Sukses

New York Fashion Week Disebut Penipuan, Model Mengaku Tak Dibayar Usai Tampil di 7 Show

Model yang tampil di New York Fashion Week itu bahkan mengeluarkan uang sekitar Rp60 juta untuk bekerja di tujuh show.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang model bernama Taylor Stewart mempertaruhkan karier modelingnya dengan mengekspos perlakuan buruk di belakang panggung New York Fashion Week. Ia mengaku tak dibayar satu sen pun setelah tampil membawakan baju untuk tujuh pertunjukan.

"Tidak seorang pun dari kami yang dibayar. Yang kubicarakan ini adalah model, penata rambut dan makeup, penata gaya, staf acara," kata perempuan berusia 25 tahun itu, dikutip dari NY Post, Minggu (19/2/2023).

"Aku tak punya kata lain selain 'menjijikkan'. Dan aku tak tahan menyaksikan begitu banyak orang keren yang bekerja keras diambil keuntungan lagi, termasuk diriku," ujarnya.

Model asal Kanada itu sebelumnya mengunggah empat seri video TikTok bertajuk 'New York Fashion Week adalah sebuah penipuan' di hari ketiga pelaksanaan pekan mode yang masuk kalender dunia itu. Ia secara detail menjelaskan praktik industri yang menyedihkan, yakni perusahaan level menengah menarik perhatian pengisi acara dengan janji 'eksposur'.

"Mereka seperti memiliki cara untuk meyakinkanmu dengan bilang 'Oh, kamu sebaiknya melakukan ini untuk kami karena ini akan menaikkan kariermu... atau seperti kamu akan mendapat koneksi dari sini," dia berkata. "Itu hanya kebohongan."

Unggahannya diputarkan 75ribu kali dalam 24 jam dan berhasil menginspirasi 'korban' lain yang mengalami pengalaman serupa. "Seorang perempuan... mengatakan kepadaku bahwa mereka bahkan tidak menyertakan namanya ketika mengunggah foto gaya rambut. Jadi dia berkata, 'Aku benar-benar tidak mendapat apapun, menghabiskan begitu banyak uang untuk pergi ke sana," dia menjelaskan.

Stewart juga mengalami kejadian yang sama. Perempuan yang tinggal di Miami itu memperkirakan telah menghabiskan 4.000 dolar AS (sekitar Rp60 juta) untuk pergi ke New York menghadiri pekan mode pada September 2022, membayar tiket pesawat dan biaya hotel dari kantongnya sendiri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Body Shaming hingga Tempat Berbahaya

Stewart juga membocorkan ia bahkan diminta membeli sepatu sendiri. "Mereka ingin sepatu yang spesifik untuk dikenakan. Kamu harus membelinya dengan uangmu sendiri," kenang model itu.

Pada musim gugur lalu, ia bekerja untuk tujuh pertunjukan yang digelar Society Fashion Week, sebuah produser acara fesyen global yang berbasis di Midtown West. Ia merasa mengalami body shaming karena pembuat acara terus menyebutnya sebagai model bertubuh besar.

"Aku berukuran 4--6, dan aku terus dianggap sebagai model yang lebih besar," kata Stewart. "Salah seorang petugas casting mengatakan, 'Kamu seperti terlihat terlalu sehat... itu terlihat murahan... karena kamu tak punya tampilan seperti di run-down'."

Stewart juga membongkar kondisi belakang panggung di Hall of Mirrors di Midtown West tempat ia berjalan membawakan koleksi desainer. Menurutnya, tempat itu tak hanya kotor, tetapi juga berbahaya.

"Ketika aku menuju ruang ganti, itu seperti tangga besar yang kotor dan kotor," kenangnya. "Seorang gadis benar-benar jatuh dari tangga dan mematahkan jari kakinya dan mereka masih memaksanya berjalan."

 

3 dari 4 halaman

Reaksi Produser

Perempuan berambut pirang itu mengaku bekerja selama delapan hingga 10 jam sehari. Namun, kebanyakan waktunya dihabiskan untuk menunggu dipanggil. "Mereka mengabarimu untuk datang jam 9 pagi dan aku akan duduk di sana sampai jam 3 sore," ujarnya.

Perwakilan Society Fashion Week pun dikonfirmasi tentang tudingan tak membayar gaji model mereka. Mereka menjawab, "Tujuan kami adalah untuk berada di garis depan dalam memastikan semua orang dikompensasi untuk waktu mereka dan terus mendorong industri secara menyeluruh untuk maju."

Banyak pengguna TikTok juga menyebut perusahaan fesyen independent hiTechModa di Midtown juga tak membayar model dan stafnya. Namun, mereka tidak merespons ketika dimintai tanggapan.

"Aku dapat mengonfirmasi karena aku juga pergi ke casting mereka dan mereka bilang ke semua orang bahwa tidak ada yang akan dibayar, itu semua akan diekspos dan difoto," ujar Stewart.

4 dari 4 halaman

Dimanipulasi

Pada Pekan Mode bulan ini, dia sedianya tampil dalam sebuah pertunjukan untuk Runway 7 Fashion yang berbasis di Times Square, yang juga tidak menanggapi permintaan komentar The Post. Namun, dia "akhirnya memilih untuk tidak berpartisipasi" setelah menyaksikan perlakuan buruk yang sama selama latihan.

"Saya menarik diri… Saya telah memutuskan bahwa saya sudah selesai dengan semua itu," katanya.

Stewart, yang baru saja berperan dalam film pendek, mengatakan dia lebih tua dari kebanyakan model yang dieksploitasi. "Saya telah bertemu banyak anak berusia 17 tahun, 18 tahun… karena itulah yang mereka cari, bukan?" dia berkata. "Orang yang belum benar-benar memahami apa yang pantas mereka dapatkan dan… sangat mudah untuk dimanipulasi."

Sebelumnya, ajang New York Fashion Week 2023 atau NYFW 2023 dihebohkan dengan koleksi terbaru dari brand fesyen Collina Strada. Fashion show yang menampilkan koleks musim gugur 2023 itu benar-benar membawa kita "menyatu dengan alam" tapi sekaligus bagai mimpi buruk bagi sebagian orang. 

Dalam fashion show yang digelar pada Jumat, 10 Februari 2023 waktu setempat, runway terinspirasi dari botani yang dihiasi dengan tirai hijau dan bangku kayu. Dengan bantuan dari Isamaya Ffrench, para model berjalan keluar dengan prostetik atau topeng mirip hewan seperti moncong babi, paruh burung beo, kepala kadal bahkan hiasan kepala anjing. Tanduk, kumis, telinga, dan sisik jadi bagian dari pertunjukan. Alhasil, peluncuran koleksi di runway tersebut bagaikan "Peternakan Hewan".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.