Sukses

Kisah Mantan Biksu yang Banting Setir Jadi Instruktur Pilates

Sam Yo menjalani hidup sebagai biksu selama 10 tahun sebelum akhirnya meninggalkan kuil dan banting setir jadi instruktur.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang tentu mengalami perubahan besar dalam perjalanan hidupnya. Salah satunya terjadi pada Sam Yo, mantan biksu yang kini membuka kelas pilates lewat Peloton, aplikasi platforn kebugaran.

Sam Yo menceritakan tentang masa kecilnya bersama keluarganya di London di mana dia melihat biksu adalah tempat untuk menimba pengetahuan budaya. Selain bercerita tentang masa kecil mereka di Thailand, orangtua Yo membawanya ke pelajaran bahasa Thailand di Wimbledon, London, di mana dia diajar oleh para biksu, melansir dari laman People, Kamis, 17 Desember 2020.

Pada usia 23 tahun, dia memutuskan bahwa cara terbaik untuk berhubungan dengan leluhurnya adalah menjadi seorang biksu. Yo, yang tadinya berprofesi sebagai aktor, meninggalkan perannya dalam produksi teater West End. Ia mengaku rekan-rekannya sempat bingung dengan keputusannya saat itu.

"Sebagai seorang pemain, Anda mengambil setiap pekerjaan yang Anda dapatkan, karena Anda tidak tahu di mana pekerjaan berikutnya," kenangnya. Tapi, dia tahu kepindahan ke Thailand adalah yang tepat. "Dalam seminggu, saya menjadi biksu berjubah oranye," kata Yo. "Itu merupakan perubahan besar."

Sejak itu, jadwal harian Yo semakin padat dan teratur. Bangun dengan suara gong pada jam empat pagi, pergi ke kuil untuk berdoa dan bermeditasi, dan pergi ke desa untuk memberikan persembahan, pahala, dan berkah kepada orang-orang di komunitas.

"Saya terpesona oleh bagaimana orang bangun pada pukul empat atau lima pagi untuk memasak makanan untuk Anda, supaya mereka bisa menawarkannya kepada Anda sebelum mereka pergi bekerja, supaya Anda bisa memberkati mereka," kata Yo.

Kemudian, Yo kembali ke biara untuk pelajaran kitab suci, dilanjutkan dengan pekerjaan rumah atau berpartisipasi dalam pelayanan masyarakat. Awalnya, dia berencana untuk tinggal di biara selama satu atau dua bulan, tetapi akhirnya tinggal selama 10 tahun. "Saya tahu itu terdengar sangat klise, tapi itu sangat damai."

Merindukan keluarganya dan merasa puas dengan pengalaman itu, Yo pindah kembali ke London dengan pandangan baru. Mendambakan gaya hidup rutin dari biara, dia beralih ke olahraga, yang membawanya mengejar karier sebagai instruktur kebugaran

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kelas Pilates

Setelah delapan tahun mengajar kelas spin, dia mendapat pesan dari Peloton. Dia mengajar kelas pertamanya pada November 2019.

Mulai 16 Desember, pengguna Peloton dapat menemukan Yo di dalam dan di luar sepeda saat ia mulai mengajar Pilates sebagai bagian dari ekspansi perusahaan ke dalam jenis kebugaran lainnya. Kristin McGee, Emma Lovewell, Aditi Shah, dan Hannah Corbin juga akan mengajar sesi dalam 20 kelas koleksi.

Kelas berkisar dari 10 hingga 45 menit, tidak memerlukan peralatan dan cocok untuk semua orang dari pemula hingga atlet tingkat lanjut. "Ini adalah modalitas non-aerobik berdampak rendah, yang dapat dilakukan semua orang," kata Yo tentang latihan matras Pilates, yang akan berfokus pada penguatan dan pemanjangan otot serta memperbaiki postur, kesejajaran, dan fleksibilitas.

Yo secara khusus mendorong pecinta spin untuk menambahkan format baru ke dalam jadwal latihan mereka untuk meningkatkan hasil mereka di sepeda. "Saat kami bersepeda, jika Anda kurang stabilitas di sadel dan Anda terus-menerus bergerak selama 30 menit, Anda kehilangan semua tenaga ini," katanya.

Mengenai hari-harinya di biara, Yo tidak berpikir bahwa semuanya sudah berlalu. Ketika ditanya apakah dia berpikir untuk kembali, dia tersenyum. Ketika dia "jauh lebih tua", dan keluarganya berada di "tempat yang bagus", lonceng gong pukul empat pagi mungkin sekali lagi memanggil nama Yo.

3 dari 3 halaman

5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.