Sukses

Aturan Cuci Tangan Saat Memakai dan Melepas Masker

Kesadaran memakai masker lebih tinggi dibandingkan disiplin mencuci tangan.

Liputan6.com, Jakarta - Protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 meluas terdiri dari tiga hal, yakni memakai masker yang tepat, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak aman. Sayang, dari tiga hal, kesadaran untuk mencuci tangan maupun menjaga jarak masih rendah.

"Menurut riset BNPB, sekitar 90 persen orang sudah patuh menggunakan masker, tapi kesadaran menjaga jarak dan cuci tangan masih kurang, baru sekitar 75 persen. Belum ada kesinambungan," kata dr Alfi Auliya Rachman dalam jumpa pers virtual peluncuran AIRism, Rabu, 21 Oktober 2020. 

Alfi mengatakan, kepatuhan orang dalam melaksanakan seluruh protokol kesehatan akan menentukan efektif tidaknya upaya mengurangi kasus COVID-19 di Indonesia. Maka, penting bagi seseorang disiplin melaksanakannya, termasuk membiasakan diri mencuci tangan saat memakai dan melepas masker.

"Pastikan tangan bersih saat memakai masker, bisa cuci tangan pakai sabun atau memakai hand sanitizer," kata dia.

Aturan yang sama juga berlaku setelah masker terpakai. Dengan begitu, kuman tak berpindah ke tempat lain. "Setelah (masker) dipakai, cuci tangan lagi atau pakai hand sanitizer. Tapi, ini yang sering orang lupa," kata dia.

Alfi juga mengingatkan saat memasang dan melepas masker, pastikan tangan hanya menyentuh talinya, tidak menyentuh bagian depan maupun belakang masker. Maksimal pemakaian masker adalah empat jam, setelah itu wajib diganti dengan yang baru. Maka, penting untuk selalu membawa dua tempat yang berfungsi untuk menyimpan masker baru dan masker yang sudah dipakai agar tidak tercampur. 

Alfi juga mengingatkan untuk selalu membawa masker cadangan, sekitar 6--8 masker. Kalau pun tidak terpakai semua, masker bisa digunakan keesokan hari asal tidak disimpan di tempat steril, tidak tercampur dengan barang-barang lain.

Masker juga wajib dipakai saat berada di luar rumah atau bertemu dengan kerabat atau keluarga yang jarang berinteraksi di rumah. "Kita enggak bisa jamin orang serumah kita tidak ke mana-mana," kata dia. 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wajib 3 Lapis

Alfi menyebut, setiap masker kain yang idealnya dipakai terdiri dari tiga lapis. Lapisan tersebut juga mampu memfiltrasi bakteri partikel minimal 60 persen untuk mencegah penularan kepada diri sendiri maupun orang lain.

Uniqlo merespons kebutuhan perlindungan itu dengan meluncurkan masker AIRism yang terdiri dari tiga lapis. Meski belum mendapat SNI, masker tersebut disebut mampu menyaring 99 persen bakteri dan partikel berdasarkan hasil pengujian di Laboratorium Kaken Test Center General Incorporated Foundation, Jepang.

"Kalau sudah penggemar AIRism pasti tahu betapa breathable-nya, makanya lapisan pertama dan ketiga adalah lapisan AIRism. Kalau biasanya memakai masker merasa pengap, merasa panas, jerawatan, itu karena sirkulasi udaranya tidak lancar. AIRism untuk memaksimalkan proteksi dan mengoptimalkan sirkulasi udara," kata Evy Christina, Marketing Manager UNIQLO Indonesia.

Masker kain tersebut bisa dipakai ulang setelah dicuci. Cara pencuciannya bisa dengan dikucek tangan atau memakai mesin cuci tetapi dimasukkan ke dalam jaring terlebih dulu.

"Setelah itu, dikeringkan dengan diangin-anginkan saja," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.