Sukses

Pesulap Ungkap Cara Hindari Penipuan Money Changer Terhadap Turis Asing di Bali

Pesulap itu menggunakan kamera tersembunyi dan datang ke sebuah money changer kecil dan terkesan agak kumuh di Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi penipuan yang dilakukan staf money changer di Bali sedang ramai dibicarakan. Hal ini membuat orang-orang harus lebih teliti. Seorang turis asing yang juga berprofesi sebagai pesulap mengungkapkan trik penipuan yang dilakukan salah satu tempat money changer di Bali.

Hal itu dibagikan melalui akun Instagram miliknya, @rokas_magic. Saat itu, ia menggunakan kamera tersembunyi dan datang ke sebuah money changer. Sebelumnya, ia sudah cukup sering mendengar soal penipuan yang dilakukan sejumlah oknum.

"Ini bagaimana kamu bisa kena tipu di Bali. Aku dengar banyak tentang penipuan money changer di Bali. Jadi aku memutuskan untuk menemukan mereka, menunjukkan mereka, jadi kamu tidak kena tipu," ujar pria yang akrab disapa Rokas itu, dilansir dari akun Instagramnya, Rabu, 8 Maret 2023.

Rokas datang ke sebuah money changer kecil di pinggir jalan dan lingkungan yang terkesan kumuh. Money changer atau tempat penukaran mata uang asing itu bukan tempat resmi, bahkan sepertinya termasuk tempat usaha yang tidak terdaftar.

Staf yang menukarkan mata uang Rokas terlihat hanya memakai celana pendek dan kaus oblong dan mengenakan topi terbalik. Ia menukarkan uang sebanyak 100 euro.

Staf tersebut lantas memberikan sejumlah uang dengan pecahan Rp50 ribu dan Rokas langsung menghitungnya. Setelah Rokas selesai menghitung, penipu itu memberikan lembaran uang kedua untuk dihitung, sedangkan lembaran pertama ia minta kembali.

Pada momen inilah aksi penipuan terjadi. Penipu itu kemudian menjatuhkan beberapa lembar uang dari lembaran pertama ketika Rokas fokus menghitung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Money Chaner Mencurigakan

Hal ini tak terlihat karena si penipu cukup cerdik dengan menutupinya menggunakan tangan. Bukan itu saja, setelah pria ini menyerahkan lembaran kedua, penipu tersebut lagi-lagi menjatuhkan satu lembar uang. "Itu terlihat sangat jelas di kamera, tapi itu terjadi saat aku menghitung uang," ungkap Rokas.

Setelah transaksi dianggap selesai, Rokas menghitung sekali lagi semua uang yang ia terima dan menyadari ada yang kurang. Ia lalu meminta sisa uang ke penipu tersebut secara tegas dan akhirnya mendapatkan haknya.

Dalam video itu, Rokas juga memberi saran agar tak terkena tipu. Ia menyarankan untuk tidak mengunjungi tempat penukaran uang yang mencurigakan dan jangan biarkan petugas memegang uang Anda saat sedang menghitung.

Unggahan ini lantas menarik banyak perhatian warganet tentang kejadian yang kabarnya sudah beberapa kali terjadi di Bali itu. "Maaf ini terjadi padamu. Lebih baik ancam mereka untuk berhernti atau laporkan ke polisi. Kamu punya bukti, aku bisa meneruskan video ini ke pihak berwenang bila diizinkan," komentar seorang warganet.

"Warga Bali pasti malu banget gara-gara oknum, semoga warga Bali membantu mengusut," komentar warganet lainnya.

"@niluhdjelantik mbok nih bisa d tindak. Nakal,” tulis warganet lainnya yang meminta politisi dan desainer asal Bali Niluh Djelantik yang sangat pedui pada pariwisata di daerahnya.

 

3 dari 4 halaman

Menganggu Turis Asing

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno beberapa waktu lalu mengimbau wisatawan agar tetap memerhatikan kenyamanan wisatawan lainnya jika ingin mengambil gambar di destinasi wisata. Hal ini disampaikan Sandiaga menanggapi video viral tentang dugaan pelanggaran privasi yang dialami seorang turis asing di Pantai Berawa, Bali.

Sebelumnya sebuah video viral menangkap gambar seorang pria yang mengambil gambar perempuan asing secara diam-diam. Akun itu salah satunya diunggah oleh akun Instagram @ pembasmi.kehaluan.real pada 25 Agustus 2022.

Dalam video singkat diperlihatkan seorang bapak menaruh ponsel di belakang seorang turis asing yang sedang bersantai di pantai. Agar aksinya tidak diketahui, dia meletakkan ponsel di bawah dan seperti ditutupi oleh handuk.  Tanpa disangka, aksinya ketahuan oleh perempuan yang saat itu hanya mengenakan bikini.

Perempuan itu langsung marah dan ia lalu merebut ponsel yang dipakai untuk merekamnya. Dalam rekaman itu sayup-sayup terdengar suara si bapak yang memohon supaya ponselnya dikembalikan. Wanita ini tak mau memberikan ponsel tersebut. Ia sepertinya sudah terlanjur kesal karena direkam tanpa izin. 

 

4 dari 4 halaman

Merugikan Wisata Bali dan Indonesia

Kejadian itu jadi sorotan wisatawan lainnya. Seorang pengunjung pria terlihat membantu si bapak agar ponselnya dikembalikan oleh wanita itu.

Namun, tetap saja tak ada yang berhasil. Turis asing itu berjalan menuju keluar pantai dengan terus memegang 'barang bukti'. Lokasi pantai itu berada di Bali melihat sekilas papan reklame yang sempat terekam.

Hal itu juga dikonfirmasi oleh Sandiaga Uno yang sudah mendengar kabar tentang video tersebut. Sandiaga mengingatkan, tindakan mengambil video secara diam-diam yang mengganggu kenyamanan orang lain bisa merugikan citra pariwisata tanah air.  Kejadian itu merusak citra pariwisata dan sangat merugikan pariwisata Bali, yang saat ini tengah bangkit dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19.

"Kejadian seperti itu tidak boleh terulang lagi, apalagi saat ini pariwisata Bali tengah bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19," ucap Sandiaga dalam The Weekly Brief With Sandi Uno, Senin, 29 Agustus 2022.

"Kemenparekraf mengimbau agar Dinas Pariwisata dan desa adat setempat melakukan langkah-langkah pencegahan, antara lain dengan mengedukasi masyarakat serta meningkatkan pengawasan keamanan tempat-tempat wisata sebagai ranah privasi supaya tidak mengganggu kenyamanan wisatawan," sambungnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.