Sukses

Tiba-Tiba Likupang di Daftar Destinasi Super Prioritas, Benarkah Ada Kajiannya?

Likupang merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas yang sudah digulirkan pemerintah. Namun belum terlihat geliat pariwisata di Likupang jika membandingkan dengan empat destinasi lainnya yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Liputan6.com, Jakarta - Likupang merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas yang sudah digulirkan pemerintah. Namun belum terlihat geliat pariwisata di Likupang jika membandingkan dengan empat destinasi lainnya yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Destinasi super prioritas merupakan fokus yang diharapkan agar kualitas dari kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional bisa tercapai dengan lebih lama tinggal di Indonesia. Berbeda dengan empat destinasi super prioritas lainnya, Likupang memiliki keunggulan dalam geoekonomi bertumpu pada lokasi Likupang Timur di Kabupaten Minahasa Utara.

Selain itu disebutkan bahwa Likupang memiliki orientasi geografis wilayah yang berdekatan dengan Bandara Internasional Sam Ratulangi dan pelabuhan Bitung. Bukan hanya sebagai destinasi super prioritas, bahkan Likupang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK) sejak 2019.

"Saya kira Likupang (sebagai destinasi super prioritas) konteksnya juga meliputi Manado, cluster tidak di satu titik tapi kawasan sekitarnya," ungkap Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf, Fransiskus Xaverius Teguh saat dihubungi Liputan6.com, Jumat malam, 7 Juli 2023. 

Lebih lanjut Fransiskus mengatakan dengan konsep cluster area Likupang dinilai memiliki kekuatan untuk menciptakan pergerakan wisatawan di kawasan Sulawesi. Terlebih dengan status sebagai KEK yang memiliki luasan lahan mendekati seribu hektar, rencananya di Likupang akan dibangun berbagai jenis fasilitas, layanan pariwisata yang dalam perencanaannya ikut melibatkan swasta.

Salah satu yang dilakukan agar pariwisata di Likupang mendukung, pemerintah ikut mengembangkan kawasan sekitar termasuk Pulau Bangka dan penataan kawasan Manado. "Di sekitaran Likupang kita juga mengembangkan desa wisata dan beberapa jenis aktivitas wisata yang dikembangkan secara komunitas," tambahnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Belum Terlihat Ada Progres

Fransiskus menyambung bahwa pihaknya memang mengakui bahwa dengan nama Likupang yang ditetapkan sebagai destinasi super prioritas, belum terlihat banyak progres. "Tapi kita sekarang mendekati 2024 memang harus memastikan progres Likupang, sehingga harus ada akselerasi," sebutnya lagi.

Mengutip dari situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Keunggulan geostrategis wilayah yang dimiliki Likupang Timur yaitu sektor pariwisata dengan tema resor (resort) dan wisata budaya (cultural tourism). Tema tersebut didukung oleh kawasan sekitar yang memiliki pantai dan dekat dengan Wallace Conservation Center. 

KEK Likupang diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp5 triliun yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 65.300 tenaga kerja hingga 2040. Konsep Kawasan Ekonomi Khusus Likupang bahkan digadang untuk mengembangkan resor kelas premiun dan kelas menengah, budaya dan pengembangan Wallace Conservation Center. 

Fransiskus melihat proyeksi ke depan potensi dari kawasan Likupang tidak terlepas dari kawasan wisata sekitarnya seperti Manado dan Bunaken yang sudah lebih dulu terkenal. Diutarakannya tentu penetapan Likupang sebagai salah satu destinasi super prioritas sudah melalui kajian dan berbagai pertimbangan. 

 

3 dari 4 halaman

Pentingnya Atraksi Andalan

Salah satu pertimbangannya juga kawasan Sulawesi yang kerap didatangi turis asal Filipina, China, Jepang, dan Korea lantaran kedekatan lokasi. "Kita melihat potensi pengembangannya supaya dia jadi Bali, karena sebenarnya sudah ada di Likupang potensi proyeksi pasarnya," jelas Fransiskus. 

"Karena di sini ada peran pemerintah untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan," tutupnya. 

Dihubungi secara terpisah, Pakar Strategi Pariwisata Nasional, Taufan Rahmadi mengatakan masing-masing destinasi super prioritas punya keunggulannya tersendiri. Namun harus ada strategi promosi yang tidak hanya bergantung dari pemerintah pusat saja tapi juga usaha dari pemerintah daerah.

"Pemerintah daerah harus melihat Likupang sebagai aset atau sumber pendapatan daerah," ujar Taufan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat, 8 Juli 2023.

Ia sendiri menilai pemerintah sudah bagus dalam mempromosikan Likupang, namun di daerah mulai dari level provinsi hingga kabupaten perlu terlibat untuk kemajuan Likupang. "Likupang perlu direct flight untuk membawa wisatawan. Itu penting untuk membuat aksesbilitas dan juga keterjangkauan harga tiket pesawat. Karena direct flight bisa lebih cepat dan harganya juga bisa lebih murah," jelasnya.  

4 dari 4 halaman

Perlu Dibentuk Tim Khusus Percepatan

Di samping itu paket-paket perjalanan yang melalui Likupang juga perlu digarap untuk memantik kunjungan wisatawan. Sehingga Likupang memang harus punya atraksi andalan untuk diperkenalkan dan inisiatif dari daerah untuk mempromosikannya.

Namun Taufan mengatakan tetap optimis Likupang bisa maju seperti destinasi super prioritas lainnya. Seperti halnya Labuan Bajo yang memiliki atraksi menarik dengan Taman Nasional Komodo, lalu Mandalika yang tahun lalu sudah mengadakan event internasional untuk memperkenalkan sirkuit Mandalika. 

Selain itu perlu juga dibuat tim khusus untuk percepatan mendorong Likupang menjadi lebih maju dari sebelumnya. Dibandingkan dengan destinasi wisata lainnya yang sudah memiliki badan otorita, Likupang belum punya tim khusus.

Pemerintah daerah juga harus mengemas destinasi Likupang dengan unsur-unsur yang memperkuat pariwisatanya seperti atraksi, aksesbilitas, dan amanitas yaitu fasilitas di luar akomodasi, seperti rumah makan, restoran, toko cinderamata, dan fasilitas umum seperti sarana ibadah. "Ini perlu kesungguhan pemerintah daerah dalam mendorong percepatan," tutup Taufan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini