Sukses

Teks Khutbah Jumat Singkat: Mendirikan Rumah Tangga yang Gemar Sholat Malam

Teks khutbah Jumat singkat ini mengajak keluarga muslim gemar melaksanakan sholat malam. Sebab, menghidupkan malam dengan melakukan ibadah memiliki keutamaan tersendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Teks khutbah Jumat singkat ini mengajak keluarga muslim gemar melaksanakan sholat malam. Sebab, menghidupkan malam dengan melakukan ibadah memiliki keutamaan tersendiri. 

Materi khutbah Jumat ini diawali dengan pesan khatib agar jemaah meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Takwa berarti berusaha menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Selanjutnya, khatib menjelaskan keutamaan melaksanakan sholat malam yang banyak disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis. Salah satunya dalam Al-Qur’an surah As-Sajadah ayat 16.

Di akhir khutbah I terdapat kisah menarik yang dapat menjadi renungan bagi seorang muslim. Kisah ini menceritakan seorang budak yang suka membangunkan majikannya untuk sholat malam.

Materi khutbah Jumat ini diambil dari situs Pesantren Lirboyo. Simak khutbah Jumat singkat selengkapnya di bawah ini. Semoga bermanfaat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى خَاتَمِ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

قَالَ اللهُ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ ٱلْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullahMengawali khutbah di siang hari ini, khatib berpesan kepada diri khatib sendiri dan jamaah sekalian agar senantiasa merawat dan menumbuhkan rasa takwa kita kepada Sang Pencipta. Takwa yang berarti imtitsa lul awamir wajtinabun nawahi. Berusaha sekuat tenaga menjalankan perintah-Nya dan meneguhkan diri agar tidak terjatuh dalam lubang kedurhakaan.

Hadirin rahimakumullahSalah satu ikhtiar untuk merawat dan meningkatkan kualitas takwa kita adalah dengan syahrul layali, terjaga di malam hari guna mendirikan shalat malam dan bertaqarrub ilallah. Tidak terbilang jumlah ayat dan hadis yang menegaskan utamanya shalat malam bagi seorang Mukmin. Salah satunya yang khatib baca di awal khutbah:

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ ٱلْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ  أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

 “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan.” (QS. As-Sajadah: 16)

Allah memuji langsung Mukmin yang mendirikan shalat malam dalam kitab suci-Nya. Selain itu, Nabi agung kita—orang mulia yang maksum akan segala kesalahannya baik yang sudah lewat maupun akan datang dan telah mendapat jaminan pengampunan—mendirikan shalat malam hingga kedua telapak kakinya bengkak. Saat ditanya kenapa beliau begitu memaksakan diri padahal sudah mendapatkan ampunan? Jawab beliau simple: “Apa tidak boleh, jika aku menjadi hamba yang bersyukur?”

Malam hari adalah waktu di mana para kekasih menenggelamkan diri dalam samudera doa dan dzikir. Terutama waktu-waktu mendekati subuh. Dalam masa itu terdapat waktu yang mustajab. Jika kita tahu, dua rakaat shalat di dalamnya tiada bisa dibandingkan dengan kenikmatan dunia dan seisinya, seperti ungkapan beliau Nabi Saw:

“Dua rakaat yang ditunaikan di tengah malam itu lebih baik daripada dunia dan seisinya, jikalau aku tidak takut memberatkan umatku, akan kuwajibkan dua rakaat shalat malam kepada mereka.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Agar bisa terjaga di tengah malam, kita hendaknya menjaga diri dari makanan dan minuman yang syubhat—terlebih haram. Dengan begitu, jiwa ini akan mudah bangkit dari kemalasan. Tubuh akan ringan diajak kebaikan. Selain diri kita, juga orang-orang yang berada dalam tanggung jawab kita, istri dan anak-anak kita.

Mari ajak dan ajari mereka untuk ikut sujud-rukuk di sepertiga malam, tanamkan sejak dini kebiasaan ini kepada anak, agar tercipta rumah tangga yang senantiasa menjaga dan menghidupkan nilai-nilai keislaman. Sebab, shalat malam merupakan gerbang pertama kita untuk menyongsong hari. Dari sinilah ikatan ruhaniyah seorang hamba dengan Tuhannya dibangun. Jika sudah demikian, maka harapannya adalah pertolongan, ma’unah serta bimbingan-Nyalah yang selalu menaungi kita untuk mengarungi hidup.

Selesai menjalankan shalat, jangan lupa baca juga al-quran, sebaris-dua baris, selembar dua lembar. Resapi makna-makna yang terkandung. Saat alam diselimuti kesunyian, hati akan mudah tersentuh. Hati yang keras akan melunak. Pikiran yang padas akan menjadi cair.

Hadirin rahimakumullahAda kisah menarik yang patut kita renungkan bersama, seorang yang shaleh memiliki budak perempuan yang telah ia jual. Setelah budak itu berpindah juragan, di tengah malam ia membangunkan seluruh keluarga dari juragan barunya itu, tujuannya agar melaksanakan shalat malam. “Apa ini sudah subuh?” ujar juragannya. Si budak terheran, ia tanya balik “Apa kalian hanya menjalankan shalat fardlu?”

“Iya.” Jawab juragan. Keesokan paginya, si budak pergi menemui juragan lamanya dan berujar penuh kekecewaan. “Tuanku, engkau menjualku kepada keluarga yang hanya mendirikan shalat fardlu. Tolong beli aku lagi dari tangan mereka.”

Seperti itulah, meski ia hanya seorang budak, yang dalam strata masyarakat tempo dulu keberadaannya sama sekali tidak dihiraukan, namun kebaktian dan ketaatannya kepada Allah mengungguli manusia yang merdeka. Semoga kita dan keluarga kita selalu mendapat tuntunan-Nya, diberikan anugerah agar mampu bangun di malam hari. Amin.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣) بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

3 dari 3 halaman

Khutbah II

اَلحمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا  كَمَا أَمَرَ. أَشْهدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ، وأَشْهَدُ أَنَّ  سَيّدَنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ والْبَشَرِ. اللّٰهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ على سيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَينٌ بِنَظَرٍ وأُذُنٌ بِخَبَرٍ أَمَّا بَعْدُ: فيَآ أَيُّهاالنّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَاَلى وَذَرُوا الْفَواحِشَ ما ظهَرَ مِنْها وَمَا بَطَنَ، وحَافَظُوا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُورِ الْجُمُعَةِ والْجَماعَةِ . وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلائكةِ قُدْسِهِ، فَقالَ تَعَالَى ولَمْ يَزَلْ قائِلاً عَلِيمًا: إِنَّ اللهَ وَمَلائِكتَهُ يُصَلُّونَ على النَّبِيِّ يَآ أَيّها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وسَلِّمُوا تَسْلِيْمً. اَللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيِّدِنا محمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا محمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ في الْعالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ  اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والرِّبَا وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ.   فَيَا عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَر

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.