Sukses

Keset dari Rambut Manusia untuk Bersihkan Saluran Air di Belgia

Sebuah LSM di Belgia yang memanfaatkan potongan rambut manusia sebagai keset penyerap polutan di saluran air.

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Dung Dung, sebuah LSM di Belgia yang menggunakan rambut manusia untuk menjadi keset penyerap polutan di saluran air Belgia. Untuk proyek ini, penata rambut di salon mengumpulkan sisa potongan rambut dari para pelanggan.

Rambut-rambut tersebut akan dimasukkan ke dalam sebuah mesin sehingga akan menghasilkan bentuk kotak dengan tampilan seperti rambut kusut sepanjang 60 cm. Melansir dari Euro News pada Selasa, 3 Desember 2022, Patrick Janssen, salah satu pendiri LSM Dung Dung mengatakan bahwa keset daur ulang buatannya dapat ditempatkan di saluran air untuk menyerap pencemar air sebelum mencapai sungai.

 

Manfaat lain adalah untuk mengatasi masalah polusi akibat banjir dan untuk membersihkan tumpahan minyak yang ada di dapur. Satu kilogram rambut diklaim dapat menyerap tujuh hingga delapan liter minyak dan hidrokarbon.

"Produk kami lebih etis karena diproduksi secara lokal, tidak diimpor dari sisi lain planet ini," kata Janssen.

Melansir dari situs Hair Recycle, rambut manusia memiliki sifat yang kuat, taitu satu helai dapat menopang hingga 10 juta kali beratnya sendiri, dan selain menyerap lemak dan hidrokarbon, ia larut dalam air dan sangat elastis karena serat keratinnya. Menurut Janssen, pembuatan keset ini bisa menangani masalah lokal dan mendukung ekonomi sirkular, yaitu upaya memperpanjang siklus hidup dari suatu produk yang ada.

Berbagai pihak terlibat dalam proyek ini, yaitu Matter of Trust, Hair Recycle, dan Eurofins Foundation. Mereka bertugas mengumpulkan rambut dari seluruh negeri. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Ikut Donasi Rambut

Hair Recycle menawarkan alternatif ekologis bagi para penata rambut untuk menonjolkan rambut sebagai sumber daya yang dapat digunakan kembali. Caranya adalah mereka harus bergabung menjadi bagian komunitas tata rambut, perusahaan atau institusi yang mendukung aksi daur ulang rambut.

Setelah mendaftar, salon akan ditempeli stiker sebagai tanda bahwa salon itu bagian dari pendekatan ramah lingkungan untuk mendaur ulang rambut. Kemudian, pemilik salon harus membayar antara 30 euro atau 70 euro atau setara dengan Rp494 ribu dan Rp1 juta dengan memperhatikan ukuran salon.

Keanggotaan ini berlaku satu tahun tanpa kewajiban untuk memperbarui, serta akan mendapatkan tas rambut. Setelah menjadi anggota, pemilik salon bisa mengumpulkan potongan rambut dari pelanggan di tas rambut yang telah disediakan. Nantinya, potongan rambut tersebut akan dikirim pada pihak Hair Recycle untuk didaur ulang menjadi perawatan polusi di sungai Belgia, pembuatan produk biokomposit, atau perawatan luka bakar berkat keratinnya.

3 dari 4 halaman

Jadi Kompos

Contoh lain dalam proses daur ulang rambut adalah menjadi alternatif bahan lembaran berbasis kayu dan objek 3D. Proyek ini dibuat oleh perusahaan biomanufaktur yang berada di London, Biohm yang berkesperimen dengan rambut sebagai bahan bangunan.

Selain itu, rambut dinilai mengandung nitrogen yang tinggi, sebesar 15 persen, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk tanaman atau kompos. Green Salon Collective menyebutkan pengomposan adalah cara terbaik untuk menutup lingkaran pada limbah rambut, paling tidak karena membantu menciptakan sumber daya yang mendukung pertanian dan hortikultura lokal.

Rambut yang dipilih merupakan rambut berpotongan pendek. Sementara rambut yang panjang dan sehat dapat diolah untuk menjadi wig.

Isabelle Voulkidis, manajer salon Helyode di Brussel, merupakan salah satu dari penata rambut di seluruh negeri yang membayar sedikit biaya untuk mengumpulkan potongan rambut. Ia memilih bergabung menjadi member karena merasa malu jika harus membuang rambut begitu saja ke tempat sampah. "Padahal, saya tahu banyak yang bisa dilakukan dengan itu," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Diolah Jadi Tali

Studio Sanne Visser, merupakan salah satu studio yang fokus pada inovasi material dan produk berkelanjutan yang peduli pada lingkungan, salah satunya inovasi produk dari rambut manusia.Sanne Visser, desainer asal Belanda memilih rambut manusia karena merupakan sumber daya alam yang akan meningkat di masa depan karena populasi dunia meningkat pesat.

Di Inggris setiap tahunnya menghasilkan sekitar 6,5 juta kilogram limbah rambut manusia yang sebagian besar berakhir di TPA. Hal ini menyebabkan beberapa masalah bagi lingkungan dan kesehatan manusia, melepaskan gas beracun dan menyumbat sistem drainase.

Namun, rambut manusia memiliki banyak khasiat yang berharga, di antaranya adalah memiliki kekuatan tarik tinggi, isolasi termal, fleksibel, penyerap minyak dan ringan. Salah satu karya yang terkenal adalah The New Age of Trichology yang mengeksplorasi potensi murni rambut menjadi tali yang dilakukan dengan teknik pemintalan. Proyek ini dimulai sebagai proyek Master tahun terakhir pada 2016, dan terus berlanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.