Sukses

Ini Jadwal Perjalanan Puncak Haji dari Arafah - Muzdalifah - Mina hingga Kembali ke Makkah

Operasional puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal menghitung hari. Seluruh jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan dari masing-masing hotel di Makkah menuju ke Arafah pada Senin, 8 Dzulhijjah 1444 H atau 26 Juni 2023.

Liputan6.com, Jakarta Operasional puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal menghitung hari. Seluruh jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan dari masing-masing hotel di Makkah menuju ke Arafah pada Senin, 8 Dzulhijjah 1444 H atau 26 Juni 2023.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M, Subhan Cholid, mengatakan seluruh jemaah Indonesia akan diberangkatkan ke Arafah secara bergelombang, mulai Senin pukul 07.00 hingga 24.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

"Kami sedang sosialisasi ke sektor dan maktab yang nanti akan disampaikan ke jemaah agar dalam pemberangkatan ke Arafah dibuat jadwal dan ditegaskan ke jemaah agar lebih tertib," kata Subhan di Kantor PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Kamis (22/6/2023).

Subhan meminta seluruh jemaah haji memerhatikan jadwal keberangkatannya menuju ke Arafah yang telah dibuat petugas. Dia tidak ingin ada jemaah haji yang belum waktunya berangkat sudah bersiap-siap menunggu di lobi hotel dengan mengenakan pakaian ihram.

"Kita tak ingin jemaah yang mustinya jalan jam 4 sore, pagi-pagi sudah siap dan mereka memenuhi lobi, sehingga mengganggu kelancaran pergerakan dari Makkah ke Arafah," ujar Subhan.

Pada perjalanan dari Makkah ke Arafah, pemerintah Arab Saudi telah mengalokasikan 21 bus untuk setiap maktab jemaah haji Indonesia. Dengan jumlah rata-rata 3.000 jemaah per maktab, 21 bus tersebut diperkirakan hanya membutuhkan 3 kali perjalanan untuk mengangkut seluruh jemaah ke Arafah.

"Nah, rentang waktu pemberangkatan ke Arafah itu jam 07.00-24.00, cukup longgar, sehingga jemaah yang berangkat siang bisa istirahat dulu tidak perlu buru-buru. Demikian juga yang berangkat malam bisa istirahat di kamar tak perlu ke bawah karena itu bisa mengganggu proses pemberangkatan jemaah ke Arafah," kata Subhan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pergerakan Jemaah Haji di Armuzna

Puncak ibadah haji akan dimulai dengan ritual Wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1444 atau 27 Juni 2023. Setelah melaksanakan Wukuf, tepatnya saat matahari terbenam, seluruh jemaah mulai diberangkatkan secara bergelombang dari Arafah menuju ke Muzdalifah.

"Kalau tadi dari Makkah ke Arafah setiap maktab 21 bus, maka dari Arafah ke Muzdalifah setiap maktab 7 bus. Kenapa? Karena jarak Arafah - Muzdalifah hanya 4 kilometer. Kalau setiap maktab tetap diberi 21 bus, maka jalur dari Arafah ke Muzdalifah akan dipenuhi bus," ujar Subhan.

Dengan pengurangan bus, maka sirkulasi lalu lintas kendaraan dari Arafah menuju ke Muzdalifah akan lebih lancar, kendati trip atau perjalanan yang dibutuhkan lebih banyak untuk bisa mengangkut seluruh jemaah haji.

"Jadi jemaah tidak perlu buru-buru, tidak perlu khawatir ketinggalan bus. Insyaallah semua diangkut dari Arafah menuju ke Muzdalifah sesuai jadwal masing-masing," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) ini.

Jelang atau melewati tengah malam setelah jemaah melakukan mabit atau bermalam di Muzdalifah, mereka secara bergelombang akan diberangkatkan menuju Mina. Jarak antara Muzdalifah ke Mina yang hanya 2 kilometer membuat jumlah armada bus kembali dikurangi.

"Sehingga yang tadinya Arafah ke Muzdalifah 7 bus, maka Muzdalifah ke Mina menjadi 5. Semakin pendek jaraknya semakin dikurangi busnya, tapi putarannya semakin banyak. Ini untuk menjamin lalu lintas tetap jalan dan jemaah tetap terangkut sesuai waktu yang disediakan," ucap Subhan.

PPIH Arab Saudi bersama Masyariq berkomitmen pengangkutan seluruh jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina dilakukan tepat waktu. Ditargetkan, pergerakan dari Muzdalifah ke Mina ini tidak melewati waktu Dhuha atau terbitnya matahari untuk menghindari panas menyengat.

Sebab Muzdalifah merupakan tanah lapang terbuka dan tidak ada tempat berteduh. Sehingga pergerakan dari Muzdalifah ke tenda-tenda yang ada di Mina ini harus diselesaikan tepat waktu. Apalagi saat itu kondisi jemaah sudah mulai kelelahan setelah dua hari dua malam nyaris tidak beristirahat.

"Oleh karena itu, mohon kepada para jemaah untuk menjamin kelancaran (perjalanan) itu, mohon tertib sesuai jadwal sehingga lalu lintas tidak tergangu karena banyaknya jemaah yang memenuhi jalur-jalur bus yang mengangkut jemaah," ujar Subhan.

Untuk jemaah haji yang mengambil nafar awal, mereka akan mulai diangkut secara bergelombang meninggalkan Mina menuju ke hotelnya di Makkah pada 12 Dzulhijjah 1444 atau 30 Juni 2023 sejak pukul 07.00 hingga 16.00 WAS. Sebab, jemaah nafar awal harus meninggalkan Mina sebelum matahari tenggelam.

"Kalau sampai terbenam matahari jemaah masih di Mina, maka harus menyempurnakan mabitnya sampai tanggal 13 (Dzulhijjah). Nah ketika tanggal 13 dari pagi sudah disiapkan kendaraan dan sampai selesai jemaah meninggalkan Mina," kata Subhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.