Sukses

Pulau Jeju Akan Adopsi Sistem Otorisasi E-Travel September 2022 untuk Wisman Negara Bebas Visa

Jeju akan adopsi sistem otorisasi perjalanan elektronik untuk wisman dari negara bebas visa mulai bulan depan.

Liputan6.com, Jakarta - Jeju, pulau paling selatan di Korea Selatan, mendorong untuk mengaplikasikan sistem otorisasi perjalanan elektronik untuk orang asing dari negara bebas visa mulai bulan depan, kata pejabat setempat dikutip dari The Korean Times, Sabtu (20/8/2022).

Rencana untuk memperkenalkan Korea Electronic Travel Authorization (K-ETA) muncul setelah puluhan turis Thailand yang baru-baru ini memasuki Jeju memisahkan diri dari kelompok wisata, atau dipaksa kembali pulang ke negaranya karena dugaan upaya overstay.

K-ETA adalah otorisasi perjalanan elektronik online yang harus diperoleh pengunjung asing dari negara bebas visa sebelum memasuki Korea untuk tujuan pariwisata, mengunjungi kerabat, atau bisnis. Mereka diharuskan untuk mengirimkan informasi pribadi dan informasi lainnya melalui situs web atau aplikasi seluler.

Korea Selatan pertama kali memperkenalkan K-ETA pada September tahun lalu untuk 112 negara yang memiliki perjanjian bebas visa atau pengaturan serupa lainnya untuk mengizinkan masuk tanpa visa. Tetapi Jeju dikeluarkan dari daftar mengingat status hukumnya yang unik sebagai daerah otonom.

Kementerian Kehakiman sebelumnya mengatakan pihaknya juga mendorong untuk mengadopsi K-ETA untuk Jeju. Pada Jumat, 19 Agustus 2022 agen imigrasi Jeju di bawah kementerian mengadakan pertemuan balai kota untuk menjelaskan K-ETA kepada penduduk dan mengatakan berencana untuk mengadopsi program untuk pulau resor mulai bulan depan.

Namun para pejabat menekankan bahwa mereka akan sepenuhnya mendengar pendapat warga Jeju terlebih dahulu sebelum memperkenalkan sistem tersebut, mengingat pariwisata merupakan sumber utama pendapatan warga Jeju. Langkah ini tampaknya dimaksudkan untuk memperketat penyaringan kemungkinan adanya orang asing masuk secara ilegal dan mengambil keuntungan dari program bebas visa.

Pada Juni lalu, sekitar 38 turis Thailand yang datang ke Jeju menghilang dan ternyata 26 orang di antaranya ditolak masuk ke Incheon, pintu gerbang utama Korea Selatan. Sekitar 90 warga Thailand lainnya dari grup wisata yang berbeda juga masih belum ditemukan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sempat Diserbu

Beberapa waktu lalu sekitar 9 ribu wisatawan berbondong-bondong ke Museum Seni Jeju setelah kunjungan Jimin BTS. Mengutip dari Allkpop, Senin 8 Agustus 2022 saat Jimin mengunggah foto dari berbagai tempat yang ia kunjungi selama tinggal di Pulau Jeju, dalam waktu singkat lebih dari 10 juta penggemarnya menyematkan tanda suka.

Tak lama setelah itu, para pelancong mulai memadati lokasi-lokasi tersebut dalam jumlah besar, mengikuti jejak Jimin. Beberapa tempat kunjungan utama adalah Museum PODO, jalan Nuwemaru, dan taman Snoopy, di antara tempat-tempat lainnya.

Sebagian penggemar yang mengunjungi pulau yang terletak di Barat Daya Provinsi Jeolla Selatan ke sana karena Jimin telah mendokumentasikan semua lokasi. Akibatnya, ada peningkatan besar bagi ekonomi lokal Jeju, yang sedang terpuruk karena pandemi Covid-19.

Bisnis lokal segera menjadi ramai lagi sebab semakin banyak turis mengunjungi pulau Jeju, sehingga acara khusus pun diselenggarakan otoritas setempat untuk membuat kunjungan penggemar ke pulau Jeju makin bermakna. Misalnya, ada pembuatan 'stan foto Jimin' di jalan Nuwemaru yang dikunjunginya serta pembuatan acara foto.

Banyak media di Korea Selatan dan internasional melaporkan dampak luar biasa kunjungan Jimin. Ia bahkan menerima banyak pujian dari semua orang, termasuk Organisasi Pariwisata Jeju yang mengakui dampak kunjungannya ke pulau itu.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Pulau Vulkanik

Keindahan pulau Jeju telah terkenal sejak dahulu, bahkan di banyak drama Korea tempat wisata ini kerap dijadikan lokasi syuting. Ternyata pulau Jeju bisa seindah itu karena dibentuk oleh letusan gunung berapi bawah laut sekitar 2 juta tahun yang lalu. Pulau seluas 73 km ini berisi Situs Warisan Dunia alami, yakni Pulau Vulkanik Jeju dan Tabung Lava.

Potensi alam sebagai pulau vulkanik pun membuat pariwisata Jeju menarik, bahkan ada brand kecantikan asal Korea yang menjadikan bahan dari pulau tersebut untuk kandungan kosmetiknya. Abu vulkaniknya juga digunakan sebagai bahan masker, karena ada mineral baik di dalamnya.

Pulau Jeju juga memiliki iklim yang relatif sedang, di musim dingin pun suhu jarang turun di bawah 0 derajat Celcius. Jeju merupakan tujuan liburan yang populer dan sebagian besar ekonomi bergantung pada pariwisata dan kegiatan ekonomi terkait di pulau tersebut. 

Dari informasi di Wikipedia, pulau Jeju juga memiliki bentuk oval 73 km dengan kemiringan yang landai di sekitar Gunung Halla berada di tengahnya. Di ujung utara Pulau Jeju terdapat Pantai Kimnyeong, ujung selatan Gunung Songak, ujung barat Suwolbong, dan ujung timur Seongsan Ilchulbong.

4 dari 4 halaman

Diakui UNESCO

Korea tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, sebabnya pariwisata menjadi entitas yang menghasilkan pendapatan nasional Korea Selatan. Khususnya di provinsi Jeju-do, pariwisata telah terbukti bermanfaat dan menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi. Pulau Jeju, sering dibandingkan dengan Hawaii sebagai tujuan musim dingin bagi turis Asia yang mencari cuaca hangat dan pantai yang indah.

Mengutip Liputan6.com Senin 15 Agustus 2022, pulau Jeju juga memiliki tiga situs Warisan Dunia UNESCO dan pulau ini dikemas dengan museum, berikut taman hiburan dan juga memiliki kuda, gunung, gua tabung lava, dan air terjun dengan samudra biru jernih yang menghiasi pantainya. Hasil panen para Haenyeo, penyelam wanita Jeju cukup terkenal di Jeju, yakni tiram, abalon, kerang, rumput laut, dan kehidupan laut lainnya, dan sejarahnya dipamerkan di museum Haenyeo di pulau itu.

Adapun potensi pariwisata Jeju sangat dimanfaatkan pemerintah Korea Selatan. Pada 1962, telah dibentuk Korean National Tourism Corporation (KNTC) untuk memantau dan mengatur pariwisata secara internal dan eksternal. Tetapi kemudian berganti nama menjadi Korean National Tourism Organization (KNTO).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.