Sukses

Respons Menparekraf Sandiaga Uno Soal Kenaikan Harga BBM dan Dampaknya Bagi Sektor Parekraf

Menparekraf Sandiaga Uno memproyeksikan kenaikan harga BBM akan berdampak pada industri parekraf nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan bahwa Kemenparekraf, tidak akan tinggal diam dengan kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) yang berdampak pada pelaku parekraf.  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memproyeksikan kenaikan harga BBM akan berdampak pada industri parekraf nasional.

Kemenparekraf bahkan berencana mengajukan anggaran untuk program bantuan sosial bagi pelaku industri parekraf yang rentan terkena imbas kenaikan harga BBM.  Sandiaga Uno, menghitung harga BBM saat ini akan menaikkan rata-rata harga produk ekonomi kreatif hingga 20 persen, khususnya produk kuliner, fashion, dan kriya.

Selain itu, biaya berwisata akan naik, khususnya destinasi wisata yang bisa dicapai dengan transportasi darat dan laut.  "Potensi penurunan kunjungan wisata ini yang sedang kami hitung. Data-data ini kami kumpulkan dan akan diajukan ke Kementerian Keuangan seandainya diperlukan bantalan sosial untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya dengan pendapatan di bawah Rp3 juta per bulan," terang Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin (5/9/2022).

"Kami di Kemenparekraf tidak akan tinggal diam. Kami akan terus turun ke lapangan memberikan masukan langsung kepada pelaku parekraf. Apabila teman-teman membutuhkan bantuan sosial tentu akan kami percepat prosesnya," lanjutnya.

Sandiaga meminta seluruh pelaku Parekraf untuk segera melakukan perhitungan terkait biaya produksi secara tepat dan cepat agar semakin efisien ke depannya.  Sandiaga mengingatkan para pelaku Parekraf untuk memegang tiga kunci dalam mengelola usaha, terutama di masa inflasi dan kenaikan bahan pokok, yakni dengan kelola biaya, diversifikasi sumber pasokan, dan menjaga arus kas.

"Dengan adanya inflasi dan kenaikan bahan pokok, saya ingatkan kembali tiga kunci yang harus dipegang yaitu kelola biaya, diversifikasi sumber pasokan, dan jaga arus kas, beli barang sesuai kebutuhan," ujarnya.  Sandiaga menilai langkah-langkah ini berpotensi menghasilkan harga produk yang lebih terjangkau bagi konsumen, terutama proses diversifikasi juga memastikan arus pasokan bahan baku yang lebih bisa diandalkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prioritas Sejumlah Pengeluaran

"Banyak yang bilang saat-saat sekarang cash is king, dan ini tentunya mendorong para pengusaha untuk memprioritaskan sejumlah pengeluaran yang betul-betul esensial," sambungnya.  Sandiaga juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menghitung dampak dari kenaikan BBM yang lebih dari 30 persen terhadap sektor Parekraf.

Pihaknya juga sedang menghitung secara cermat dampak kenaikan BBM per hari ini mengingat pelaku parekraf mendapatkan pukulan karena harga produk ekraf berpotensi meningkat akibat kenaikan harga bahan pasok utama produk tersebut.  "Kami berkomitmen untuk terus hadir dengan sekuat tenaga, dengan segala upaya, meskipun di tengah-tengah keprihatinan, tapi kita yakin untuk melindungi sahabat-sahabat kita yang rentan dan membantu yang lemah," ungkap pria yang akrab disapa Sandi ini.

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM per 3 September 2022. Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800 per liter. Harga Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter.

3 dari 4 halaman

Target Terlampaui

Sandiaga menilai kenaikan harga BBM tersebut akan menurunkan tingkat perjalanan bulanan wisatawan nusantara atau wisnus hingga 20 persen. Meski begitu, pemerintah tidak akan mengubah target volume perjalanan wisnus sebanyak 550 juta perjalanan pada tahun ini.

Sandi mengatakan target tersebut telah terlampaui pada akhir Agustus 2022. Menurutnya, volume perjalanan wisnus pada Januari-Agustus 2022 telah lebih dari 600 juta kali.

"Walaupun situasi sangat sulit, wisatawan nusantara ini come to the rescue. Our domestic market kembali jadi champion," kata Sandi. Kenaikan harga BBM ini berlaku mulai 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.  Presiden Jokowi mengaku, keputusan penyesuaian harga BBM bersubsidi adalah hal yang berat.

Namun menurut dia apa daya, saat ini kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dirasa sudah tidak lagi mampu menanggu hal tersebut. "Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dari subsidi APBN," sesal Jokowi saat mengumumkan kenaikan harga BBM tersebut, dilansir dari kanal Bisnis Liputan6.con.

4 dari 4 halaman

Harga Warteg Naik

Naiknya harga BBM tentu menimbulkan sejumlah komentar dari beberapa lapisan masyarakat dan juga warganet.  Pelaku Usaha Warung Tegal (Warteg) juga ikut khawatir kenaikan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak subsidi jenis Pertalite maupun Solar akan membuat pelanggan kabur.

Menyusul, kian terpukulnya daya beli pelanggan warteg yang didominasi oleh kelompok ekonomi menengah ke bawah. "Kami prihatin atas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi ini, karena dapat ditinggal pelanggan akibat daya beli belum pulih," keluh Mukroni kepada Merdeka.com di Jakarta, Sabtu, 3 September 2022.

Selain ditinggal pembeli, Mukroni khawatir penerapan kebijakan tersebut juga akan mengerek harga sembako. Menyusul, naiknya biaya transportasi akibat naiknya harga BBM subsidi.

"Karena dengan kenaikan harga BBM ini akan mengerek/menaikan harga pangan," tuturnya.  Mukroni berharap pemerintah untuk menunda rencana kenaikan harga BBM subsidi dalam waktu dekat. Sebab, kenaikan BBM subsidi akan berdampak buruk terhadap daya beli masyarakat.

Untuk itu, pihaknya berencana menaikkan harga makanan di warteg tidak lebih dari 20 persen. Sehingga, harga baru diharapkan tetap terjangkau bagi pelanggan warteg.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.