Sukses

Jalani Rehabilitasi Kecanduan Narkoba, Cara Delevingne Bakal Hapus Tato dan Berhenti Merokok

Cara Delevingne, model asal Inggris, berniat menghapus tato untuk menandakan “awal yang baru”, setelah menjalani rehabilitasi untuk penyembuhan adiksi narkoba.

Liputan6.com, Jakarta - Cara Delevingne bertekad memulai kembali hidupnya, baik secara lahir maupun batin. Dalam wawancara eksklusif untuk sampul majalah Vogue edisi April 2023, model asal Inggris itu mengaku kini bersih dari kecanduan narkoba dan rutin memeriksakan diri ke pusat rehabilitasi untuk masalah penyalahgunaan zat.

Dikutip dari Page Six pada Kamis, 9 Maret 2023, Cara Delevingne merasa perlu merehabilitasi diri setelah paparazzi memotretnya terlihat berantakan hingga menarik perhatian publik pada September 2022. Foto tersebut menunjukkan Delevingne sedang merokok dengan pipa, berperilaku “aneh”, tidak memakai sepatu dan dengan rambut dan penampilan yang lusuh.

Foto itu diambil di luar Bandara Van Nuys Los Angeles saat ia baru pulang dari festival Burning Man. "Saya belum tidur. Saya tidak baik-baik saja," katanya kepada Vogue.

"Ini memilukan karena saya pikir saya bersenang-senang, tetapi pada titik tertentu itu seperti, 'Oke, saya tidak terlihat sehat.' Anda tahu, terkadang Anda membutuhkan pemeriksaan realitas, jadi bisa dibilang foto-foto itu adalah sesuatu yang patut disyukuri," lanjutnya.

Baru-baru ini, perempuan berusia 30 tahun itu mendaftar program 12 Steps atau 12 langkah untuk penyembuhan adiksi, yang diklaimnya sangat membantunya. Aktris film Paper Towns itu mengatakan kepada Vogue bahwa dia berencana untuk menghapus banyak tatonya untuk menandai "awal yang baru”.

Delevingne mendapatkan tato pertamanya pada 2013, dengan gambar singa di jari telunjuk kanannya, yang menjadi simbol dari zodiaknya, Leo. "Pada saat itu Anda tidak bisa mendapatkan tato karena itu adalah bagian dari kontrak modeling Anda, dan mereka seperti memiliki tubuh Anda," kata Delevingne kepada Vogue tentang tindakan pemberontakannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Delevigne Terus Membuat Tato

Sejak saat itu, Delevingne mengukir banyak tato yang serasi dengan teman dan pasangannya, termasuk mawar yang serasi dengan sahabatnya Selena Gomez dan bunga kembar dengan Paris Jackson. Cara juga membuat tato persahabatan dengan Kaia Gerber yang mengukir kata 'solemate' di kaki mereka. Delevingne pun menato tulang rusuknya dengan inisial nama mantan pacarnya, Ashley Benson.

Tetapi, tidak semua tato di tubuhnya begitu serius. Model itu bahkan memiliki tato yang menunjukkan kecintaannya pada bacon atau daging babi di telapak kakinya.

Di antara desain Delevingne yang patut diperhatikan lainnya adalah sepasang mata di belakang lehernya. Ada pula tato yang beraarti "dibuat di Inggris" di bagian bawah salah satu kakinya, nama ibunya Pandora di dalam sikunya, "bernapas dalam-dalam" dengan tinta putih dan wajah tersenyum di bagian bawah enam jari kakinya — yang terakhir dilakukan oleh sobat Margot Robbie.

Delevingne juga pernah menggebrak karpet merah Met Gala 2015 lewat tato bunga di sekujur tubuhnya. Dilansir laman MTV, Rabu, 6 Mei 2015, tato di tangan, dada, pundak, serta leher Cara Delevingne tersebut dikerjakan selama 11 jam sebelum Met Gala dimulai. Ia memercayai tato artist Keith "Bang Bang" McCurdy untuk melukis tubuh indahnya.

Bang Bang sempat terkejut dengan permintaan mendadak Delevingne. Namun, ia berhasil menyelesaikan tato yang idenya terinspirasi dari tema Met Gala, yakni China: Through The Looking Glass.

 

3 dari 4 halaman

Masa Sulit Cara Delevigne

Saat foto Delevingne dalam keadaan kacau itu tersebar di internet tahun lalu, ia sedang berada di masa-masa tersulit. Foto itu mendorong teman-temannya untuk bergegas memeriksanya.

"Sejak September, saya hanya membutuhkan dukungan. Saya harus mulai menjangkau. Dan teman lama saya yang saya kenal sejak saya berusia 13 tahun, mereka semua datang dan kami mulai menangis. Mereka menatap saya dan berkata, 'Kamu berhak mendapat kesempatan untuk bersenang-senang.'"

Percakapan itu membuat Delevingne akhirnya menerima kenyataan bahwa dia juga membutuhkan dukungan profesional, dan dia memeriksakan diri ke rehabilitasi akhir tahun lalu. "Saya tidak melihat seorang terapis dalam tiga tahun," katanya.

"Saya hanya mendorong semua orang menjauh, yang membuat saya menyadari betapa saya berada di tempat yang buruk. Saya selalu berpikir bahwa pekerjaan perlu dilakukan pada saat-saat buruk, tetapi sebenarnya pekerjaan itu perlu dilakukan pada saat-saat yang baik. Pekerjaan harus dilakukan secara konsisten. Itu tidak akan pernah diperbaiki atau disembuhkan sepenuhnya, tetapi saya baik-baik saja dengan itu, dan itulah bedanya."

 

4 dari 4 halaman

Pelajaran Penting dari Proses Penyembuhan Adiksi Narkoba

Komitmennya pada program 12 langkah untuk penyembuhan adiksi merupakan sesuatu yang baru. Sebelumnya, ia mengaku selalu ingin proses penyembuhan yang cepat.

"Entah pergi ke retret selama seminggu atau mengikuti kursus penyembuhan trauma, itu membantu untuk sesaat, tapi itu tidak pernah benar-benar menyembuhkan akar masalahnya. Kali ini saya menyadari bahwa penyembuhan 12 langkah adalah yang terbaik, dan ini tentang tidak merasa malu akan hal itu," tutur ungkap model beralis tebal itu.

Dia juga memastikan agar semua perubahan yang terjadi dalam hidupnya dapat dikelola untuk saat ini. "Saya juga ingin berhenti merokok, tapi akan terlalu sulit untuk sekarang," akunya.

Saat ini, dia berusaha melakukan hal-hal positif seperti pergi keluar, makan tiga kali sehari, berlatih yoga dan meditasi dua kali sehari. Selain mengikuti program 12 langkah, ia juga menjalani sesi terapi mingguan, dan terapi psikodrama, suatu bentuk terapi yang melibatkan permainan peran.

Delevingne menyimpulkan, "Proses ini jelas mengalami pasang surut, tetapi saya mulai menyadari banyak hal."

Menurutnya, banyak orang yang merasa sembuh dari kecanduan zat adiktif itu mudah. "Itu tidak bisa sembuh dalam semalam…. Tentu saja saya ingin semuanya instan—saya pikir khususnya generasi ini, kami ingin sesuatu terjadi dengan cepat—tetapi saya harus menggali lebih dalam," ungkapnya dengan terbuka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.