Sukses

Mendagri Tito Dorong Polri Perkuat Keamanan Jelang Ramadhan 2024

Mendagri Tito mengingatkan, anggota Polri agar meningkatkan keamanan, terutama di jalur pemudik yang kurang mendapat perhatian.

Liputan6.com, Jakarta - Mobilitas masyarakat akan meningkat pada saat Ramadhan 2024, terutama pada arus mudik maupun arus balik. Untuk itu, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mendorong jajaran Polri untuk memperkuat keamanan arus transportasi.

Tito mengingatkan, anggota Polri agar meningkatkan keamanan, terutama di jalur yang kurang mendapat perhatian, seperti jalur laut yang banyak terjadi kecelakaan, baik karena gelombang tinggi, hujan tinggi, hingga badai. Menurut mantan Kapolri itu, banyak kecelakaan laut terjadi karena minimnya standar keamanan yang memadai.

"Saya mohon betul, saya juga pasti akan menyampaikan kepada seluruh pemerintah daerah, dan saya sudah memberi surat edaran untuk mewajibkan semua kapal-kapal yang berhadapan dengan gelombang harus memiliki life jacket, yaitu apa, body vest, pelampung," kata Tito Karnavian dilansir dari Antara, Jumat (1/3/2024).

Tak hanya di jalur laut, Tito juga mewanti-wanti kondisi mobilitas di jalur udara. Potensi hambatan terkait dengan transportasi udara, yaitu menyangkut patokan harga tiket yang tinggi.

Tito mengemukakan bahwa tingginya harga transportasi udara akan memicu kenaikan harga lain secara alami, terlebih pada Ramadan dan Lebaran, beberapa harga komoditas lain juga akan mengalami kenaikan seperti beras dan daging.

Oleh karena itu, dia mendorong Polri bersama dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk melakukan upaya pengendalian inflasi.

"Ada daerah-daerah yang prestasinya (dalam mengendalikan inflasi) bagus sekali, tetapi ada yang tidak," ungkapnya.

Tito juga mendorong Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus kompak agar keamanan masyarakat terjamin. Ketika TNI dan Polri kompak, menurut dia, rakyat akan tenang dan kepercayaan publik pada negara meningkat.

"Ketika Polri dan TNI kompak, itu pasti aman. Kenapa? Karena inilah kekuatan yang bisa semilitan dan sekuat ini di negara ini," tambah Tito.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PBNU Apresiasi Harga Beras Turun

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan Achmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur mengapresiasi pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil menurunkan harga beras di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir.

Gus Fahrur meminta agar Satuan Tugas atau Satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

"Ini tugas penting dan mulia yang wajib dilaksanakan untuk menjaga stabilitas pangan, menjamin kesejahteraan masyarakat," ujar Gus Fahrur melalui keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024).

Gus Fahrur juga mendorong Satgas Pangan Polri menindak para pelaku penimbun beras.

"Kita dukung penuh , jangan ada yang menimbun beras memanfaatkan situasi ini, jangan menari di atas penderitaan masyarakat. Tindak tegas pelakunya," ucap dia.

 

3 dari 3 halaman

Makanan Pokok Kunci Stabilitas Ketahanan Negara

Menurut Gus Fahrur, kebutuhan makanan pokok adalah salah satu kunci stabilitas ketahanan negara. Oleh karena itu, menurutnya, perlu diperhitungkan secara cermat pengadaan hulu sampai hilir.

Gus Fahrur berharap pemerintah mengembalikan lagi swasembada pangan, terutama beras. Ia mengatakan pemerintah harus mengerahkan semua daya upaya untuk memakmurkan dunia pertanian.

"Semoga di bulan Ramadan problem ini sudah bisa diatasi pemerintah," tandas Gus Fahrur.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi membantah harga beras di pasar dan ritel masih melonjak. Berdasarkan laporan yang diterimanya, Jokowi mengklaim harga beras di sejumlah pasar saat ini sudah turun.

"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun. Karena harian itu saya cek. Dan saya itu selalu mendapatkan angka-angka," kata Jokowi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 28 Februari 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.