Sukses

Kelezatan Sate Djono Yogya yang Melegenda, Bikin Ketagihan

Bumbu rahasia menjadi kunci untuk membuat pelanggan Sate Djono Yogya tetap setia.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang bilang Sate Djono Yogya memiliki cita rasa yang sangat enak. Tak heran, restoran yang berada di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat itu tak pernah sepi dari pelanggan. 

Usaha restoran satai itu dimulai dengan membuka warung kecil yang berada persis di depan bangunan restoran sekarang. Sang pemilik, Hardjono, mulai merintis usaha satai itu pada 1973 bermodalkan resep warisan dari ibunda.

Sang ibu, Asriah dulunya adalah penjual satai keliling di Yogyakarta. Keahliannya mengolah daging kambing menjadi satai selalu diajarkannya kepada anak-anaknya, termasuk Hardjono. Pria yang akrab disapa Djono itu lalu melihat peluang untuk menjualnya di Jakarta karena saat itu belum ada yang menjual satai Yogya.

"Dulunya ya jualannya di Yogyakarta aja. Setelah itu, anaknya pada merantau jadi kepikiran buka sate Jogya di Jakarta," tutur Endah, manajer Sate Djono Yogya, beberapa waktu lalu.

Namun, usaha pertamanya tidak berjalan mulus. Warung satai miliknya tergusur hingga ia gulung tikar. Kesempatan kembali datang untuk Hardjono. Tapi, ia pindah tempat hingga menempati restoran yang sekarang.

Sampai saat ini, usaha satainya sudah dikelola oleh generasi kedua, yaitu Widodo. Walaupun berbeda pengelola, hal tersebut tidak mengurangi kelezatan citra rasa satai Djono. Bahkan, rasanya semakin lezat dan nikmat dengan beberapa inovasi baru.

Kunci kelezatan itu adala pada resep rempah rahasia. "Ada resep rahasianya yang membedakan dengan sate lainnya, bahkan ini hanya dimiliki di Sate Djono, rempah yang digunakan bermacam-macam menjadikan satenya kaya akan rasa," tutur Endah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Daging Kambing

Daging yang digunakan adalah pilihan dari daging kambing super. Endah mengatakan bahwa usia dan berat badannya pun juga ditentukan. Kemudian, daging tersebut dicelupkan ke bumbu yang sudah disiapkan.

"Jadi setelah dicelupkan ke bumbu yang kaya rempah, nanti dibakar trus dicelupin lagi," ujar Endah.

Walaupun disajikan tanpa menggunakan kecap atau sambal kacang, rasa satai ini tetap nikmat dan lezat. Ditambah lagi dengan paduan daging yang dibakar dengan kematangan sempurna, akan semakin menggoyang lidah penikmatnya.

Menu favorit dari restoran tersebut adalah satai kambing. Meski begitu, masih banyak menu yang bisa dipilih, seperti iga daging, gulai, tongseng, satai ayam, dan satai goreng, yaitu sate yang dibakar kemudian ditumis kembali.

Sup iga adalah menu andalan lain selain satai kambing. Kuah santan bening dengan rempah-rempah yang kuat menambah kenikmatan sup iga.

Harga yang ditawarkan bervariasi. "Karena memang pada dasarnya sasaran untuk kelas menengah, jadi harga satu porsi sate kambing ada yang 70 ribu. Pelanggannya pun biasanya usia di atas 30 tahun, biasanya yang beli itu pegawai kantoran yang ada di sekitar Pejompongan," jelas Endah.

Restoran ini masih menggunakan desain tempat yang sederhana. Didesain senyaman mungkin restoran ini mampu membuat pelanggan untuk datang kembali ke Sate Djono Yogya.

"Ada yang emang mereka nikmat makan di sini karena nuansanya nikmat, ada asap-asapnya jadi sensasinya kerasa," ucap Endah. (Adinda Kurnia Islami)

Saksikan video pilihan di bawah:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.