Sukses

Hukum Bacaan Doa Qunut Witir di Malam-Malam Terakhir Ramadhan, Ini Penjelasannya

Hukum membaca bacaan doa qunut dalam sholat witir di malam-malam terakhir bulan Ramadhan adalah sunnah.

Liputan6.com, Jakarta Hukum bacaan doa qunut witir yang dilaksanakan pada malam-malam terakhir Ramadhan penting untuk diketahui oleh umat Muslim. Seperti yang kita ketahui, biasanya doa qunut diamalkan dalam sholat Subuh, namun juga bisa dilafalkan saat sholat witir pada rakaat akhir di separuh terakhir Ramadhan. 

Kebiasaan membaca doa qunut saat sholat witir sudah ada sejak lama, yakni sejak masa Ubay Ibn Ka’ab, Umar Ibn Khatab, dan nenerapa sahabat lain yang kerap membaca bacaan doa qunut di rakaat terakhir sholat witir pada separuh terakhir Ramadhan. Lantas, apa hukum bacaan doa qunut witir?

Berikut Liputan6.com ulas mengenai hukum bacaan doa qunut witir di malam-malam terakhir Ramadhan yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (14/4/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Hukum Bacaan Doa Qunut Witir

Dikutip dari buku Rahasia Terlengkap Dahsyatnya Mukjizat Shalat Tahajjud karya Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani, menjelaskan mengenai hukum membaca doa qunut pada rakaat terakhir dari shalat Witir, Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan, disunnahkan membaca doa qunut pada rakaat terakhir dari shalat Witir dalam separuh kedua dari bulan Ramadhan. Ini merupakan qaul yang masyhur dalam Mazhab Syafi'i dan telah ditetapkan sendiri oleh Imam asy-Syafi'i rahimahullah.

Menurut pendapat yang lain, doa qunut witir ini disunnahkan dalam satu bulan Ramadhan penuh, dan ini merupakan pendapat Mazhab Imam Malik rahimahullah. Sementara itu, pendapat yang lainnya juga mengatakan, doa qunut Witir disunnahkan di sepanjang tahun (dalam) setiap shalat Witir). Ini merupakan pendapat empat ulama senior dari Mazhab Syafi'i, yaitu Abu Abdillah az-Zubairi, Abu al-Walid an-Naisaburi, Abu al-Fadhl bin Abdan, dan Abu Manshur bin Mihran.

Menurut Mazhab Syafi'i, bacaan doa qunut witir sama dengan bacaan doa qunut Subuh. Dalam hal penempatannya, tempat untuk qunut witir sama dengan qunut pada shalat Shubuh yaitu setelah bangun dari ruku'.

Demikian juga dengan lafadznya, sama dengan lafadz qunut shalat Shubuh. Termasuk juga apakah dibaca sirr atau jahr, sunnah mengangkat tangan, tidak mengusap wajah setelahnya, semua sama persis dengan ketentuan pada qunut shalat Shubuh dalam mazhab ini. Dan bila tidak sengaja terlewat, juga disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi.

Dalil tentang hukum bacaan doa qunut witir tersebut dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab al-Adzkar, yakni:

“Menurut kami, disunnahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi’iyyah) yang berpendapat, disunnah qunut di sepanjang Ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut Madzhab Abu Hanifah. Namun yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu qunut pada separuh akhir Ramadhan,” jelas Imam Nawawi dalam kitab tersebut.

3 dari 4 halaman

2. Bacaan Doa Qunut di Sholat Witir

Berikut adalah lafal doa qunut witir dan terjemahannya.

اَللّهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لًنَا فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ

تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab Latin: Allahummahdinâ fî man hadait. Wa ‘âfinâ fî man ‘âfait. Wa tawallanâ fî man tawallait. Wa bâriklanâ fî mâ a‘thait. Wa qinâ syarra mâ qadhait. Fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik. Wa innahû lâ yazillu man wâlait. Wa lâ ya‘izzu man ‘âdait.

Tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait. Fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait. Wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya.

Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”

4 dari 4 halaman

3. Doa Setelah Mengerjakan Witir

Berikut ini bacaan doa setelah mengerjakan sholat witir dalam bahasa Arab, Latin dan artinya:

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Arab Latin: Allahumma innaa nas'aluka iimaanan daaimaan, wan'asaluka qalban khaasyi'an, wanas'aluka 'ilman naafi'an, wanas'aluka yaqiinan shaadiqon, wanas'aluka 'amalan shaalihan, wanas'aluka diinan qayyiman,

Wanas'aluka khairan katsiran, wanas'alukal 'afwa wal'aafiyata, wanas'aluka tamaamal 'aafiyati, wanas'alukasyukra 'alal 'aafiyati, anas'alukal ghinaa'a 'aninnaasi.

Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu'anaa watadhorru'anaa wata'abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin.

Washallallaahu 'alaa khairi khalqihi muhammadin wa'alaa aalihi washahbihi ajma'iina, walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiina.

Artinya: "Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu', kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus,

kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.

Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu'an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami,

Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.