Sukses

Amirul Hajj Pastikan Beri yang Terbaik untuk Jemaah Haji Indonesia

Amirul Hajj mendengarkan langsung respons positif dari jemaah calon haji Indonesia terkait hotel, makanan, serta sarana transportasi.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Amirul Hajj memastikan penyelenggaraan ibadah haji jemaah Indonesia berlangsung lancar dengan mengecek berbagai fasilitas dan sarana. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menjadi ketua Amirul Hajj Indonesia.

Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga anggota Amirul Hajj 2018 Agus Sartono mengatakan, kloter haji yang tiba tidak perlu lagi menunggu koper dan proses keimigrasian hanya membutuhkan waktu satu jam yang dalam penyelenggaraan sebelumnya bisa memakan waktu empat sampai lima jam.

Seperti dilansir Antara, Selasa (14/8/2018), Agus mendengarkan langsung respons positif dari jemaah calon haji Indonesia terkait hotel, makanan, serta sarana transportasi.

"Jemaah calon haji berharap agar kondisi baik terus berjalan lancar hingga kepulangan kloter terakhir," ujar Agus.

Di Makkah pula, dilangsungkan rapat koordinasi (rakor) Tim Haji di Dakker Makkah pada 12 Agustus 2018. Rapat dipimpin oleh Menteri Agama selaku Amirul Hajj diikuti seluruh anggota Amirul Hajj, Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Dirjen Haji Kemenag, Irjen Kemenag, Pejabat Eselon 2 Ditjen Haji Kemenag, Konjen RI di Jeddah, serta seluruh Tim Penyelenggara Haji Indonesia.

Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Ali dalam rakor melaporkan bahwa hingga 12 Agustus 2018 telah tiba 437 kloter dari 511 kloter dengan jumlah calon haji 175.923 orang disertai petugas sebanyak 2.185 orang.

"Profil jemaah menunjukan bahwa 27,9 persen ibu rumah tangga, 21,2 persen PNS, 30,4 persen swasta atau pedagang, selebihnya petani, nelayan dan lainnya," ucap Nizar.

Sementara itu, 65,5 persen jemaah calon haji dari wilayah Jawa timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Sedangkan sisanya dari luar Jawa.

Lalu dilihat dari usia, 35,2 persen jemaah calon haji berusia antara 51-60 tahun, 26,7 persen berusia 41-50 tahun, 23,6 persen berusia 61-74 tahun, dan 11 persen berusia dibawah 40 tahun dan 3,5 persen berusia diatas 74 tahun.

"Masa tunggu terlama di Kabupaten Bantaeng dengan antrean calon haji mencapai 39 tahun, Kabupaten Wajo dan Pinrang masa tunggu hingga 26 tahun," ucap Nizar.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terus Komitmen

Agus memaparkan, hingga 12 Agustus 2018, tim Kesehatan melaporkan bahwa terdapat 54 calon haji dunia. Angka ini turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebanyak 68 orang.

Pemerintah berharap tren perbaikan ini terus berlanjut hingga pascaibadah Arafah dan Mina atau Armina. Pemerintah berkomitmen kualitas penyelenggaran haji senantiasa terus ditingkatkan seperti pengawasan kualitas makanan dilakukan secara ketat.

Terjadi dua kasus Pengawas dan Baladiah menemukan bahan baku daging dan ayam yang tidak memenuhi standar dan berujung pada pemberian sanksi pada penyedia katering. Selain itu ada dapur yang disegel karena tidak memenuhi syarat ketentuan seperti suhu makanan yang tidak sesuai.

Langkah-langkah tersebut, kata Agus, menunjukan bahwa berbagai masukan, saran dan perhatian dari Menko PMK saat mengadakan Rakor Persiapan bersama Menteri Agama dan Menteri Kesehatan bulan April 2018 benar-benar dilaksanakan.

Rencananya, Agus bersama rombongan Amirul Hajj lainnya akan melaksanakan peninjauan mendampingi Menteri Agama di berbagai fasilitas pelayanan haji 2018.

Agus menegaskan, bahwa perbaikan penyelenggaraan haji dari tahun ketahun selalu mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari indeks kepuasan pelayanan haji yangg terus meningkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.