Sukses

Maskapai China Dikritik Habis-habisan karena Ancam Hukum Awak Kabin yang Kelebihan Berat Badan

Langkah maskapai China yang menghukum awak kabin yang kelebihan berat badan itu dianggap warganet China sebagai cerminan dari ketimpangan gender di negara itu.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah maskapai China, Hainan Airlines, disorot tajam karena ketatnya peraturan standar berat badan untuk awak kabin mereka. Meski begitu, mereka tetap bersikukuh mempertahankan kebijakan baru yang diluncurkan awal Juni 2023.

Mengutip laman CNN, Selasa (13/6/2023), media pemerintah awalnya melaporkan bahwa salah satu maskapai terbesar di China itu mengancam akan menghukum pramugari wanita jika berat badan mereka melebihi 'batas standar'. Aturan itu adalah bagian dari serangkaian pedoman yang lebih luas tentang penampilan yang dikeluarkan untuk awak kabin, dengan berat "standar" dihitung berdasarkan tinggi badan, menurut Global Times yang dikelola pemerintah.

Misalnya, seorang awak kabin dengan tinggi 158 sentimeter (5,1 kaki) – tinggi rata-rata wanita dewasa Tiongkok – akan diminta untuk mempertahankan berat badan mereka di angka 48 kilogram. Pramugari yang kurang dari 5 persen di atas standar tersebut akan dipantau berat badannya setiap bulan dan menjalani peninjauan, sedangkan mereka yang memiliki berat 10 persen di atas standar akan segera ditangguhkan dan dimasukkan ke dalam “rencana pengurangan berat badan” yang diawasi oleh perusahaan, lapor Global Times.

Pada Senin, 12 Juni 2023, Hainan Airlines mengonfirmasi kepada CNN bahwa mereka menggunakan "standar referensi berat", tetapi mengatakan itu berlaku untuk semua pramugari tanpa memandang jenis kelamin. Maskapai itu mengatakan pengaturan itu 'tidak bisa dinterpretasikan sebagai kriteria sederhana untuk menangguhkan seorang pramugari seperti yang disampaikan media'.

Hainan Airlines berdalih standar tersebut "berdasarkan referensi standar berat badan manusia dan dicocokkan dengan pengukuran kisaran berat badan yang sehat untuk kru". Mereka menambahkan bahwa aturan tersebut digunakan untuk mengevaluasi dan mengelola "kesehatan, bentuk fisik, dan postur" kru.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dalih Jaga Kesehatan

"Ini dimaksudkan untuk menganjurkan kebiasaan hidup sehat dan menjaga citra profesional yang baik dan fisik yang sehat dengan melabuhkan target referensi, daripada secara pasif menunggu fisik anggota kru berubah secara signifikan dan kemudian memengaruhi pekerjaan layanan keselamatan," katanya.

Tanggapan itu disampaikan setelah seminggu terakhir aturan maskapai itu memicu kemarahan di media sosial. Para pengguna media sosial China mengkritik maskapai tersebut karena mereka dianggap mencerminkan dari norma gender yang berat sebelah yang berlaku di negara itu. 

"Saya hanya membutuhkan pramugari yang memiliki pengetahuan profesional yang lengkap, terlatih dengan baik dalam prosedur keselamatan, dan memakai sepatu dan pakaian yang paling cocok untuk keadaan darurat. Berat badannya bukan urusan saya," tulis seorang pengguna Weibo yang berada di urutan teratas.

Beberapa pengguna menunjukkan bahwa menjadi pramugari adalah pekerjaan yang menuntut fisik yang harus memprioritaskan kekuatan dan stamina karyawan daripada mempertahankan berat badan yang rendah, terutama dalam situasi darurat. Itu karena pramugari bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan penumpang.

 

3 dari 4 halaman

Pelonggaran Aturan Berpenampilan Para Pramugari

Berbeda dengan maskapai China yang sangat ketat mengatur penampilan secara konvensional, maskapai penerbangan Australia Qantas merilis pedoman baru untuk karyawan yang menyediakan satu set persyaratan untuk semua orang. Saat ini, staf termasuk anggota awak kabin dapat memiliki rambut panjang asalkan disanggul rendah atau dikuncir.

Selain itu, mereka dibebaskan memakai riasan atau tidak memakai riasan sesuai pilihan mereka, memakai kacamata sebagai pengganti lensa kontak (asalkan memiliki lensa bening) dan boleh memakai sepatu olahraga tanpa heels.

"Pembaruan ini tidak mengubah seragam kami, tetapi memodernisasi cara karyawan memakainya sejalan dengan umpan balik karyawan dan harapan pelanggan yang berkembang," kata perwakilan dari Qantas dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Minggu, 11 Juni 2023.

Pihak Qantas mengaku bangga dengan keragaman yang dimilikinya dan juga memperbarui pedoman mereka. Perubahan ini dibuat agar saat mengenakan seragam staf maupun awak kabin merasa lebih nyaman dan praktis, termasuk mereka yang memiliki berbagai tipe tubuh dan mereka yang berasal dari beragam latar belakang budaya.

4 dari 4 halaman

Aturan Seragam Netral Gender di Berbagai Maskapai

Pedoman tersebut juga berlaku untuk maskapai penerbangan bertarif rendah Jetstar. Sebelum ini, ada peraturan terpisah untuk karyawan pria dan wanita. Sekarang ada satu set persyaratan untuk semua orang.

"Seragam kami adalah simbol dari merek ikonik kami dan orang-orang kami sangat bangga memakainya. Mode berubah, begitu pula pedoman gaya kami selama bertahun-tahun," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Langkah serupa juga diambil Virgin Atlantic dengan memperkenalkan aturan netral gender. Langkah tersebut dilakukan maskapai penerbangan Inggris tersebut dalam upaya untuk memperjuangkan individualitas karyawannya.

Dikutip CNN, Kamis, 29 September 2022, Virgin Atlantic mengumumkan dalam siaran pers pada Rabu, 28 September 2022, bahwa awak kabin, pilot, dan staf darat dapat memilih seragam mana yang dirasa paling nyaman. Mereka bisa memilih "tidak peduli jenis kelamin, identitas gender, atau ekspresi gender mereka."

Lencana kata ganti opsional juga akan tersedia untuk kru dan penumpang. Seragam staf berwarna merah dan burgundy yang dibuat oleh desainer Inggris Vivienne Westwood, tidak akan lagi dikategorikan di bawah "laki-laki" dan "perempuan," kata juru bicara Virgin Atlantic kepada CNN, Rabu.

Alaska Airlines juga meluncurkan pedoman seragam baru yang netral gender untuk awak kabin pada Senin, 28 Maret 2022. Maskapai itu juga menyebut akan berkolaborasi dengan desainer Seattle, Luly Yang. Sinergi keduanya untuk mengembangkan item seragam netral gender untuk karyawan garis depan, seperti awak kabin, agen layanan pelanggan, dan karyawan lounge berseragam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini