Sukses

10 Hari Menuju Ramadan, Hati-Hati Jangan Beli Kurma dari Israel

Israel menjadi negara eksportir kurma terbesar dengan merampas tanah Palestina untuk perkebunan kurma.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah hampir lima bulan zionis Israel menggempur habis Jalur Gaza di Palestina. Korban jiwa yang gugur dari rakyat Palestina bahkan hampir mencapai 30 ribu orang dan membuat penduduk Palestina di Jalur Gaza kekurangan pangan dan kebutuhan lainnya.

Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel dan negara-negara afiliasinya pun gencar dilakukan sejak aksi invasi berlangsung pada Oktober 2023. Produk-produk zionis Israel dan negara sekutunya telah banyak diboikot di banyak negara.

Terbaru, beredar seruan untuk tidak membeli produk kurma Israel seiring dengan semakin dekatnya bulan Ramadan. Mengingat kurma telah menjadi konsumsi rutin bagi umat muslim di seluruh dunia, utamanya ketika Ramadan sebagai hidangan sahur maupun buka puasa.

Statista.com menyebut Israel menjadi negara eksportir kurma terbesar di dunia dengan nilai mencapai US$ 330,09 juta pada tahun 2022. Eksportir kurma terbesar kedua yakni Tunisia dengan nilai ekspor US$ 273,05, dan diikuti Uni Emirat Arab dengan nilai US$ 205,47.

Di posisi keempat negara eksportir kurma ditempati oleh Iran senilai US$ 148,57 juta, lalu kelima Arab Saudi US$ 135,89 juta, keenam Algeria US$ 124,71 juta. Kemudian ketujuh Irak senilai US$ 95,82 juta, kedelapan Amerika Serikat US$ 82,35juta, kesembilan Mesir US$ 69,51 juta dan terakhir Belanda senilai US$ 63,04 juta.

Boikot kurma Israel terus digaungkan tidak hanya karena kekejaman invasi Israel di tanah Gaza pada lima bulan terakhir. Mengutip TRTWorld, industri kurma Israel juga sangat eksploitatif karena negara ini menamam kurmanya di tanah milik Palestina dengan cara menyita tanah milik warga Palestina. Tercatat, 60% kurma Israel ditanam di permukiman ilegal.

Parahnya lagi akibat tekanan militer, Palestina yang juga menghasilkan kurma kesulitan bersaing dengan kurma asal Israel yang membanjiri pasar lokal bahkan internasional.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keuntungan ke Pencuri

Tidak hanya itu, 80% kurma dari tanah ilegal tersebut diekspor Israel. Komoditas kurma menjadi salah satu andalan bagi Israel karena menghasilkan keuntungan jutaan dolar sehingga memperkuat ekonomi negara zionis ini.

Ironisnya, industri kurma Israel juga telah menjalankan praktik selayaknya perbudakan yang mengeksploitasi tenaga kerja. Pasalnya, memanen kurma adalah pekerjaan yang sulit namun Israel menggunakan tenaga kerjanya yang juga penduduk Palestina dengan cara keji. Bahkan, tak jarang tenaga kerja itu adalah anak-anak Palestina yang dipaksa bekerja dan diupah sangat tidak layak.

Perusahaan-perusahaan Israel memanfaatkan tenaga anak-anak Palestina yang memang sangat cepat memanjat pohon kurma. Padahal, pekerjaan memanen kurma sangat melelahkan dan berbahaya.

Selain dengan cara memanjat Israel menggunakan mesin derek untuk mengantar pekerja memetik kurma. Mereka diharuskan bertahan selama berjam-jam di atas pohon untuk memetik dengan risiko bahaya dan panas yang menyengat. Tidak jarang, para pekerja tidak bisa ke toilet karena terus berada di ketinggian hingga 12 meter.

Lebih lanjut, mengutip TRT World, Aktivis Hak Asasi Manusia Miko Peled mengimbau untuk tidak membeli kurma dari Israel mulai saat ini. "Yang kurmanya ditanam di tanah curian, Palestina, dengan air milik Palestina dan keuntungannya masuk ke Israel dan jatuh ke tangan pencuri. Itu tidak pernah terjadi dan itu tidak bermoral," katanya.

3 dari 3 halaman

Hindari Beli Kurma Israel

Hal senada juga diungkap Pendiri Halal Corner Aisha Maharani. Ia pun merekomendasikan beberapa merek kurma Israel yang jangan sampai dibeli. Ia juga menyebut beberapa merek kurma yang 'aman' karena bukan berasal dari Israel. Berikut merek-merek kurma Israel yang patut diboikot: Asda Medjoul, Anna and Shara, Bomaja, Bonbonierra, Carmel Agrexco, Delilah, Desert Diamond, Fancy Medjoul, Food to Live. Hadiklaim, Jordan Plains, Jordan River, Kalahari, Karsten Farms, King Solomon, La Palma, M & S, dan Mehadrin.

Ada pula merek Morissons, Nava Fresh, Paradise Dates, Prana Biologique, Premium Medjoul, Rapunzel, Red Sea, Royal Treassures, Sainsbury, Sadat, Shams, Shah Co, Sincerely Nuts, Star Dates, Tamara Bar, Urban Platter, dan Waitrose.

Sebaliknya, beli dan konsumsilah merek-merek kurma berikut ini: Al Madina Dates, Alnakhala, Atmarco, Barakat Foods, Bateel, Cali Medjool, Coachella's Best, Dakahlia, Natural Delights, Yaffa, Joolies, Royal Delight, Royal Palm, Payitahit, Pure Palm, Sahara Gold, Sed Oasis, dan SN DA.

Merek-merek lainnya yakni Aqla Kurma Medjool Palestine, Date Crown Medjool, Medjool Syam Luxury Date, Ariha Palestinian Medjool Dates, Quality Farms, Imperial Date Gardens, Oases of Morocco, Oasis Date Gardens, Yasmeen Sweets, dan Zam Zam Farms.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.