Sukses

Jelang Puncak Haji, Tim Kesehatan Mulai Skrining Jemaah untuk Safari Wukuf

Puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal sepekan lagi. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun fokus menyiapkan sejumlah layanan prosesi Armuzna atau masyair, salah satunya safari wukuf.

Liputan6.com, Makkah - Puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal sepekan lagi. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun fokus menyiapkan sejumlah layanan prosesi Armuzna atau masyair, salah satunya safari wukuf.

Safari wukuf merupakan upaya pemerintah memberangkatkan jemaah haji yang sedang sakit untuk ibadah wukuf di Arafah menggunakan bus khusus pada 9 Zulhijah 1444 H atau 27 Juni 2023. Nantinya, jemaah cukup berdiam diri di dalam bus selama 30 menit sebagai syarat sah haji.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Liliek Marhaendro Susilo mengungkapkan, pihaknya akan melakukan skrining terhadap para jemaah haji Indonesia untuk menentukan siapa saja yang perlu disafariwukufkan.

"Hal ini mengingat banyaknya jemaah Indonesia yang masuk kategori risiko tinggi (risti). Dari total sekitar 229.000 jemaah yang diberangkatkan ke Tanah Suci, 70-75 persen di antaranya merupakan kelompok risti," ujar Liliek di Makkah, Selasa (21/6/2023).

Menurut dia, hal tersebut juga tak terlepas dari banyaknya jumlah jemaah lanjut usia (lansia) yang diberangkatkan tahun ini. Total ada sekitar 67 ribu atau 30 persen jemaah haji Indonesia adalah lansia.

"Diskrining lagi untuk masuk kategori safari wukuf nantinya," ucap Liliek.

Jika dirinci, lanjut dia, setiap kelompok terbang (kloter) yang berjumlah antara 300-400 jemaah, 50 orang di antaranya merupakan jemaah risti yang perlu dipantau secara teratur.

"Teman-teman dari kesehatan haji di kloter memantau perkembangannya 2 hari sekali," kata Liliek.

Dari 50 jemaah risti per kloter, tim kesehatan akan kembali melakukan skrining untuk menentukan apakah jemaah tersebut bisa wukuf secara mandiri atau harus disafariwukufkan.

"Dari yang nominasi itu akan diperiksa dokter spesialis di KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) Makkah," ujar Kapuskes Haji Kemenkes.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jaga Stamina Jelang Puncak Haji

Lebih lanjut, Liliek kembali mengingatkan kepada seluruh jemaah agar menjaga kesehatan dan staminanya untuk menghadapi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sepekan lagi.

Para jemaah juga diimbau tidak banyak beraktivitas di luar ruangan, karena cuaca di Makkah sangat panas, mencapai 43 derajat Celsius.

"Seluruh aktivitas termasuk ibadah sebelum puncak haji, cukup dilakukan di penginapan saja," ucap dia.

Begitu juga ibadah-ibadah sunhah sebaiknya mulai dikurangi agar tidak kelelahan.

"Karena tujuan utamanya juga adalah untuk haji. Ini yang kita jaga agar pada saat Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) itu jemaah sehat dan bugar," ucap Liliek menandaskan.

 

3 dari 4 halaman

Cek Fasilitas di Arafah, Menag Jajal Kasur hingga Mobil Golf untuk Jemaah Haji

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengecek langsung persiapan layanan puncak ibadah haji di Arafah yang dilakukan oleh pihak Masyariq atau Muassasah.

Beberapa fasilitas yang ditinjau adalah tenda dan toilet untuk jemaah haji, termasuk juga dapur untuk konsumsi mereka.

Dia juga meninjau fasilitas tambahan berupa mobil golf yang disiapkan untuk menunjang mobilitas dan evakuasi jemaah haji Indonesia selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Hari ini, saya mengecek persiapan di Arafah yang dilakukan Masyariq. Saya kira sejauh ini bagus. Ada beberapa yang belum selesai dan mereka menjanjikan dua hari selesai," ujar Yaqut Cholil Qoumas di Arafah, Selasa 20 Juni 2023.

Dia juga mengapresiasi komitmen Masyariq terkait penambahan jumlah toilet untuk jemaah haji Indonesia.

"Dan ini yang paling krusial. Saya melihat, janji tahun lalu ditepati untuk penambahan toilet. Alhamdulillah, mudah-mudahan tahun depan ditambah lagi toiletnya karena masih banyak lahan yang kosong bisa dipakai untuk menambah toilet," tuturnya.

 

4 dari 4 halaman

Pentingnya Penambahan Fasilitas bagi Jemaah Haji

Menteri yang akrab disapa Gus Men ini mengatakan, penambahan fasilitas toilet sangat penting mengingat jumlah jemaah Indonesia kebanyakan adalah perempuan. Sebab, perempuan umumnya memerlukan waktu yang lebih lama ketika berada di toilet ketimbang laki-laki.

"Ini baguslah, lebih luas, lebih bersih dibanding sebelumnya. Alhamdulillah, mudah-mudahan jemaah kita bisa beribadah dengan baik. Toilet juga disiapkan untuk difabel," katanya.

Saat meninjau tenda-tenda di Arafah, Gus Men sempat duduk di atas kasur mencoba kualitas alas tidur yang disiapkan untuk jemaah haji Indonesia. Di bawah kasur juga telah membentang karpet merah. Tahun ini merupakan kali pertama ada layanan kasur dari Masyariq untuk jemaah.

"Fasilitas tenda yang jelas AC-nya lebih dingin. Ada penambahan AC di tenda. Sehingga lebih dingin. H-2 sebelum wukuf di Arafah, Insyaallah semua sudah siap selesai. Tidak ada kekhawatiran. Nanti H-2 kita cek lagi. Mudah-mudahan apa yang disampaikan oleh pihak Masyariq benar-benar diwujudkan," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.