Sukses

Mencari Lailatul Qadar Melalui Petunjuk Rasulullah SAW, Kapan Waktunya?

Lailatul qadar merupakan malam yang begitu istimewa dan mulia. Namun hanya Allah yang mengetahui dengan pasti kapan datangnya Lailatul Qadar secara jelas.

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan malam Lailatul Qadar begitu dinantikan oleh umat muslim, sebab Lailatul Qadar disebut juga sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

Sebagaimana pesan Rasulullah SAW agar umatnya dapat mencari malam Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir atau tujuh malam terakhir Ramadhan.

Menyambut malam Lailatul Qadar dapat diraih dengan berbagai amalan yang dianjurkan. Misalnya dengan menjalankan sholat sunnah Lailatul Qadar hingga melakukan i'tikaf di masjid.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاوِرُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ وَيَقُولُ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Dari 'Aisyah, ia berkata, "Rasulullah SAW senantiasa beriktikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadan dan beliau bersabda, 'Raihlah malam Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir.'"

Untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, Rasulullah SAW telah memberikan petunjuknya. Berikut petunjuk beliau sebagaimana dirangkum dari laman dream.co.id

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa yang Dimaksud dengan Tujuh Malam Terakhir?

Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya seorang laki-laki dari sahabat Nabi saw melihat Lailatul Qadar pada mimpinya di tujuh hari terakhir. Maka Rasulullah bersabda: 'Saya melihat mimpi kalian telah bertepatan pada tujuh malam terakhir, maka barangsiapa yang ingin mendapatkan Lailatul Qadar, maka carilah pada tujuh malam terakhir'." (HR. Bukhari No. 1911, 6590, Muslim No.1165 Ibnu Hibban No. 3675, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 8327, Ibnu Khuzaimah No. 2182, Malik dalam Al Muwaththa’ No. 697)

Melalui hadis di atas, Rasulullah saw memberikan petunjuk untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, maka carilah pada tujuh malam terakhir. Apa maksudnya? Dalam hal ini terdapat dua makna sebagaimana dijelaskan oleh sahih Ibnu Khuzaimah.

Pertama, pada malam ke tujuh terakhir karena Nabi ketika mengetahui ada kesesuaian dengan mimpi sahabat bahwa Lailatul Qadar terjadi pada tujuh malam terakhir pada tahun itu, maka beliau memerintahkan mereka pada tahun itu untuk mencarinya pada tujuh malam terakhir.

Kedua, perintah Nabi kepada para sahabat untuk mencari pada tujuh malam terakhir dikaitkan jika mereka lemah dan tidak kuat mencarinya pada sepuluh hari semuanya.

Makna tersebut didukung dengan hadis yang menunjukkan alasan Rasulullah saw memerintahkan untuk mengincar tujuh hari terakhir. Nabi saw bersabda:

"Carilah dia pada sepuluh malam terakhir (maksudnya Lailatul Qadar) jika kalian merasa lemah atau tidak mampu, maka jangan sampai dikalahkan oleh tujuh hari sisanya." (HR. Muslim No. 1165, 209)

 

3 dari 4 halaman

Malam Ganjil Lailatul Qadar

Ada juga yang mengatakan bahwa Lailatul Qadar datang di malam ganjil sebagaimana sabda beliau saw:

"Sesungguhnya Aku diperlihatkan Lailatul Qadar, dan aku telah dilupakannya, dan saat itu pada sepuluh malam terakhir, pada malam ganjil." (HR. Bukhari No. 638, 1912, 1923)

Lalu, dalam riwayat lainnya juga dijelaskan:

"Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, bahwa Rasulullah bersabda: "Carilah oleh kalian Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadan." (HR. Bukhari No. 1913)

Melalui hadis-hadis di atas, ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik. Pertama, Rasulullah saw tidak mengetahui dengan pasti tentang kapan datangnya Lailatul Qadar secara jelas. Kedua, datangnya Lailatul Qadar adalah di malam ganjil pada sepuluh malam terakhir.

4 dari 4 halaman

Malam 24, 25, 27, dan 29

Terkait dengan malam ke-24, 25, 27, dan 29 hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis. Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra berkata:

"Carilah pada malam ke 24." (Atsar sahabat dalam Shahih Bukhari No. 1918)

Lalu, Imam Bukhari meriwayatkan dari 'Ubadah bin Ash Shamit ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Maka carilah Lailatul Qadar pada malam ke sembilan, tujuh, dan lima (pada sepuluh malam terakhir)." (HR. Bukhari No. 49, 1919)

Ubay bin Ka'ab ra berkata:

"Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar mengetahui malam yang manakah itu. Itu adalah malam yang pada saat itu Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk salat malam, yaitu malam yang sangat cerah pada malam ke 27, saat itu tanda-tandanya hingga terbitnya matahari, pada pagi harinya putih terang benderang, tidak ada panas." (HR. Muslim No. 762)

Selain itu, dari sahabat lainnya. Salim meriwayatkan dari ayahnya dan berkata:

"Seorang laki-laki melihat Lailatul Qadr pada malam ke 27. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Aku melihat mimpi kalian pada sepuluh malam terakhir, maka carilah pada malam ganjilnya." (HR. Muslim No. 1165)

Melalui beberapa hadis tersebut, kesemuanya dijadikan sebagai landasan para ulama yang memutuskan bahwa kemungkinan besar Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-27.

Meski begitu, masih terdapat perbedaan pendapat di antara mereka. Sehingga, dalam hal ini tetap Allah SWT sajalah yang tahu tentang datangnya secara jelas Lailatul Qadar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.