Sukses

Temuan Uang Palsu Meningkat Jelang Lebaran

Peredaran uang palsu sudah menjadi siklus tahunan mengingat transaksi uang di masyarakat cukup tinggi saat Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat temuan uang palsu meningkat jika dibandingkan temuan jelang Lebaran pada tahun lalu. Sebab itu, bank sentral ini terus melakukan antisipasi terkait maraknya peredaran uang palsu jelang Lebaran.

Peredaran uang palsu sudah menjadi siklus tahunan mengingat saat Lebaran transaksi uang di masyarakat cukup tinggi.
"Sekarang itu rasio temuan uang palsu 15 lembar per 1 juta‎ lembar, kalau tahun lalu 11 lembar per 1 juta lembar," kata Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, seperti ditulis, Kamis (9/7/2015).

Dia mengaku, banyaknya temuan uang palsu karena pada tahun ini, BI bekerja sama dengan pihak kepolisian dan menemukan temuan uang palsu dari produsennya. Sementara tahun lalu, uang palsu banyak didapatkan BI dari perorangan.

‎"Begitu memegang pengedar kan jumlah langsung banyak, kalau kita kumpulin dari masyarakat kan kecil‎," tegas dia.

Mengenai lokasi peredarannya, BI mencatat masih didominasi di kota-kota besar di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Surabaya, dan beberapa kota lain.

Ronald mencontohkan, salah satu temuan uang palsu paling besar adalah di Jember, Jawa Timur, beberapa waktu lalu yang nilainya mencapai Rp 12,2 miliar.

Sedangkan mengenai pecahan yang paling dominan dipalsukan, dari hasil temuan BI masih didominasi uang dengan pecahan besar seperti Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. "Pasti yang dipalsukan uang pecahan besar, kalau palsukan yang kecil-kecil pasti tidak nutup itu para bandar," tutup Ronald. (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.