Sukses

Profil DPR IAN, Penyanyi yang Pesonanya Terlambat Dideteksi Warganet Korea

Di sebuah unggahan di komunitas online, ada yang membahas mengapa penyanyi tampan dan bertalenta seperti DPR IAN justru kurang populer di Korea Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa bisa menolak pesona DPR IAN? Pelantun lagu Ballroom Extravaganza ini sekali lagi membuktikan magnetnya yang malah terlambat dideteksi warganet dari negara tempatnya berkarier, Korea Selatan.

Melansir Kapanlagi.com, Senin (14/11/2022), ini berawal ketika seorang warganet mengunggah sederet potret DPR IAN di komunitas online, membahas mengapa penyanyi tampan dan bertalenta seperti IAN justru kurang populer di Negeri Ginseng. Padahal, basis penggemarnya secara internasional, termasuk di Indonesia, sudah cukup besar.

Melihat deretan foto yang dibagikan, tidak sedikit warganet Korea mengaku jatuh hati. Beberapa juga kemudian mengakui bahwa lagu-lagu IAN bagus, disertai dengan janji untuk mulai menyukainya. Mengenalnya lebih jauh, berikut profil IAN, seperti dirangkum dari Kprofiles.

Nama aslinya adalah Christian Yu, sementara Yu Ba Rom merupakan nama Koreanya. IAN lahir di Sydney, Australia, pada 6 September 1990. Ketika berusia 18 tahun, IAN hijrah ke Korea Selatan untuk mengejar mimpinya. Karena itu, ia fasih berbicara bahasa Inggris dan Korea.

Ia debut pada 19 Juli 2012 dengan grup C-CLOWN sebagai leader, main rapper, dan main dancer dengan nama panggung Roma. Namun, mereka bubar pada 5 Oktober 2015. Sekarang, IAN berada di bawah naungan Dream Perfect Regime (DPR), grup musik dan video multi-genre independen.

Di situs webnya, mereka menulis, "Kami menciptakan, menyutradarai, memproduksi, dan menyunting semua jenis karya visual, serta mengurasi artis yang berasal dari berbagai latar belakang musik dan pengaruh." IAN sendiri melakukan debut solo pada 26 Oktober 2020 dengan single digital So Beautiful.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tipe Ideal

DPR IAN mengambil les vokal dengan JB GOT7 selama hari-hari pelatihan mereka. Pria berkebangsaan Australia-Korea ini tercatat telah menyutradari beberapa video musik termasuk Body-nya MINO, Hol Up oleh Bobby, Amber Liu Borders and Beautiful, PHANTOM Could You Be Mine?, Wake Me Up oleh Taeyang, P-TYPE Time Lag 2, dan semua DPR Live.

Dalam sesi Instagram Live, 2020 lalu, IAN mengaku sadar bahwa orang-orang menggambarkan dirinya sebagai "anak nakal" karena ia menyukai tato dan sepeda motor. Tapi, itu bukan siapa ia sebenarnya jadi ia merasa anggapan tersebut cukup lucu.

IAN pernah jadi bagian dari dance crew bernama Kill.U.Strate dengan DPR Live. Ia juga ada di video musik +5 STAR+ CL yang membuat orang berbicara tentang betapa bagus chemistry di antara mereka.

Soal tipe ideal, IAN pernah menyebut dalam salah satu sesi Instagram Live, "Saya tidak memiliki tipe ideal karena bagi saya itu adalah tipe momen 'saat ini.' Tapi, satu kualitas yang saya harap akan dimiliki kekasih saya di masa depan adalah jika ia bersemangat tentang apa yang ia lakukan, tidak peduli apa yang ia sukai dengan jujur."

"Ia bisa jadi seperti seorang tukang kayu, ia bisa melakukan apapun yang ia mau, tapi selama ia menyukainya. Saya suka gadis yang mandiri juga, karakter yang kuat, saya sangat menghormati itu. Saya tidak benar-benar mencarinya (kualitas ini), tapi saya hanya mengatakan jika saya harus memilih," imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Lebih dari Sekadar Musik

Bersama DPR, IAN sekarang tengah melakukan tur. Mereka akan mampir ke Jakarta pada 6 Desember 2022 sebagai bagian dari tur Asia-Pasifik DPR bertajuk "Regime Tour."

Melansir NME, hubungan IAN dengan karya seninya lebih dari sekadar membuat musik. Ia mengambil pendekatan yang intim dan langsung pada keahliannya dalam setiap rilis, dengan susah payah membangun pengalaman visual dan emosional yang mendalam dari lagu-lagunya.

IAN mengaku perfeksionis, itulah sebabnya tidak terlalu mengejutkan ketika ia mengakui bahwa ia masih menambahkan sentuhan akhir pada album studio debutnya satu minggu lagi dari perilisannya Juli lalu.

Berjudul Moodswings In To Order (MIITO), album studio pertamanya adalah bagian dari gambaran yang jauh lebih besar, termasuk diaktualisasikan dalam film pendek dua bagian. Proyek ini juga sangat pribadi. Ini menceritakan kisah Mito, karakter yang pertama kali diperkenalkan dalam debut EP 2021-nya yang melambangkan pengalaman IAN hidup dengan gangguan bipolar, perjuangan yang telah disuarakan DPR IAN selama bertahun-tahun.

4 dari 4 halaman

Trilogi Mito

Dalam film yang menawan, IAN bertarung, bernyanyi, dan menari melalui perjalanan Mito, merinci setiap momen setelah kejatuhannya, mendorong pengalaman sonik yang sudah intens ke batasnya. "(Album) adalah sebuah karya untuk saya. Bukan hanya seperti, satu lagu yang luar biasa, judul lagu," katanya.

Ia menyambung, "Karena itu, kami datang dengan gagasan bahwa itu harus diperlakukan seperti itu: Kami perlu membuat ini (dibuat) jadi film pendek, Anda tahu, hampir seperti musikal." IAN pun melangkah ke peran pendongeng, katanya, dan jadi multi-tanda hubung di sepanjang jalan.

"Saya menari, saya berakting, dan saya tampil karena saya ingin menceritakan kisah saya dengan lebih baik. Itu sebabnya. Bukan karena saya ingin jadi aktor, bukan karena saya ingin jadi penari yang baik. Saya ingin jadi ahli dalam hal itu, sehingga lebih meningkatkan cerita yang saya ceritakan," imbuhnya.

Rilis selanjutnya, ungkap IAN, akan melengkapi trilogi Mito. "Mito adalah karakter yang selalu saya pegang dan menyegel banyak pengalaman pribadi saya. Saya ingin menebus kesalahan dengan karakter ini, saya pikir, dan itu akan jadi yang terakhir," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.