Sukses

6 Negara Rayakan Natal di Musim Panas, Salah Satunya Baru Menjuarai Piala Dunia 2022

Natal yang identik dengan salju tak berlaku bagi negara-negara yang berada di bagian Bumi selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Natal kerap diidentikkan dengan salju karena biasa dirayakan di musim dingin. Boneka salju yang dihias dengan ranting dan hidung dari wortel, dongeng Santa Klaus yang membagikan hadiah lewat cerobong asap, dan detail lainnya memperkuat kesan bahwa Natal dirayakan di musim dingin.

Padahal, ada sejumlah negara yang justru merayakan Natal di musim panas, tanpa ada salju sama sekali. Pasalnya, posisi negara tersebut yang berada di bagian Bumi selatan. 

Sejumlah negara yang tidak merasakan Natal di musim dingin akhirnya menggelar perayaan dua kali, termasuk di pertengahan tahun. Tujuannya agar mereka merasakan pengalaman Natal putih seperti negara-negara lainnya.

Meski begitu, Anda bisa menjadikan negara-negara tersebut sebagai destinasi alternatif untuk merayakan Natal 2022. Dilansir dari India.com, Jumat, 23 Desember 2022, berikut beberapa negara di dunia yang merayakan Natal di musim panas.

1. Selandia Baru

Selandia Baru termasuk negara yang merayakan Natal di musim panas. Pada perayaan Natal di negara ini, banyak yang lebih suka pergi ke pantai dan berkemah di sana untuk merayakan festival. Ada juga yang hanya merayakannya di rumah.

Di kota-kota besar Selandia Baru, paduan suara lagu natal dan parade berlangsung di banyak tempat. Anda juga dapat melihat Sinterklas. Selandia Baru memiliki lagu-lagu Natalnya sendiri dan orang-orang menyanyikannya di sejumlah tempat strategis. Orang-orang umumnya berkumpul sebelum makan siang untuk membuka hadiah Natal bersama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Afrika Selatan

Afrika Selatan juga berada di belahan bumi selatan sehingga perayaan Natalnya juga jatuh pada musim panas. Nyanyian Carol adalah bagian besar dari perayaan dan begitu juga pesta Natal.

Pohon cemara digunakan untuk hiasan di luar rumah dan anak-anak meninggalkan kaus kaki untuk mendapatkan hadiah dari Sinterklas. Saat musim panas, bunga bermekaran dan orang suka berada di luar jika cuaca tidak terlalu panas.

3. Argentina

Cuaca hangat juga menyambut Natal di Argentina. Pohon apa pun dihias sebagai pohon Natal di sini dan mereka sering meletakkan bola kapas untuk menggambarkan hujan salju karena tidak turun salju sepanjang tahun ini.

Negara yang baru saja menjuarai Piala Dunia 2022 di Qatar ini memiliki populasi penganut Katolik yang besar, karena itu, kebanyakan orang pergi menghadiri misa tengah malam. Beberapa orang juga mengikuti tradisi tetap terjaga pada malam Natal untuk sekedar berbincang dengan teman dan keluarga, kemudian tidur hampir sepanjang hari.

3 dari 4 halaman

4.Bolivia

Bolivia adalah sebuah negara di Amerika Selatan yang juga merayakan Natal di musim panas. Meski begitu, penduduk Bolivia yang hampir semua beragama Kristen juga memgadakan acara khusus di akhir tahun seperti menggelar festival yang berlangsung hingga 6 Januari atau disebut Epiphany.

Banyak yang bahkan bertukar hadiah selama waktu ini, bukan pada tanggal 25 Desember. Pohon Natal tidak terlalu umum di Bolivia, tetapi mereka sering membuat kerupuk setelah misa tengah malam.

5. Madagaskar

Madagaskar yang terletak di Afrika juga mengalami Natal di musim panas. Meski begitu, mereka membuatnya terlihat seperti musim dingin dengan dekorasi mereka yang mencakup holly (tumbuhan hijau yang daunnya runcing), salju, burung robin, dan lainnya.

Mereka umumnya merayakan Natal dengan pergi ke gereja, menikmati waktu bersama keluarga dan menyantap santapan Natal. Ada juga pertunjukan kecil oleh anak-anak di gereja dan orang saling bertukar hadiah kecil. Gereja juga membagikan permen kepada orang-orang untuk perayaan itu.

4 dari 4 halaman

6. Australia

Australia merupakan salah satu negara bagian bumi selatan yang artinya, musim dinginnya terjadi pada bulan Juni-Juli, sedangkan Desember-Januari merupakan puncak musim panas.  Di Negeri Kanguru ini, perayaan Natal pada tanggal 25 Desember dilakukan di luar ruangan karena cuaca yang cerah, sehingga orang-orang mayoritas tampil dengan busana atau gaun musim panas untuk menikmati hari libur.

Australia juga memiliki sejumlah pantai, dan banyak yang pergi ke pantai untuk berjemur atau berselancar.  Anda bahkan akan menemukan Sinterklas di beberapa pantai yang memberikan hiburan kepada anak-anak. Banyak acara luar ruangan juga diselenggarakan karena banyak orang berkumpul dan merayakan festival.

Tak perlu heran jika Natal di Australia dirayakan dengan mengenakan pakaian renang dan celana pendek. Anda bisa bersantai di pantai, taman, dan ruang publik lainnya, seperti Pantai Bondy, Sydney atau Kota Perth. Berbagai instalasi yang bercahaya akan memukau mata Anda, khususnya di landmark ibu kota negara, Canberra, Glebe Park. Anda bisa menikmati uniknya instalasi cahaya, festival musik, dan kegiatan amal yang merupakan rangkaian dari The Garden of Light.

Anda juga bisa mengunjungi Brisbane Christmas Market atau Queen Victoria Market, Melbourne bersama keluarga untuk berbagai pilihan suvenir yang menarik. Sementara di Lone Pine Koala Sanctuary, Brisbane memungkinkan Anda untuk bisa mengelus, memberi makan, dan bermain dengan kanguru, serta koala.

Hampir semua kota utama di Australia adalah kota dermaga. Ini berarti Anda akan menemukan tempat terbaik untuk menyaksikan pertunjukkan kembang api. Jika Anda sempat berkunjung lebih lama, jangan sampai melewatkan perayaan tahun baru yang semarak dan pesta kembang api di Sydney Harbor Bridge.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.