Sukses

Menguliti Sapi Limosin, Sapi “Pejabat” yang Jadi Primadona Hewan Kurban

Sapi limosin ini pertama kali dikembangan di Prancis, tepatnya dari daerah Limousin dan Marche.

Liputan6.com, Solo - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan dua sapi untuk dikurbankan di Kota Solo, Jawa tengah. Dua sapi yang dikurbankan Presiden Jokowi berbobot fantastis.

Bahkan diketahui salah satu sapi berjenis limosin miliki Presiden Jokowi seberat 1,01 ton. Selain Presiden Jokowi, banyak juga pejabat negara bahkan crazy rich yang memberikan bantuan hewan kurban ke berbagai daerah berupa jenis sapi limosin ini.

Hingga tidak mengherankan kalau sapi ini sering disebut sapi “pejabat”. Dikutip dari berbagai sumber, sapi limosin termasuk ke dalam tipe sapi potong yang memiliki perototan lebih baik dibandingkan sapi jenis lainnya.

Sapi limosin ini pertama kali dikembangkan di Prancis, tepatnya dari daerah Limousin dan Marche. Pada awalnya, masyarakat menggunakan sapi ini untuk membantu aktivitas pertanian.

Namun, lama kelamaan, sapi jenis limosin ini dijadikan konsumsi oleh banyak masyarakat. Sapi limosin terkenal sapi yang besar dan berotot.

Sapi limosin betina dewasa dapat mencapai  berat rata-rata 650 kilogram, sedangkan sapi limosin jantan dewasa dapat mencapai bobot 1 ton. Dilihat secara fisik, sapi ini memiliki tubuh yang memanjang dengan kontur pinggul yang berotot.

Sapi ini memiliki bulu berwarna emas merah yang tersebar di sebujur bagian perut bawah, paha dalam, sekitar mata, moncong, anus, hingga ujung ekor. Secara alami, hewan kurban ini memiliki tanduk dan memiliki warna lebih terang.

Namun, melalui usaha inseminasi buatan, sapi limosin tidak lagi memiliki tanduk. Selain itu, sapi limosin memiliki keunggulan dari tingkat fertilasi yang tinggi.

Sapi limosin juga memiliki tekstur daging yang berbeda, yakni lebih empuk dan lezat daripada tekstur daging sapi jenis lain. Selain lezat, daging sapi limosin juga rendah lemak.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.