Sukses

Di Balik Kasus Viral Warung Makan Ketok Harga Rp360 Ribu untuk 2 Potong Cumi

Pihak warung makan pun memberi penjelasan atas harga dua potong cumi yang dibanderol Rp300 ribu-an itu.

Liputan6.com, Jakarta - Lagi, kasus "ketok harga" mencuri perhatian warga jagat maya. Kali ini, giliran sebuah warung makan nasi kandar populer di Penang, Malaysia yang berada dalam lampu sorot atensi publik.

Kehebohan ini berawal ketika seorang pelanggan mengaku diminta membayar 106,6 ringgit (Rp360 ribu) setelah makan dua potong cumi. Pengalaman kurang menyenangkan tersebut dibagikan di akun Facebook-nya, baru-baru ini.

"Hati-hati teman-teman yang mau makan nasi kandar di Penang. Harga dua ekor cumi bisa mencapai 100 ringgit," tulisnya. Peringatan itu kemudian menarik berbagai reaksi warganet dan jadi viral.

Unggahan yang dimaksud menyertakan gambar makanan yang diduga dipesan pelanggan, lengkap dengan struknya. Seiring ramai tanggapan warganet, pihak warung makan pun memberi penjelasan.

Melansir Says, Kamis (25/11/2021), direktur Restoran Hameediyah Muhammad Riyaaz Syed Ibrahim menyebut benar pasangan suami istri telah membeli dua set nasi berlauk cumi di warung makan di Lebuh Campbell tersebut. "Kemudian salah satunya berbagi di akun media sosial sampai mendapat banyak perhatian," imbuhnya.

Ia menyambung bahwa cumi yang mereka gunakan untuk makanan tersebut adalah jenis cumi apollo yang "tidak murah." "Sebenarnya, harga semua makanan yang dijual di restoran kami tercantum jelas," Riyaaz mengatakan.

Ini termasuk hidangan cumi-cumi yang dijual antara 10 hingga 150 ringgit (Rp34 ribu--Rp506 ribu). Harga pastinya, Riyaaz menjelaskan, masing-masing ditentukan ukuran cumi yang dihidangkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ada Permintaan Maaf?

Diketahui, pelanggan yang mengunggah bon harga dua cumi di media sosial meminta maaf pada pemilik restoran. Menurut seorang sumber, Riyaaz mengaku pelanggan tersebut meminta maaf padanya melalui pesan WhatsApp, Rabu, 24 November 2021.

Ia mengatakan, pelanggan tersebut mengaku mengunggah bon di media sosial, tapi tidak bermaksud mempermasalahkan harga cumi. Pasalnya, ia mengaku mengetahui harga makanan tersebut.

Bahkan, ia mengklaim tindakan pelanggan mengunggah struk tersebut menyebabkan salah paham. Disebut juga bahwa ada foto editan yang beredar, memperlihatkan harga makanan yang terlalu mahal.

Namun, pihaknya masih memantau apakah tindakan itu memberi reputasi buruk pada warung makan mereka. Sejauh ini, mereka belum berencana mengajukan laporan pada pihak kepolisian terkait masalah tersebut.

3 dari 4 halaman

Nasi Kandar yang Populer

Nasi kandar merupakan kuliner populer di Malaysia yang nasinya dimasak bersama campuran rempah asal India. Itu disajikan bersama berbagai macam lauk, seperti kari cumi, ayam goreng madu, dan kari kepiting. Bisa juga ditambah sayuran sesuai selera, sedikit kuah berbagai macam kari, serta sambal merah dan hijau.

Cita rasanya yang khas membuat nasi kandar jadi favorit banyak orang. Salah satunya bahkan sempat menghebohkan beberapa bulan lalu karena menjemput 36 bungkus nasi kandar menggunakan helikopter, Malaysiakini melaporkan.

Rekaman helikopter yang menerima pesanan pun beredar di media sosial, Juli lalu. Sebelumnya, pemilik restoran, Mohamed Nihmathullah Syed Mustafa, "tertawa sangat keras" ketika pertama kali menerima pesan yang menyatakan itu akan dijemput dengan helikopter.

Ia pikir itu penipuan semata, menurut Free Malaysia Today. Tapi, Mustafa "terkejut" ketika menerima telepon yang memintanya untuk mengirim 36 paket nasi kandar ke Padang Ipoh, dan sebuah helikopter merah sudah menunggu.

Pelanggan yang memesan nasi kandar yang diterbangkan itu diduga adalah Dato' Mohamed Raffe Chekku di Kuala Lumpur. Pihak berwenang sempat memulai penyelidikan apakah misi pengiriman itu melanggar undang-undang. Pasalnya, helikopter itu seharusnya memiliki izin untuk mendarat di bandara, tapi tidak di lapangan.

Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) menyelidiki masalah tersebut, dan telah menghubungi pemilik helikopter untuk penyelidikan lebih lanjut. Karena saat itu Malaysia masih lockdown, polisi Perak, lokasi warung nasi kandar tersebut, juga menyelidiki apakah penerbangan itu melanggar larangan perjalanan antar negara bagian, seperti dikutip dari Malay Mail. 

4 dari 4 halaman

Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.