Sukses

ArtMoments Jakarta 2023 Usung Konsep Art Fair Boutique, Sasar Kalangan Berduit Borong Karya Seni

ArtMoments Jakarta 2023 akan digelar pada 18--20 Agustus 2023 dengan meng-highlight karya seniman Indonesia, Arkiv Vilmansa. Continually Art sebagai tema pameran tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - ArtMoments Jakarta kembali lagi. Dalam penyelenggaraan pameran seni rupa ke-6 kalinya sejak 2019, panitia menyiapkan beragam karya seniman dari Indonesia dan luar negeri yang sudah terkurasi.

Sendy Widjaja, Co-Founder dan Fair Director ArtMoments Jakarta, menyebut EMBRACE MOMENTS: Continually Art sebagai tema pameran tahun ini. Tema itu diangkat untuk mengingatkan orang agar lebih menghargai yang sudah dimiliki, bukan fokus pada yang tidak dimiliki.

"Buat saya, hidup itu enggak harus lebih, tapi menghargai apa yang kita miliki. Seni ini bagian dari kemanusiaan. Art yang bisa bedakan kita dari primata. Saya berharap dengan art, orang dapat ketenangan, kedamaian, saat belajar menghargai karya orang lain," kata Sendy dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023.

Pameran yang akan berlangsung pada 18--20 Agustus 2023 itu diharapkan bisa mendatangkan 20 ribu pengunjung, mengingat penyelenggaraan tahun sebelumnya yang masih hybrid bisa menghadirkan 18 ribu orang. Area pameran sepenuhnya menempati ruang di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan.

Dengan mengusung konsep boutique art fair, pihaknya fokus mempromosikan sekaligus menyeleksi galeri-galeri yang bisa berpartisipasi. Total ada 30 galeri seni baik dari dalam maupun luar negeri, seperti ISA Art Gallery, Art1, Whitestone Gallery yang berbasis di Tokyo, dan Museum of Toys.

"Dari lokal, kita angkat seniman Arkiv Vilmansa. Dia jadi satu-satunya seniman Asia Tenggara yang karyanya ditampilkan di galeri di New York," ujar Sendy seraya menyebut bahwa dia akan menampilkan patung setinggi 3,5 meter yang sudah terjual di pameran tersebut.

"Di hari H nanti pengunjung bisa selfie, wefie, dan sebagainya," imbuhnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fokus pada Galeri

Selain Arkiv, ArtMoments Jakarta juga akan menampilkan karya Erizal, seniman Padang dari Kelompok Jendela. Selanjutnya adalah Nana Tedja, seniman perempuan yang menampilkan karya seni jalanan dan mampu menembus pasar Asia Tenggara. Ada pula karya Adi Gunawan yang patung-patungnya disebut menghiasi gedung-gedung di Indonesia dan luar negeri.

Ada pula karya Mulyana, seniman yang kini berbasis di Jogja. Ia memiliki ciri khas rajutan untuk dibuatnya menjadi seni tiga dimensi. "Termasuk bentuk hasil kolaborasi dengan komunitas di Jogja. Karyanya sebelumnya dipakai oleh LV, sekarang Hermes," imbuh Rizky Zaelani, Artistic Director ArtMoments Jakarta.

Karya-karya itu akan bersandingan dengan karya seniman luar negeri seperti Kongkee yang akan menghadirkan Walk Cycle, instalasi digital berskala besar. Tujuannya agar seniman lokal bisa dihargai sama baiknya dengan seniman luar negeri.

Meski karya seni adalah daya tarik utama, ArtMoments sebenarnya ingin mengedepankan galeri. Sendy menyebut bahwa pihaknya secara selektif memilih galeri yang akan bergabung di pameran. Kurasinya didasarkan visi dan program yang dikembangkan oleh galeri. 

"ArtMoments tidak hanya bicara tentang seniman dan karya, tetapi juga pertumbuhan ekosistem seni sendiri. Yang orang kenal adalah pameran, tapi di balik presentasi itu adalah art gallery. Tiap tahun pertumbuhannya bertambah, bukan hanya galeri Indonesia, tapi juga galeri luar negeri," imbuh Rizky.

 

3 dari 4 halaman

Ragam Program

Dalam pameran itu, panitia akan menggelar sejumlah program acara tambahan. Salah satunya menggelar diskusi yang melibatkan publik. Isu yang diangkat adalah cerita di balik layar seniman saat bekerja melintasi bidang lain, yakni industri kreatif.

"Lalu, bagaimana kita angkat peran dan perjalanan galeri di Indonesia yang turut bubuhkan prestasi dan karya seniman tahun ini. Kita juga bahwa perkembangan future art. Berkaitan dengan tahun lalu NFT Art, sekarang block chain," jelas Rizky.

Program lainnya adalah menggelar lelang karya seniman Agung Kurniawan yang dikoleksi oleh mendiang Leo Silitonga selaku pendiri ArtMoments. Karya seni tersebut merupakan karya awal yang dihasilkan sang seniman sehingga mengandung nilai historis yang tinggi.

"Karya ini mungkin bukan terbaik tapi yang terpenting. Itu karya dibuat saat memulai berkarier," ucap Rizky. Hasil lelang nantinya akan didonasikan untuk perkembangan seni rupa di Indonesia.

4 dari 4 halaman

Bangun Gaya Hidup Belanja Seni

Sendy berharap pameran yang digelar bisa membantu mengembangkan belanja karya seni sebagai bagian gaya hidup masyarakat Indonesia. "Kita meyakini Indonesia akan jadi negara super power. Kita lihat Prancis bisa besar dengan berbasis budaya. Jepang walau engineering-nya maju, budayanya juga maju. Kita ingin manusia lebih baik dengan berkesenian," katanya.

Rizky juga meyakini bahwa belanja karya seni akan menjadi populer, terutama di kalangan orang-orang berduit, apalagi pameran itu digelar di tempat tersebut. "Di mal beli tas Rp30 juta kan udah biasa. Dengan konsep butik, kita ingin perkenalkan seniman ke model produksi konsumsi yang berbeda. Tidak terbayang masuk mal," ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa dengan belanja karya seniman, sejatinya membantu komunitas seni tetap hidup bahkan berkembang. Bila karya bisa dijual oleh galeri, mereka akan lebih percaya diri untuk mengundang seniman dan seniman juga akan terangsang untuk berkarya lagi. "Efeknya kalau di-breakdown ke bawah, bisa dorong proses kreatif seniman," ucapnya.

Meski begitu, pameran tersebut terbuka untuk semua kalangan dengan membayar Rp100 ribu. Tiket bisa dibeli di Loket.com dan langsung di lokasi. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.