untuk minum, dan untuk memasak.

Anda juga tidak diperbolehkan mandi atau mencuci piring atau apapun di danau ini. Area perkemahan Ranu Kombolo kini memiliki toilet umum yang dapat digunakan para pendaki. 

3 dari 4 halaman

3. Bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Gunung Semeru merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang meliputi beberapa gunung berapi aktif dan sekitarnya. Taman nasional ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang memiliki luas lautan pasir.  Wilayah ini adalah rumah bagi berbagai spesies endemik dan terancam punah, seperti kera pemakan kepiting, rusa jawa, anjing liar sumatera (dhole), dan sekitar 137 jenis burung.

4. Gunung Semeru Memiliki Sabana Ungu

Saat musim hujan dan beberapa bulan setelahnya, sabana berwarna ungu bisa Anda temukan tepat setelah Anda melewati "Tanjakan Cinta" setelah Ranukumbolo. Lembah Oro-Oro Ombo akan ditumbuhi bunga berwarna ungu.

Banyak orang mengira bunga berwarna ungu yang menutupi sebagian besar sabana ini adalah bunga lavender, padahal mereka termasuk jenis verbena (Verbena brasiliensis vell). Tidak seperti lavender, verbena ungu ini adalah spesies invasif.

Namun penyebarannya sepertinya dikendalikan musim karena pada musim kemarau tanaman akan mati atau hanya mati di permukaan namun akarnya masih hidup, sehingga bunga ungu hanya akan terlihat sampai sekitar bulan Agustus hingga September, dan seterusnya. akan berwarna coklat dan berdebu pada musim kemarau.

4 dari 4 halaman

5. Dianggap Suci oleh Penduduk Setempat

Gunung Semeru dianggap suci oleh penduduk setempat dan umat Hindu. Mereka percaya bahwa gunung berapi tersebut adalah "paku" spiritual yang membuat Pulau Jawa tetap melekat pada tempatnya.

Ada beberapa tanda pemujaan di berbagai tempat di gunung. Ukiran batu di dekat Danau Ranu Kumbolo yang sering dihiasi dengan kain putih dan sesaji.

6. Mengeluarkan Gas Beracun

Di puncak Gunung Semeru (Puncak Mahameru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, pendaki juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan lantaran adanya gas beracun dan aliran lahar.

Gas beracun ini dikenal dengan sebutan Wedhus Gembel (Bahasa Jawa yang berarti "kambing gimbal", yakni kambing yang berbulu seperti rambut gimbal) oleh penduduk setempat. Suhu di puncak Mahameru berkisar 4--10 derajat Celsius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajat Celsius, dan dijumpai kristal-kristal es.

Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember--Januari sering ada badai. Dengan fakta ini, sebaiknya mendaki di waktu yang disarankan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini