Sukses

Jemaah Haji Mulai Masuk Arafah, Ingat Ini Larangan Saat Memakai Ihram

Seluruh jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan secara bergelombang ke Arafah mulai hari ini, Senin (26/6/2023) atau sehari jelang wukuf yang jatuh pada Selasa 9 Dzulhijah 1444 H atau 27 Juni 2023.

Liputan6.com, Makkah - Fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) segera dimulai. Seluruh jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan secara bergelombang ke Arafah mulai hari ini, Senin (26/6/2023) atau sehari jelang wukuf yang jatuh pada Selasa 9 Dzulhijah 1444 H atau 27 Juni 2023.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid mengatakan, seluruh jemaah haji Indonesia sudah berada di Makkah. Total ada 209.782 jemaah haji reguler yang telah diberangkatkan tahun ini.

"Seluruh jemaah haji Indonesia sudah berada di Makkah untuk bersiap menjalani prosesi puncak haji di Arafah – Muzdalifah – Mina," ujar Subhan.

Para jemaah ini akan langsung berihram dan berniat haji sejak dari hotel mereka masing-masing sebelum diberangkatkan ke Arafah.

Dengan begitu, maka praktis larangan-larangan ihram berlaku hingga para jemaah tersebut melakukan tahalul.

Larangan-larangan ihram tersebut harus dipatuhi oleh setiap jemaah untuk menyempurnakan ibadah haji.

Berikut larangan-larangan selama berihram:

1. Laki-laki dilarang memakai pakaian yang bertangkup/nyarung, sepatu yang menutupi mata kaki, topi/kopiah/penutup kepala lainnya.

Dari Ibnu Umar ia berkata," Rasulullah Saw ditanya, Apa yang dipakai oleh yang sedang ihram? Beliau menjawab, Laki-laki yang sedang ihram dilarang memakai baju, sorban, topi, celana, pakaian yang dicelup dengan waras dan ja'faran, sarung kaki (sepatu) kecuali dipotong sehingga ujungnya ada di bawah mata kaki."

2. Perempuan dilarang memakai penutup muka/cadar dan kaus tangan.

Dari Ibu Umar," Sesungguhnya Nabi Saw bersabda: Perempuan yang sedang ihram janganlah menutup muka (bercadar) dan memakai sarung tangan."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Larangan Selanjutnya

3. Dilarang memakai parfum/wangi-wangian kecuali yang dipakai sebelum ihram.

Aisyah RA berkata:" Saya memakaikan wangi-wangian kepada Rasulullah Saw untuk ihramnya di kala beliau hendak ihram, dan ketika setelah halalnya, setelah beliau melontar jamrah aqabah sebelum thawaf ifadhah di Baitullah."

4. Dilarang memotong rambut, sebab itu adalah pekerjaan tahalul yang membatalkan ihram.

5. Dilarang berburu

Allah Swt berfirman:" Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian membunuh binatang buruan sedangkan kalian dalam ihram." (QS.5:59).

6. Dilarang mengganggu tanaman di Makkah/Madinah; kulitnya, durinya, apalagi mematahkannya.

"Sesungguhnya negeri ini haram (terlarang). Tidak boleh diambil durinya, dicabut tanamannya, diburu binatangnya, dan barang yang tercecer (yang jatuh) jangan diambil kecuali oleh petugas, kecuali idkhir. (Al Bukhari dan lainnya, Nailul Authar, 5:28).

7. Dilarang berhubungan suami istri, berkata kotor, bohong, dan atau berbantah-bantahan/berkelahi.

Allah Swt berfirman,"...barang siapa yang telah memfardhukan dirinya ibadah haji, maka ia dilarang berhubungan suami istri, atau berbicara yang mengarah ke sana dan melakukan maksiat, dan jangan bertengkar (berkelahi) dalam ibadah... (QS. 2:197)

8. Menikah, menikahkan, dan melamar.

"Yang sedang ihram dilarang nikah, menikahkan, dan meminang." (Muslim: 104, Kitab An-Nikah dari Utsman bin Affan)

 

3 dari 4 halaman

Ingatkan Aspek Keamanan, Menag Minta Jemaah Haji Lansia Tak Memaksa Lempar Jumrah Sendiri

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) sekaligus Ketua Amirul Hajj Indonesia Yaqut Cholil Qoumas memimpin rapat evaluasi persiapan operasional puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna). Rapat dilakukan dua hari menjelang pelaksanaan wukuf di Arafah pada Selasa 9 Dzulhijjah 1444 atau 27 Juni 2023 mendatang.

"Kita mengevaluasi persiapan pelaksanaan Armuzna terkait pelayanan, khususnya untuk lansia. Hal-hal yang kurang akan dimaksimalkan secara cepat," ujar Menag di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Minggu 25 Juni 2023.

Dia mengatakan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah skema untuk jemaah lanjut usia terkait pelaksanaan puncak ibadah haji. Salah satunya yakni pelayanan safari wukuf bagi jemaah haji lansia yang tidak mampu menjalankan wukuf secara mandiri.

"Ada beberapa skema yang kami lakukan untuk jemaah lansia. Bagi yang mampu akan kami dampingi. Kemudian yang tidak memiliki kemampuan akan kita safari wukufkan. Kalau tidak kuat untuk safari wukuf, kita akan badalkan," ujar menteri yang akrab dipanggil Gus Men ini.

 

4 dari 4 halaman

Ingatkan Jemaah Haji Lansia Serta Cuaca Panas dan Kondisi Mina Padat

Menag juga mengimbau jemaah haji lansia tidak memaksakan diri melakukan ritual lempar jumrah ke Jamarat. Petugas haji siap membadalkan jemaah lansia melontarkan jumroh.

"Tidak usah memaksakan diri. Dari semua ibadah, aspek utama adalah keamanan jiwa. Kita akan dorong agar jemaah lansia tidak memaksakan diri," ungkap Gus Yaqut.

Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan semua mekanisme yang terbaik untuk jemaah haji lansia.

Melihat kondisi cuaca panas ditambah padatnya kondisi di Mina oleh jemaah haji dari seluruh dunia, Menag meminta agar jemaah lansia tidak memaksakan diri melempar jumrah. Terlebih jemaah Indonesia ada yang menempati maktab dengan jarak yang sangat jauh di Mina Jadid dari Jamarat.

Kendati sudah disiapkan mobil golf, tetapi jemaah lansia sangat tidak disarankan, apalagi yang berisiko tinggi (risti).

Selain jajaran Amirul Hajj dan PPIH Arab Saudi, rapat evaluasi persiapan ini juga dihadiri Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi.

Timwas Haji DPR mengapresiasi kinerja dan persiapan yang dilakukan PPIH Arab Saudi terkait pelayanan Armuzna kepada seluruh jemaah Indonesia, utamanya lansia.

"Terkait hal-hal yang perlu diantisipasi, dari informasi Pak Menteri, alhamdulillah 99 persen semua komponen pelaksanaan wukuf sudah disiapkan," ungkap Sahibul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.