Sukses

Uni Emirat Arab Bangun Infrastruktur Lintasan Lari dan Sepeda Paling Ramah Lingkungan di Dunia

The Loop siap bagi pesepeda dan pelari Dubai, Uni Emirat Arab pada 2040.

Liputan6.com, Jakarta - Uni Emirat Arab sedang mengembangkan proyek jalan raya kota berkelanjutan yang diinisiasi oleh perusahaan URB. Sistem akan mengontrol jalan sepanjang 93 kilometer yang bakal menjadi infrastruktur untuk lari dan sepeda paling cerdas di dunia. 

Melansir CNN, Jumat (18/2/2023) proyek tersebut dinamakan "The Loop". Baharash Bagherian, CEO URB mengatakan, "Proyek ini bertujuan menjadikan Dubai sebagai kota paling terhubung di bumi dengan berjalan kaki atau bersepeda."

Struktur masif ini dirancang untuk mengelilingi Dubai dan menyediakan "koridor hijau" yang bebas mobil dengan dipenuhi pepohonan dan tanaman bagi penduduk untuk berjalan kaki atau bersepeda di sekitar kota. Pihaknya juga menyusun proyek agrowisata untuk gurun di Dubai yang disebut dapat menjadi tolok ukur baru untuk pertanian berkelanjutan, pendidikan lingkungan, dan pariwisata hijau.

Terpisah dari The Loop, akan ada Agri Hub yang mencakup sekitar 40 hektar. Lahan itu akan menampung ruang untuk pendidikan dan  penelitian, serta penginapan ramah lingkungan, toko pertanian, dan restoran atau kafe pertanian.

Menurut Bagherian kunjungan ke Agri Hub akan membantu para tamu untuk lebih memahami dan terlibat dalam praktik berkelanjutan, serta membuka pikiran orang terhadap hidup berkelanjutan. "Dengan proyek ini kami mencoba mendisrupsi model agrowisata, sehingga menguntungkan semua orang. Apakah Anda seorang pengecer, apakah Anda seorang petani, terutama jika Anda adalah konsumen ada ekonomi yang lebih hijau untuk semua orang,” tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menuju Ekonomi Hijau

Bagherian memimpin desain untuk tahap dua kota berkelanjutan di Dubai. Ia juga mengerjakan komunitas hijau serupa yang saat ini sedang dibangun di Pulau Yiti, Oman, dan Yas di Abu Dhabi.

Dia menyebut seluruh dunia bergerak menuju ekonomi yang lebih hijau saat ini. "Ekonomi terkuat adalah mereka yang mampu bertransisi menuju keberlanjutan sedini mungkin dengan proyek seperti ini," jelasnya.

Struktur untuk Agri Hub akan dibentuk dari kanopi baja besar dan dilapisi dengan beton pracetak, dengan biaya karbon diimbangi oleh pengoperasian lokasi. Pihaknya mengatakan proyek ini bertujuan untuk menjadikan Dubai tanpa limbah dan transportasinya akan bebas dari bahan bakar fosil.

Nantinya akan ada pabrik biogas sendiri untuk menghasilkan energi dari sampah organik, sementara sebagian pembangunan akan berada di bawah tana untuk menjaga agar bangunan tetap sejuk. Karena air tawar langka di Dubai, URB merancang proyek ini untuk menonjolkan pertanian bio-saline, di mana tanaman disiram dengan air asin dan menggunakan grey water untuk mengairi area publik.

3 dari 4 halaman

Air Daur Ulang

Area yang dialiri tersebut kemudian akan menampilkan tanaman yang toleran terhadap kekeringan serta taman hujan. Selain itu, ada area bioretensi yang tidak memerlukan irigasi dan dapat menciptakan habitat bagi burung.

Seperti The Loop, Agri Hub dirancang untuk menggunakan 100 persen air daur ulang untuk irigasi, dan ditenagai sepenuhnya menggunakan energi kinetik. URB mengatakan proyek akan didanai oleh investor swasta dan saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk membangun lokasi terbaik untuk pengembangan Agri Hub.

Bagherian berharap pembangunan Agri Hub akan dimulai pada 2024. The Loop, jika diminta, dapat siap untuk pesepeda dan pelari Dubai pada 2040.

Pada unggahan Instagram @urbplanning, Bagherian menyebut bahwa Dubai adalalh tempat terbaik untuk kewirasusaah dalam mobilitas perkotaan. "Proyek The Loop adalah perwujudan dari semangat kewirausahaan tersebut," sebutnya.

"Proyek ini bertujuan untuk menjadikan Dubai sebagai kota yang paling terhubung di dunia dengan berjalan kaki atau bersepeda," sambungnya.  

4 dari 4 halaman

Penghargaan Bergengsi

Sharjah, kota di Dubai yang mengklaim sebagai kota berkelanjutan. Pihaknya mendapatkan penghargaan bergengsi, yaitu Pengembangan Perumahan Berkelanjutan Internasional Terbaik dan Pengembangan Perumahan Berkelanjutan Terbaik Arabia di International Property Awards 2022-2023.

Melansir Zawya, penghargaan ini mengakui upaya Kota Berkelanjutan Sharjah dalam memimpin gerakan global untuk mengembangkan solusi perumahan berkelanjutan yang tahan masa depan. Kota tetap menggunakan desain kontemporer dan mendorong gaya hidup yang sesuai dengan alam serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.

Salah Habib, CEO Diamond Developers, perusahaan di balik The Sustainable City berkomentar "Pada tahun di mana COP28 menyoroti Timur Tengah, penghargaan ini tidak hanya menandai komitmen kami untuk tahun keberlanjutan di Uni Emirat Arab, tetapi juga akan membuka jalan untuk mewujudkan proyek yang lebih berkelanjutan dan inovatif, dan membawa kita selangkah lebih dekat untuk mencapai target emisi nol bersih kita."

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.