Sukses

Kisah Pencuri Sepatu Bekas Perempuan yang 2 Kali Ditahan Selama 7 Tahun

Si pencuri sepatu bekas perempuan itu mengaku ketagihan baunya.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pencurian bisa terjadi di mana pun, seperti di Jepang. Kali ini dilakukan seorang laki-laki berusia 47 tahun. Uniknya, barang yang dicuri pun di luar kebiasaan, sepatu perempuan bekas dan sebelumnya pun pernah ditangkap.

Tsunehito Isobe ditangkap atas dugaan pencurian dan pelanggaran pada 19 Mei 2021, dan dia diadili sembilan hari kemudian. Dengan semua bukti yang ada di hadapannya, Isobe tidak punya pilihan selain mengakui kejahatannya, dilansir dari laman Oddity Central, Senin, 5 Juli 2021.

"Saya sudah tertarik dengan sepatu yang dikenakan oleh wanita sejak saya masih kecil," katanya kepada polisi. "Saya telah mencuri selama beberapa tahun. Saya melakukannya untuk memuaskan hasrat seksual saya, baunya adalah poin penting."

Terdakwa mengatakan kepada polisi bahwa hanya sekitar setengah dari 139 pasangan yang benar-benar dicuri dari berbagai wanita, dengan sisanya dibeli secara online atau dari toko barang bekas.

"Saya pikir saya melakukan ini lagi karena saya tidak bisa melupakan kegembiraan yang sudah biasa saya alami sebelumnya," katanya. "Tersangka dalam kasus seperti itu tidak menyadari bahwa korban menderita. Jadi saya perlu memahami perasaan para korban."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

200 Pasang

Sebelumnya, tujuh tahun lalu lelaki Jepang itu pernah ditangkap karena kasus pencurian yang serupa. Saat itu ia mencuri lebih dari 200 pasang sepatu perempuan. Sebanyak 139 pasang sepatu usang, sepatu hak tinggi, dan sandal disusun rapi di atas terpal biru besar.

Pada 2014, pria yang sama pertama kali ditangkap dan ditemukan memiliki kotak kardus berisi sekitar 244 pasang alas kaki, termasuk 200 sepatu perawat dan 44 sepatu hak tinggi. Setidaknya setengahnya telah dicuri dari panti jompo, klinik gigi, dan fasilitas perawatan kesehatan.

Menurut polisi, pelaku dalam kasus semacam itu tak menyadari bahwa korban menderita. Jadi, ia perlu memahami perasaan korban. Sejauh ini, baru 13 pasang sepatu yang telah diklaim oleh pemiliknya setelah mereka melihatnya dipajang oleh polisi.

3 dari 4 halaman

Fetish

Lelaki asal Jepang tersebut ternyata mengalami gangguan kesehatan seksual yang disebut fetisisme. Melansir dari laman merdeka.com, istilah "fetisisme" berasal dari kata Portugis feitico , yang berarti "daya tarik obsesif."  Sebagian besar orang tentu mempunyai ketertarikan tersendiri dengan bagian tubuh non genital, atau organ tubuh selain bagian intim.

Pada tingkat tertentu fetish merupakan fenomena normal yang hampir dimiliki oleh setiap manusia. Namun pada gairah fetish yang mengganggu fungsi seksual dan kehidupan sosial seseorang, dikategorikan sebagai gangguan seksual.

Fetish adalah gangguan ketertarikan seksual yang intens pada benda mati atau bagian tubuh yang secara umum tidak dipandang sebagai bagian dari organ seksual. Sebenarnya, pada beberapa tingkat fetish masih termasuk ciri normal pada seksualitas manusia. Namun jika gairah fetish mulai mengganggu fungsi seksual atau kehidupan sosial seseorang maka dapat dikategorikan sebagai gangguan.

4 dari 4 halaman

Infografis Eksistensi Sepatu Lokal di Tanah Air

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.