Sukses

McDonald dan Skandal Daging Kadaluarsa di Shanghai

McDonald kini sedang menghadapi isu keamanan makanan di Shanghai, Tiongkok. Penyuplai dagingnya menggunakan daging kadaluarsa.

Liputan6.com, Shanghai McDonalds, salah satu anak perusahaan Yum Brands Inc, kini tengah menghadapi isu keamanan makanan di Tiongkok. Seperti dilansir dari Reuters, Rabu (23/7/2014), Yum meminta maaf pada konsumen, Senin (21/7/2014), setelah otoritas resmi yang mengurus makanan dan obat-obatan di Tiongkok menutup penyuplai daging lokal.

 

Penutupan tersebut dilakukan karena adanya pemberitaan Dragon TV yang menunjukkan pekerjanya menggunakan daging yang dipungut dari lantai pabrik dan mencampur daging kadaluarsa dengan daging segar.

 

Yum mengatakan bahwa segera setelah hal ini diketahui, pihaknya memutuskan kerja sama dengan penyuplai daging tersebut, yakni Shanghai Husi Food Co Ltd yang merupakan unit dari OSI Group. Penyuplai tersebut menyediakan daging sapi, ayam, dan selada untuk outlet-outlet McDonald di wilayah Shanghai.

 

“Saya tak akan makan di McDonald sampai semua hal ini mereda,” ucap Xu Xinyu, seorang pekerja yang sedang menikmati semangkuk mi di dekat outlet McDonald, Shanghai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini