Sukses

Momen Ramadan 2024, Industri Pengharum Kendaraan Incar Pasar Indonesia

Dengan jumlah penganut agama Islam di Indonesia sebesar 87%, peluncuran Seri Premium OUD Airpro selama bulan suci Ramadan dan Idulfitri menargetkan kebutuhan khusus pasar ini dan potensi pertumbuhan yang signifikan.

Liputan6.com, Jakarta Airpro, resmi hadir di Indonesia bertepatan dengan masuknya bulan Ramadan 2024 dan jelang Lebaran Idul Fitri. Bersamaan dengan debutnya di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, Airpro memamerkan seri pengharum mobil terbarunya yang inovatif dan berhasil menarik perhatian pengunjung.

Debut sukses Airpro di IIMS 2024 menandai awal perjalanan yang menarik saat Airpro berupaya merevolusi industri pengharum udara di Indonesia. Memanfaatkan sambutan positif di acara tersebut, Airpro memperkenalkan seri Premium OUD dari Airpro. Seri sub-brand Airpro ini mewakili pendekatan yang unik dalam pengharum mobil, serta memperlihatkan komitmen Airpro terhadap inovasi dan kreativitas.

"Kehadiran kami di IIMS 2024 telah membuka peluang untuk lebih dekat dengan konsumen dan menerima masukan positif yang berharga. Tentunya hal tersebut memperkuat fokus Airpro untuk menyediakan solusi pengharum mobil berkualitas tinggi," kata Managing Director Airpro Indonesia Harris J. dikutip Rabu (26/3/2024).

Dengan beragam produk termasuk Funky Hanging Papers, Wooden Hanging Bottles, Organic Cans, Essentials, dan favorit pengunjung di IIMS, MicMan, setiap kategori menawarkan profil aroma dan presentasi yang berbeda. Nikmati aroma mewah dari kayu oud, yang dibuat dengan telaten, dan tingkatkan pengalaman berkendara Anda dengan Seri Premium OUD Airpro, lambang kemewahan saat berkendara.

Dengan jumlah penganut agama Islam di Indonesia sebesar 87%, peluncuran Seri Premium OUD Airpro selama bulan suci Ramadan dan Idulfitri menargetkan kebutuhan khusus pasar ini dan potensi pertumbuhan yang signifikan.

Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan memperkuat posisi Airpro sebagai merek pengharum udara mobil yang dapat diandalkan bagi konsumen Indonesia. Airpro fokus pada demografi ini guna memberikan peluang yang signifikan untuk bertumbuh dan menembus pasar domestik.

"Setiap varian dari seri Premium OUD disiapkan dengan harapan menangkap esensi kebahagiaan dan kehangatan yang berasal dari Ramadan dan Idulfitri. Dari aroma kayu dan rempah-rempah hingga aroma bunga, setiap aroma memberikan pengalaman yang menarik, mencerminkan kegembiraan dan kehangatan dalam merayakan momen berharga bersama orang yang kita cintai," ujar Harris.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prospek Saham Transportasi Sambut Mudik Lebaran 2024

Sebelumnya, angka mudik 2024 diperkirakan meningkat signifikan. Survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan potensi jumlah pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran 2024 mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.

Angka ini meningkat dibanding mudik Lebaran tahun 2023 yakni 123,8 juta orang. Sementara, puncak arus mudik tahun 2024 diprediksi akan terjadi pada 5-7 April 2024. Sedangkan puncak arus balik pada 14-16 April 2024.

Pengamat Pasar Modal, Lanjar Nafi menyebut, momentum mudik Lebaran memiliki pengaruh signifikan terhadap sektor saham transportasi. "Faktor-faktor yang mempengaruhi di antaranya permintaan tinggi, kenaikan harga tiket dan peningkatan mobilitas masyarakat. Emiten yang menarik, ASSA, BIRD, JSMR," kata dia kepada Liputan6.com, Jumat (22/3/2024).

Senada, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer menilai emiten sektor transportasi dan logistik memiliki prospek positif jelang momentum Ramadan dan Idufitri tahun ini. Sektor logistik utamanya didorong oleh penetrasi digital dan e-commerce yang semakin meningkat.

Momentum Lebaran serta dukungan pemerintah melalui investasi pada proyek-proyek infrastruktur jalan tol untuk konektivitas turut membawa angin segar untuk sektor transportasi & logistik. selain itu tingkat keyakinan konsumen juga masih cukup kuat pada awal tahun ini. Indikator tersebut juga bisa mendorong permintaan penyewaan kendaraan hingga penyedia jasa serta infrastruktur transportasi.

"Segmen jasa penyewaaan kendaraan kami nilai merupakan salah satu sektor yang cukup menarik dikarenakan kebutuhan akan mode transportasi jelang libur panjang cenderung meningkat. Ditambah lagi harga mobil baru masih tergolong cukup tinggi pada awal tahun ini," ujar Khaer.

Pada kondisi ini, Kiwoom Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham BIRD dengan target intrinsic value di kisaran harga 2.200, ASSA trading buy dengan target harga 900.

3 dari 3 halaman

Sektor Saham Ini Menarik Dipelototi Usai Pemilu 2024

Sebelumnya diberitakan, sentimen pemilihan umum (pemilu) dalam negeri tampaknya sudah mulai meredup, meski belum sepenuhnya mereda. Pasar kini disebut kembali mengalihkan fokusnya ke kondisi global yang lebih luas. Salah satunya yakni sinyal penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

"Sekarang ini tema-nya paling tidak sampai semester I 2024, adalah Pemilu centris. Jadi kalau ngomong pemilu centris itu kita fokuskan yang pertama adalah konsumen," ujar Direktur Investasi BNI Asset Management, Putut Endro Andanawarih dalam temu media di Jakarta, Selasa (20/2/2024). 

Ia menilai, pertumbuhan konsumsi di dalam negeri saat ini membentuk kurva 'K'. Itu menggambarkan kelompok menengah-atas, memiliki pertumbuhan yang bagus. Sebaliknya, pertumbuhan konsumsi kelompok menengah ke bawah makin surut. Daya beli kelompok menengah atas dianggap tidak terlalu terpengaruh sentimen yang terjadi termasuk inflasi.

"Lalu sektor perbankan yang paling kita suka dan paling kita pertahankan di tahun ini. Karena suku bunga naik atau turun, yang namanya perbankan itu NIM-nya tidak akan makin jelek. Dia (bank) itu akan untung terus. Jadi kalau nanti ada penurunan suku bunga artinya akan positif," ujar Putut.

Seiring dengan penurunan suku bunga, asumsinya suku bunga pinjaman juga akan turun. Ini akan mendongkrak pertumbuhan pembiayaan, termasuk untuk hunian. Sehingga Putut memandang positif pada prospek properti.

"Properti ada, tapi saat ini masih netral. Kalau untuk komoditas itu juga netral. Untuk EBT kita mulai liat, investasinya sudah mulai kesana," imbuh Putut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.