Sukses

Pengantin Kesal karena Kematian Ratu Elizabeth II Jadi Topik Perbincangan di Pesta Pernikahannya

Ibu dari pengantin itu bahkan awalnya menyarankan agar pasangan ini membatalkan pernikahan untuk menghormati kematian Ratu Elizabeth II.

Liputan6.com, Jakarta - Hari pernikahan tentunya jadi harinya sang pengantin, di mana tamu undangan ikut merayakan kebahagiaan mereka. Namun, bagaimana jadinya jika sebuah pernikahan justru membahas kematian Ratu Elizabeth II?

Dilansir dari Mirror, Rabu, 21 September 2022, seorang wanita asal Inggris baru saja menikah setelah berpacaran dengan pasangannya, Matt, selama enam tahun. Namun, ia mengatakan ia tidak senang sama sekali dengan pesta pernikahannya, sebab mertuanya membuat hari istimewanya semua tentang kematian Ratu Elizabeth II.

Tidak disebutkan dengan pasti tanggal pernikahan keduanya, hanya diketahui mereka menikah saat Ratu belum dimakamkan. Pengantin wanita berusia 29 tahun yang tidak disebutkan namanya itu mengaku, meski bersimpati pada keluarga kerajaan, baik ia maupun suaminya tidak ingin berita sedih membayangi upacara pernikahan mereka.

Lebih parahnya lagi, semula sang ibu mertua bahkan menyarankan agar mereka membatalkan pernikahan untuk menghormati kematian Ratu Elizabeth II. Hal ini ditentang pasangan pengantin.

Tapi, aksi ibu mertua yang bernama Jane itu tak berhenti di situ. Saat hari pernikahan, ibu mertua dan adik iparnya mengenakan setelan hitam.

Pengantin wanita dengan sopan mengingatkan Jane bahwa ia menghadiri acara pernikahan, bukan pemakaman. Turun ke Reddit, pengantin yang frustrasi, yang menggunakan nama pengguna u/taqueenwedding, mengenang, "Sekitar 70 persen tamu (yang diundang) Matt mengenakan pakaian hitam. Saya kesal, tapi akhirnya saya bisa mengabaikannya."

"Saya mengetahuinya ketika saya menyapa tamu. Kemudian Jane (ibu mertua) memberi tahu pihak Matt untuk mengenakan pakaian hitam atas permintaan kami untuk menghormati Elizabeth," sambungnya. Ia pun menceritakan bahwa para tamu berada di ruangan berbeda dengan televisi yang memutar rekaman berita kematian Ratu, lalu mengadakan 'lingkaran doa' di mana mereka berbagi 'kenangan.'

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wanita yang Hebat

Pengantin wanita melanjutkan, "Saya dengan sopan bertanya apakah semua orang akan kembali untuk dansa pertama kami, tapi Jane mengatakan mereka sibuk merayakan wanita yang hebat, yang saya rasa tersirat bahwa saya sebaliknya." Apa yang dialami pengantin wanita itu berbeda jauh dengan cerita pasangan Frances dan John Carning yang menikah pada Maret 2012.

Pasangan suami istri asal Manchester ini sebenarnya sudah memesan Balai Kota Manchester sebagai tempat pernikahan mereka sejak lama. Mereka kemudian baru menyadari akan ada kunjungan dari keluarga kerajaan terkait acara selebrasi Diamond Jubilee Ratu.

Setelah mengetahui adanya acara itu, mereka segera mengirimkan surat undangan ke Istana Buckingham untuk menghadiri acara pernikahan. "Kami menulis surat kepadanya, dengan sedikit coba-coba, dan mendapat sepucuk surat dari perempuan yang ditunggu-tunggu," kenang mempelai pria pada Manchester Evening News, Rabu, 21 September 2022.

Pasangan itu lalu mendapat balasan dari staf Istana Buckingham, dituliskan bahwa Ratu mengharapkan yang terbaik untuk mereka, tapi tidak dapat hadir.  Namun, pasangan itu terkejut pada hari pernikahan lantaran pihak istana diam-diam mengatur jadwal Ratu Elizabeth II agar bisa bertemu langsung dengan mereka, menurut laporan The Sun.

3 dari 4 halaman

Bagai Mimpi

John Carning berkata, "Ketika kami mengadakan resepsi, staf meminta kami menunggu sebentar di koridor dan hanya beberapa menit kemudian Ratu tiba. Ia tahu kedua nama kami dan kami secara khusus ditambahkan ke agenda kunjungannya." 

Bersama Pangeran Phillip, Ratu Elizabeth II berkeliling selama beberapa menit, berfoto dengan para tamu, dan memberi selamat pada pasangan Canning atas pernikahan mereka. "Itu hadiah yang indah dari mereka untuk kami, salah satu hadiah terbaik yang bisa Anda harapkan," ujar John pada BBC. Menurutnya, peristiwa itu bagaikan mimpi baginya.

Sementara itu, Ratu Elizabeth II sudah dimakamkan pada Senin, 19 September 2022.  Raja Charles III memimpin prosesi muram di belakang peti mati ibunya dari Westminster Hall ke Westminster Abbey.  Setelah iring-iringan tiba di Kastil Windsor, upacara pemakaman Ratu Elizabeth II yang lebih 'kecil' digelar, sebelum kebaktian privat untuk keluarga di malam hari.

The Dean of Westminster, yang memimpin kebaktian, menyampaikan rasa terima kasihnyaepada jemaat yang terdiri dari 2.000 orang, termasuk para pemimpin dunia dan keluarga kerajaan.

4 dari 4 halaman

Seremonial Terbesar Sejak Perang Dunia Kedua

Sebelum kebaktian, peti mati Ratu, diangkut dalam prosesi pertama dari tiga prosesi sepanjang hari, dari Westminster Hall di mana ia disemayamkan sejak beberapa hari lalu.  Melansir kanal Global Liputan6.com, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah dua dari sekian banyak tamu yang datang ke Inggris untuk memberi penghormatan.

Anggota keluarga Kerajaan Eropa juga hadir, bersama enam mantan perdana menteri Inggris dan sekitar 200 masyarakat yang diakui dalam penghormatan ulang tahun Ratu. Ini adalah pemakaman kenegaraan pertama sejak Sir Winston Churchill pada 1965 dan disebut merupakan acara seremonial terbesar sejak Perang Dunia Kedua.

Saat peti jenazah menuju Hyde Park Corner, salut senjata ditembakkan setiap menit, sementara orang-orang menyaksikan dari area menonton yang telah ditentukan di sepanjang rute. Saat peti jenazah Ratu melewati Istana Buckingham untuk terakhir kalinya, para staf berdiri di luar untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.