Sukses

Budi Daya Ikan di Selokan Sekolah, Menghasilkan dan Merawat Lingkungan

Kegiatan budi daya ikan di selokan sekolah ini terinspirasi dari gaya hidup orang Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Memelihara ikan di selokan depan rumah sudah sangat umum dijumpai di banyak wilayah di Jepang. Fenomena inilah, sebagaimana dilansir dari Says, Selasa, 8Oktober 2019, yang menginspirasi sebuah sekolah di Ipoh, Malaysia, melakukan hal serupa.

Sesuai konteksnya, adaptasi ini tak dilakukan di rumah masing-masing, melainkan langsung di sekolah. Bermodalkan hanya 100 ringgit Malaysia atau setara Rp338 ribu, Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Pinji telah memulai proyek ini dengan membeli empat ekor ikan tilapia yang kini berkembang biak hingga 100 ekor.

"Pembersihan dasar selokan adalah langkah awal membuat saluran sepanjang 25 meter ini jadi rumah bagi para ikan. Jadi, pakai air pompa maupun hujan tetap aman," tutur pihak sekolah yang sekaligus kepala proyek ini, Norehan Salbidi.

Proyek ini dinilainya sebagai bentuk terapi, terutama bagi para siswa, bahan pembelajaran secara ilmiah, dan membantu sedikit perekonomian sekolah.

"Kita telah menjual 30 ekor ikan pada warga sekolah dengan harga 1--5 ringgit Malaysia (Rp3,4 ribu--Rp17 ribu) per ekor dan hasil jualan kita gunakan untuk membeli makanan ikan," tuturnya. Tapi, penjualan secara komersial belum berencana dilakukan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana Perawatannya?

Ikan yang diperlihara di selokan sekolah ini dijaga sepenuhnya oleh tukang kebun sekolah, mulai dari diberi makan, sampai menguras selokan setiap tiga bulan.

Norehan berkata, pihaknya berencana membudidayakan lebih banyak jenis ikan dan sedang dalam perancangan membeli ikan koi.

"Sekarang ini, kami dalam proses meng-upgrade cara penternakan, seperti menggunakan tangki untuk menampung air ketika hanya ingin menggunakan air hujan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.