Sukses

Cerita Habib Husain yang Nikah di Usia 60 Tahun karena Mendengar Ceramah Mbah Moen

Alasan mbah moen menganjurkan agar menyegerakan pernikahan.

Liputan6.com, Jakarta - KH Maimoen Zubair Sarang merupakan salah satu ulama masyhur di Indonesia. Masyarakat muslim berduka saat mendengar ulama yang akrab disapa Mbah Moen ini tutup usia saat menjalankan ibadah umrah pada 2019 lalu.

Selain aktif sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, ia juga pernah terjun ke dunia politik Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun.

Selepas tugasnya sebagai wakil rakyat selesai, Mbah Moen kembali mengurus pondok pesantrennya. Suatu ketika, sekitar tahun 1985-an, beliau memberikan nasihat kebaikan dalam sebuah pesta pernikahan KH Muhajir Madad Salim, Demak, Jawa Tengah.

Pada saat itu, Habib Husain Al Aydrus Pethekan, Semarang, yang saat itu sudah berusia 60 tahun namun belum menikah, tengah menghadiri akad nikah tersebut tertegun dengan isi ceramah Mbah Moen. Berikut ulasan selengkapnya mengutip dari laman merdeka.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bidadari Surga Hanya Sebagai Jajan-jajanan

“Sepasang pengantin itu, kalau sudah didudukkan berdampingan begini, jangan dikira cuma dilihat banyak orang di alam dunia saja. Sepasang pengantin nanti di akhirat juga akan didudukkan berdampingan, bersama-sama masuk ke dalam surga," kata Mbah Moen dalam ceramah itu.

“Hanya istri dari alam dunia saja yang bisa mendampinginya duduk di bangsal kencana di surga suaminya nanti. Sedangkan bidadari, mereka tidak. Istri itu ibarat makanan pokok," jelas Mbah Moen.

"Sedangkan bidadari cuma snack. Kalau dia butuh bidadari, maka bidadari baru dapat melayani. Jika tidak butuh, maka bidadari tidak bisa dekat-dekat dengannya," kata Mbah Moen dalam ceramah acara akad nikah itu.

Inti dari ceramah Mbah Moen itu adalah, orang-orang yang meninggal dunia sampai belum sempat menikah, maka kondisi mereka di akhirat nanti berbeda dengan orang yang sudah menikah saat meninggal dunia.

Mbah Moen menjelaskan begini, “Bidadari itu ibarat jajan-jananan. Kamu kok sama sekali tidak makan nasi, dan hanya makan jajan-jajanan saja, maka tidak bisa kenyang, perut malah bisa kembung.”

Sontak para hadirin pun tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan Mbah Moen tersebut.

3 dari 3 halaman

Istri adalah Hadiah Utama, Bidadari adalah Bonusnya

Saat itu Habib Husein sepulang resepsi dari acara akad nikah tersebut langsung menikah. Ia memutuskan menikah pada usia yang sudah tua tersebut gara-gara mendengar ceramah Mbah Moen. Ia takut jika di surga nanti dirinya hanya mendapat kembungnya saja seperti apa yang dijelaskan oleh Mbah Moen.

Selang hampir dua tahun menikah, Habib Husain wafat dalam keadaan sudah beristri dengan harapan wafat dalam keadaan sempurna.

Buat kita yang sudah cukup umur dan masih belum menikah, sebaiknya segera menikah dengan berniat mencari istri untuk dunia sekaligus akhirat. Sementara persoalan bidadari surga itu hanyalah bonusnya saja.

Jika meninggal dalam keadaan belum menikah dan belum sempat berkeluarga, maka ibaratnya seperti orang yang mendapat hadiah bonus saja tanpa mendapat hadiah utamanya.

Selalu ingatlah, mencari pasangan untuk tujuan dunia akhirat karena Allah Ta’ala.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.