Sukses

Makan Bergizi Bantu Menekan Angka Kurang Gizi

Badan Gizi Nasional (BGN) akan menggandeng petani, peternak, dan nelayan setempat dalam memasok bahan baku makanan untuk dapur sehat

Diperbarui 28 Apr 2025, 12:59 WIB Diterbitkan 28 Apr 2025, 12:55 WIB

Liputan6.com, Bandung Anggota Komisi IX DPR RI Asep Romy Romaya menyebutkan program makan bergizi gratis menjadi salah satu upaya menjawab tantangan kasus kekurangan gizi di Kabupaten Bandung. 

Asep Romy menyampaikan pentingnya program MBG sebagai tujuan untuk mengatasi berbagai macam permasalahan gizi dengan asupan gizi yang tercukupi.

“Program ini akan membantu mengurangi angka gizi buruk, mencukupi gizi anak-anak, mencukupi gizi ibu hamil, dan membantu menanggulangi stunting,” ucap Asep Romy, saat sosialisasi program MBG di Soreang Kabupaten Bandung, Sabtu (26/4/2025).

Selain itu, Program MBG juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Asep mengatakan, Badan Gizi Nasional (BGN) akan menggandeng petani, peternak, dan nelayan setempat dalam memasok bahan baku makanan untuk dapur sehat atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

“Dapur MBG membeli bahan masakan dari pengusaha lokal atau dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), selain itu terbukanya lapangan kerja baru karena dapur untuk MBG membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit,” jelas Asep Romy.

Sementara itu, Staff Ahli Sesdeputi Bidang Prokerma BGN Kolonel Cba R. Wira Manggala mengatakan untuk mencapai Indonesia Emas 2045 program MBG ini manjadi langkah untuk mengembangkan individu yang berkualitas. 

“Individu-individu dengan gizi yang terpenuhi akan memberikan kesehatan dan memicu potensi individu untuk lebih berkembang. Dengan individu yang berkembang ini tentu akan membantu Indonesia untuk lebih bersaing di kancah global di masa mendatang,” imbuh Asep Romy.

2 dari 2 halaman

Ahli Gizi

Ia mengklaim, pemerintah daerah berkomitmen mendukung Program MBG, antara lain melalui penyediaan lahan serta mendorong partisipasi masyarakat yang memiliki modal untuk membangun Dapur (SPPG). 

Keberadaan Dapur (SPPG), khususnya di Kabupaten Bandung, diyakini akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, antara lain melalui peningkatan perekonomian lokal dan penyerapan tenaga kerja.

Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional. 

Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Termasuk 45 - 46 petugas memasak makanan.

Produksi Liputan6.com