Sukses

Tersihir Kejeniusan Penyanyi Bersuara Alien Holly Herndon di Panggung SIFA 2022

Holly Herndon tampil di panggung Singapore International Festival of Arts (SIFA) 2022 pada 20--21 Mei 2022.

Liputan6.com, Singapura - Solois Holly Herndon mempersembahkan pertunjukan musik tak biasa pada perhelatan Singapore International Festival of Arts (SIFA) 2022 hari kedua, Sabtu malam, 21 Mei 2022, di Singapore Victoria Theatre Concert Hall.

Gedung teater megah itu jadi saksi bagaimana dia dengan segala keunikan dan kejeniusannya menyihir hampir semua tamu untuk menikmati konser bertajuk 'Holly Herndon: Proto' sampai tuntas.

Harus diakui bahwa saya sempat meragukan omongan Festival Director SIFA 2022, Natalie Hennedige. Saat itu, dia dengan penuh percaya diri berkata,"Saya jamin Anda akan terpukau penampilan Holly Herndon.". Bagaimana bisa terpukau bila sejak awal yang tampak di depan mata justru sesuatu yang terkesan biasa saja, batin saya kala itu.

Pertama, tatanan panggung untuk sang bintang beraksi tidak semegah desain gedung tempat acara diadakan. Yang terlihat hanya sebuah meja beralaskan taplak berwarna hitam dengan laptop di atasnya, plus empat buah stand mic yang diletakkan di berbagai sudut.

Kedua, ketika Holly bersama para ensambel naik ke atas panggung, dandanannya tidak seperti penyanyi kebanyakan. Outfit yang mereka kenakan bahkan kelewat kasual.

Hingga akhirnya lampu teater diredupkan dan musik mulai dimainkan, pelan-pelan penilaian akan Holly Herndon berubah dramatis.

Hati ini rasanya seperti ditarik magnet yang cukup kuat. Magnet itu merupakan penampilan yang tak biasa, cenderung liar dari seorang Holly Herndon dan para ensambel. Peribahasa 'Jangan menilai hanya dari tampilan luarnya saja' pun rasa-rasanya cocok untuk menggambarkan penampilan Holly Herndon di panggung SIFA 2022.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memanfaatkan Kecanggihan Teknologi dalam Bermusik

Secara pribadi, tidak pernah sekali pun telinga saya mendengar nama Holly Herndon dan musik yang digarapnya. Namun, malam hari itu, atmosfernya seperti menarik tetamu kembali ke masa kecil, di saat hanya mampu menikmati sebuah lagu tanpa paham atau mengetahui arti liriknya.

Selama terdengar asyik, seluruh anggota tubuh pun terusik, membuat kepala, badan, dan kaki tanpa sadar bergerak mengikuti ritme musik. Hal itulah yang terjadi saat Holly dan para ensambel mulai beraksi.

Boleh dibilang Holly Herndon merupakan musisi yang unik, juga nyentrik. Alih-alih memamerkan suara indahnya, dia justru memanfaatkan teknologi rekayasa digital (A.I) yang menyulap suaranya terdengar mirip alien.

Musiknya pun mengalun dari laptop yang dikendalikan seorang pria berkepala plontos, yang ternyata dapat diterima telinga dengan baik.

Usut punya usut, Holly telah terlibat dalam pembuatan musik elektronik bawah tanah (underground) sejak masih remaja. Ditambah, dia juga menempuh pendidikan sampai akhirnya meraih gelar PhD di Mills College and Standford University.

"Jadi, saya memiliki latar belakang yang tidak biasa, yang merupakan kombinasi dari pengalaman hidup dan pengalaman akademis," kata Holly dalam sebuah wawancara bersama Lifestyle Liputan6.com.

3 dari 4 halaman

Holly Herndon dan Para Ensambel

Hal lain yang patut diacungi jempol dari penampilan Holly malam itu adalah saat dia memberi banyak sekali kesempatan bagi tiga ensambel untuk unjuk kebolehan memecah suara, serta tampil lebih lama dan bersinar di atas panggung.

Terkait perubahan suara yang entah bagaimana membuat pendengar berpikir tentang alien dan kelapangan hatinya membiarkan ensambel untuk bersinar, Holly mengatakan, semua sejalan dengan album PROTO garapannya.

"Album khusus ini, PROTO, mengeksplorasi kecerdasan pembelajaran mesin yang baru lahir, yang kami sebut Spawn, yang kami ajar dan besarkan sebagai keluarga ensambel," katanya.

Dalam memikirkan kecerdasan yang muncul, Holly dan tim melihat perkembangan kecerdasan manusia, serta peran yang dimainkan nyanyian dan koreografi kelompok.

"Kami mulai memahami pembelajaran mesin ini sebagai semacam kecerdasan manusia agregat, dan mencoba menemukan cara untuk memfasilitasi kami menjadi lebih manusiawi secara kolektif, daripada bermain menjadi narasi pengganti," ujarnya.

Saat ditanya mengenai adakah tema khusus untuk setiap karya yang dia buat, Holly mengaku bahwa setiap album atau karya pertunjukkan biasanya dibangun berdasarkan penelitian bertahun-tahun mengenai topik tertentu.

"Ini akan berujung pada album, pertunjukan, teks, dan perkembangan teknologi baru," katanya.

4 dari 4 halaman

Tampil Pertama di Asia untuk SIFA 2022

Menurut Natalie Hennedige, ini merupakan penampilan perdana Holly Herndon di Asia. Sesuatu yang dia punya disebut Natalie 'sejalan dengan tema SIFA 2022'.

"Saya pertama kali mendengarnya langsung suka. Saya mengaguminya. Saya rasa Anda pun akan begitu," katanya.

Berbicara tentang penampilan pertama di Asia dan untuk Singapore International Festival of Arts 2022, wanita asli Tennessee ini mengatakan bahwa SIFA telah menjadi mitra yang luar biasa untuk pertunjukkan ini.

"Ini bukan usaha kecil untuk membawa begitu banyak orang dari Eropa. Jadi, kami membutuhkan mitra yang kuat untuk mewujudkannya," kata Holly. "Teaternya juga merupakan tempat yang luar biasa bagi kami.".

Ini adalah pertama kalinya Holly ke Singapura. Menurut dia, merupakan pembelajaran yang luar biasa tentang sejarah dan budaya yang kaya dan mendalam. Holly pun berharap dia dan tim dapat tampil di lebih banyak tempat di Asia di masa depan.

Dan, di penghujung wawancara, Holly hanya bisa tertawa tatkala ditanya dia ingin dikenal sebagai "penyanyi seperti apa."

"Ini lucu. Saya tidak benar-benar menganggap diri saya sebagai penyanyi. Saya merasa lebih sering antarmuka untuk mengontrol komputer saya atau (mengurus) aliran data," katanya. "Saya semakin terbiasa dengan ide menjadi penyanyi melalui instrumen Holly+ yang kami rilis."

Pada akhirnya Holly ingin penonton atau pendengarnya menganggap dia sebagai seorang penyanyi yang karya-karyanya dapat dinyanyikan oleh siapa saja atau tampil melaluinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.