Sukses

Menikmati Layanan Konsultasi Kesehatan Gigi Secara Gratis

Simak juga cara mendaftar layanan konsultasi kesehatan gigi secara gratis yang digagas Unilever Indonesia melalui Pepsodent dan PDGI.

Liputan6.com, Jakarta - Mendorong kesadaran merawat kesehatan gigi dan mulut terus diupayakan berbagai pihak. Salah satu dilakukan Unilever Indonesia melalui Pepsodent yang bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).

Mereka menyediakan akses konsultasi kesehatan gigi melalui layanan teledentistry gratis bertajuk "Tanya Dokter Gigi by Pepsodent." Layanan ini bisa diakses melalui nomor WhatsApp 0878-8876-8880, menurut keterangan pada Liputan6.com, Sabtu, 2 Juli 2022.

 

Sejak kampanye "Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, Konsultasi Gigi Sekarang" dimulai, layanan ini telah bermanfaat bagi lebih dari 10 ribu pasien, dengan dukungan lebih dari enam ribu dokter gigi dari 125 PDGI cabang. Layanan konsultasi gigi online ini kian mudah diakses melalui kode QR di kemasan produk Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang.

Cara daftarnya, pindai kode QR di kemasan. Pengguna nanti akan langsung diarahkan ke Whatsapp, kemudian klik, "mulai konsul." Pengguna harus terlebih dulu registrasi dengan mengisi data-data yang diminta, sekaligus menjawab beberapa pertanyaan untuk menentukan konsultasi. Setelah berhasil mendaftar, Anda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter gigi mengikuti antrean di chat.

Edukasi akan menjaga kesehatan gigi dan mulut pun diteruskan dengan menggelar acara "Bincang Tokoh Inspiratif: Gigi & Mulut Sehat Kunci Hidup Berkualitas” di atrium Senayan Park, Jakarta, Sabtu, 2 Juli 2022.

Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah,GCClinDent., MDSc., mengatakan, "Kesehatan gigi dan mulut berkaitan erat dengan kesehatan tubuh secara menyeluruh dan kualitas hidup hingga lanjut usia. Faktanya, perilaku merawat kesehatan gigi dan mulut yang kurang baik menyebabkan masyarakat Indonesia rata-rata kehilangan 11 gigi mereka di usia 65 tahun."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terkait Kualitas Hidup

Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), drg. Usman Sumantri, MSc., menjelaskan," Kondisi kesehatan mulut berhubungan dengan kejadian sejumlah penyakit sistemik, seperti jantung, ginjal, stroke, dan diabetes."

"Juga, berkaitan pula dengan kualitas hidup seseorang karena dapat memengaruhi kenyamanan ketika makan, tidur, berinteraksi sosial, serta rasa percaya diri, terutama bagi lansia yang telah kehilangan banyak gigi," ia menyambung.

"Studi menemukan bahwa mereka cenderung berisiko 48 persen lebih besar untuk memiliki gangguan fungsi kognitif otak," drg. Usman menyebutkan. "Selain itu, para lansia yang memiliki 10--19 gigi berpotensi mengalami malnutrisi."

Sebagai langkah preventif, ia mengatakan, menyikat gigi dua kali sehari setiap pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur, serta berkunjung ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali merupakan dua rutinitas sederhana yang jadi kunci untuk mendapatkan hidup yang lebih sehat dan berkualitas hingga lanjut usia.

3 dari 4 halaman

Ditanamkan Sejak Kecil

dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., M.P.H., yang merupakan mantan Menteri Kesehatan sepakat dengan narasi itu. Ia mengatakan, "Bagi saya, kunci hidup sehat salah satunya terletak pada perilaku yang ditanamkan sejak kecil oleh lingkungan keluarga, yang juga diperkuat pendidikan yang didapatkan dari sekolah."

"Untuk itu, usul saya, peran dari Unit Kesehatan Sekolah harus kembali diaktifkan," tuturnya. "Namun akhirnya, untuk menciptakan masyarakat yang hidup sehat dan berkualitas, saya percaya bahwa semua pihak punya peranan."

Sebagai orang tua melalui penanaman perilaku bersih dan sehat pada anak, ia mengatakan. Lalu, sebagai pendidik, bisa dengan memastikan setiap anak mendapat edukasi mengenai kesehatan. "Hingga sebagai seorang menteri (kesehatan), langkah-langkah apa yang bisa dilakukan sesuai peraturan," ia mengatakan.

Di kesempatan yang sama, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K), juga mantan Menteri Kesehatan (periode 2014--2019), mengatakan, "Bagi saya, kesehatan gigi dan mulut sangat penting, terutama untuk estetika." 

4 dari 4 halaman

Jangan sampai Sakit

Lebih lanjut dr. Nila mengatakan, "Tentunya jika gigi kurang bagus, kita juga akan segan untuk berbicara dengan orang lain, tidak percaya diri, akhirnya memengaruhi produktivitas kita."

"Saya harap ke depannya private sector, seperti Unilever Indonesia bersama PDGI, bisa membuat lebih banyak terobosan yang bisa menangani permasalahan kesehatan gigi dan mulut," imbuhnya.

Dalam jumpa pers memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2022, Maret lalu, drg. Usman juga mengingatkan bahwa masalah gigi tidak hanya teridentifikasi jika sudah sakit. "Justru jangan sampai sakit, makanya harus rutin diperiksakan (ke dokter gigi), supaya terlihat ada karies atau masalah gigi lainnya," ucapnya.

Saat itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga menggarisbawahi bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terbilang masih sangat tinggi. Beberapa faktor penyebabnya antara lain kesadaran merawat gigi yang masih rendah, rasa enggan, dan kesulitan akses ke tenaga profesional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.