Sukses

Uniknya Kemasan Granola Berbahan Bibit yang Bisa Langsung Ditanam

Terobosan menarik ini diterapkan oleh seorang desainer di Filipina.

Liputan6.com, Jakarta - Inovasi yang berfokus pada produk ramah lingkungan kian banyak tercipta. Salah satunya adalah kemasan granola yang berbahan bibit tanaman dan bisa langsung ditanam setelah digunakan.

Berdasarkan keterangan di akun Instagram Waste-Ed, produk pecan crunch granola bar tersebut bernama Sprout. Kemasannya terbuat dari kertas bibit. Adapun kertas kemasan terbuat dari daun nanas yang dihancurkan.

"Kertas itu sendiri terbuat dari daun nanas yang dihancurkan dan terurai ke lingkungan, tidak ada yang tersakiti!" bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.

Bibit sendiri telah tertanam di dalam material kemasan. Menariknya, bungkus untuk granola sendiri bisa dimakan dan tulisan di kemasan itu adalah tinta dari kedelai organik.

"Setiap kotak dilengkapi dengan petunjuk penanaman dan hanya berisi bibit non-invasif, tergantung di mana produk tersebut dijual," lanjut keterangan itu.

Terobosan dan konsep menarik ini dikembangkan oleh seorang desainer dari Filipina, Pat Mangulabnan. Melalui akun Instagram pribadinya, ia menjelaskan ini adalah salah satu proyek favorit dan paling membanggakan untuknya.

"Karena fitur yang dapat ditanam, kemasan tidak mengakhiri masa pakainya setelah dikonsumsi; tujuannya terus berubah sebelum, selama, dan setelah digunakan," tulisnya.

"Hal ini dimungkinkan dengan meneliti dan memilih bibit (non-invasif) secara cermat, dan menanamkannya dalam bahan Pinyapel, kertas khusus yang terbuat dari daun nanas yang dibuang (hasil inisiatif yang dipimpin oleh Design Center of the Philippines)," lanjutnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kurangi Limbah

Ia melanjutkan, hal itu membantu mengatasi masalah limbah pertanian yang menumpuk di negara tersebut, terutama karena Filipina adalah salah satu penghasil buah nanas terbesar di dunia.

"Tidak hanya membantu menghilangkan limbah yang tidak perlu, tetapi juga mendorong pengguna untuk secara aktif berkontribusi pada pelestarian flora Filipina yang berbeda," ungkapnya.

"Untuk memastikan pengomposan dan penanaman yang tepat, kemasan menggunakan tinta kedelai organik untuk pencetakan, serta zat tepung yang dapat dimakan atau pembungkus nasi untuk lebih melindungi bahan makanan di dalam kemasan," jelas sang desainer.

 
3 dari 3 halaman

Diplomasi Lewat Jalur Kuliner

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.