Sukses

Banyuwangi Siap Gaet 15.000 Delegasi Pertemuan IMF-World Bank di Bali

Bandara Banyuwangi akan menjadi penunjang penting dalam beragam paket wisata ke Banyuwangi yang telah disiapkan Kementerian Pariwisata.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata Arief Yahya melihat langsung progres pengembangan Bandara Banyuwangi, Minggu (10/6/2018). Bandara ini akan menjadi penunjang penting dalam beragam paket wisata ke Banyuwangi yang telah disiapkan Kementerian Pariwisata untuk peserta pertemuan IMF-World Bank yang bakal digelar di Bali, dan dihadiri lebih dari 15.000 delegasi dari seluruh dunia.

Langkah utama dalam penyiapan paket wisata ini adalah dengan mendorong penerbangan rute baru Banyuwangi-Bali. Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri telah meminta Kementerian Perhubungan untuk menyediakan slot penerbangan langsung dari Banyuwangi ke Bali. Sejauh ini, maskapai yang serius membuka rute baru ini adalah Nam Air.

“Bandara Banyuwangi punya banyak slot, sedangkan di Bandara Ngurah Rai yang perlu diupayakan. Saya sudah bertemu Nam Air. Dan ini rencana akan kita dorong secepatnya ada penerbangan ini,” ungkap Arief Yahya, menurut informasi resmi yang diterima Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Target Realisasi

Arief Yahya sendiri menargetkan penerbangan rute Banyuwangi-Bali akan terealisasi pada Juli 2018, sehingga sudah berjalan efektif pada saat pelaksanaan pertemuan IMF-World Bank.

Rencana penerbangan NAM Air rute Banyuwangi-Bali ini masih terkendala slot time yang ada di Bali. Pihak NAM Air akan mengambil jadwal penerbangan Bali ke Banyuwangi pukul 18.00 WIB dan kembali ke Bali di keesokan paginya agar peserta pertemuan IMD-World Bank dapat mengambil paket wisata one day tour ke Puncak Ijen sebagai destinasi utama Banyuwangi.

"Memang saat ini kita terkendala slot time yang ada di Bali. Untuk planning jamnya itu dari Denpasar sore hari atau malam hari”, kata Manajer NAM Air Banyuwangi, I Gde Chrisna yang optimis okupansi penumpang akan sampai di angka 90 persen.

 

3 dari 3 halaman

The Sunrise of Java

Banyuwangi yang berjuluk The Sunrise of Java telah memiliki tiga kriteria sebagai prasyarat menjadi destinasi wisata utama, yaitu atraksi wisata mendunia, amenitas pendukung yang lengkap, dan aksebilitas yang semakin mudah.

Pada 2016 wisatawan domestik ke Banyuwangi sebanyak 497.000 wisatawan pada 2010 melonjak menjadi 4,01 juta orang. Adapun wisatawan mancanegara (wisman) naik dari 5.205 (2010) menjadi 91.000 wisman (2017) dengan pendapatan devisa Rp 546 miliar.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.